RAPUH : BROKEN HOME 6

2.2K 57 1
                                    

PLAGIAT MINGGIR






Happy Reading 💐💐.

*****

Hari ini, Syifa memaksakan diri untuk bersekolah. Ia tak peduli keadaannya yang demam dan muntah-muntah efek dari cuci darahnya kemarin.

Ia sudah bersiap dengan seragam yang sudah melekat ditubuhnya. Jika kalian bingung kenapa Syifa nekat sekolah? Itu karena dia takut ketahuan orangtuanya dan pastinya akan dimarahi.

Okey balik ke topik.

Syifa menuruni tangga dan menuju ke meja makan, disana ia melihat Reno, Rena, juga Syafa yang menyantap makanan mereka.

"Pagi pa, ma, sya". Ujar Syifa menyapa keluarganya.

"Hmm". Reno hanya membalas dengan deheman dan melanjutkan aktivitasnya mengunyah roti sarapannya. Sedangkan Rena dan Syafa terlihat acuh seolah-olah tak melihat kehadiran Syifa disana, Syifa hanya diam dan mulai sarapannya. Memberi makan pada cacing-cacing perutnya yang sudah meronta-ronta.

"Saya pergi dulu". Ujar Reno lalu pergi dari meja makan, disusul oleh Rena dan Syafa. Seolah mereka bertiga menghindari Syifa. Mereka melihat Syifa bak kuman yang akan menyebarkan penyakit.

Tanpa sepengetahuan Syifa, Bi surti sejak tadi melihat kelakuan majikannya memperlakukan anak majikannya sendiri. Orang tua biadab. Gumam Bi Surti. Lalu ia menghampiri Syifa. "Sabar ya non". Ujar bi Surti. Dan Syifa hanya mengangguk sembari tersenyum tipis, sangat tipis setipis tisu.

Saat hendak melanjutkan sarapannya, entah mengapa perutnya itu ingin muntah. Seolah tak ingin menerima makanan.

" Huekk,.... Huekk". Syifa segera berlari ke arah wastafel untuk mengeluarkan semua cairan yang mendesaknya untuk mengeluarkannya.

Setelahnya ia membersihkan mulutnya yang baru saja mengeluarkan cairan itu. "Non sakit?". Tanya bi Surti dengan ekspresi khawatir.

"Nggak bi". Ujar Syifa berbohong.

"Kalo nggak sakit kenapa muntah-muntah?".

"Nggak apa-apa, bentar lagi juga sehat".

"Nggak usah sekolah aja non, nanti ketimbang pingsan di sekolah".

"Syifa gak apa-apa bi, tenang aja ya. Kalo gitu Syifa berangkat dulu diantar pak Bejo". Pamit Syifa.

"Hati-hati ya non".

"Iya bi". Teriak Syifa lalu pergi dari rumahnya.

*****

Dorr.

Suara ban mobil yang di supiri oleh pak Bejo, menandakan bahwa ban itu jauh dari kata baik-baik saja. Syifa yakin ban itu sudah bocor. Pak Bejo dan Syifa turun dari mobil lalu mengecek apa yang terjadi dengan ban mobil itu.

Benar dugaan Syifa, ban itu bocor karena tertusuk paku. Ia bisa melihat banyak jejeran paku dijalanan, seolah ada orang yang sengaja menebarkan paku. Tapi apa tujuan orang itu? Mengapa dengan sengaja Ia menebarkan paku dijalanan? Mengapa ia tak memikirkan nasib pengendara lain?.

RAPUH : BROKEN HOME [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang