pulang

18.1K 1.7K 84
                                    

Happy Reading

Matahari sudah menampilkan cahayanya dengan cerah pagi ini, sesuai dengan apa yang dokter Daniel ucapkan kemarin, hachi sudah boleh pulang hari ini.

Sejak ia bangun dan infusnya di lepas, senyumannya tak pernah hilang.

Dan tentu hal itu membuat thania dan johan senang melihat senyum hachi yang tak pernah pudar.

Sekarang hachi tengah menunggu thania selesai membereskan barang barang mereka di bantu asisten pribadinya.

Hachi duduk di sofa panjang di temani oleh malvin, hari ini malvin tak ada jadwal kuliah jadi ia ingin menemani hachi, sedangkan si kembar, mereka harus pergi sekolah.

"Abang, hachi mau nagih janji kemarin" Hachi berucap, jangan harap hachi akan lupa dengan setiap janji yang diberikan orang-orang padanya, ingatan hachi sangat tajam asal kalian tau.

Malvin tersenyum jahil, "janji apaan? Abang gak pernah janji apa-apa"

Raut wajah hachi tampak kesal, ia mempautkan bibirnya lucu.
Malvin yang melihatnya terkekeh, ia mencubit pipi hachi gemas.

"Akh.. Swakitt...lepasin hacwi" Hachi mengaduh kesakitan, malvin melepaskan cubitan nya meninggalkan bekas merah pada pipi hachi, membuat ia merasa bersalah, malvin mengelus pipi berisi hachi lembut.

"Sakit ya? Maaf" Ucapnya, hachi mengangguk pelan dengan tangan mengelus pipinya.

"Abang beneran enggak inget sama janji kemarin? " Ucapnya dengan raut wajah kecewa, malvin terseyum

"Inget dong, emang hachi mau apa dri abang? "

tanpa berfikir panjang hachi menyebutkan apa yang ia mau

"Hachi mau kucing, boleh?" Ucap hachi dengan mata berbinrnya membuat malvin mati-matian menahan gemasnya untuk tidak mencubit pipi hachi kembali.

"Kalau itu coba tanya daddy"

Hachi menatap malvin bingung "loh kok tanya daddy? Kan abang yang janji"

"Hachi, rumah kita bukan punya abang, kamu mau abang di usir karena bawa peliharaan ke rumah tanpa seizin daddy?" Jelas malvin

Hachi menggeleng dengan raut wajah sedihnya membuat malvin tidak tega.

"Minta izin daddy dulu ya, abang yakin kalau kamu yang minta pasti daddy langsung mau" Malvin mencoba menghibur hachi

ia benar-benar tidak tega, coba saja rumah itu miliknya ia akan membiarkan hewan yang hachi mau masuk ke dalam mansion nya bila perlu ia akan membuatkan kebun binatang pribadi untuk hachi.

Hachi menoleh pada johan yang duduk di sofa lain dengan iPad di tangannya, mungkin sedang melakukan pekerjaan.

Hachi kembali menoleh pada malvin "gimana caranya?" Hachi bertanya dengan raut polosnya

Malvin terkekeh "hachi pergi ke sana, terus panggil daddy pas daddy noleh ke hachi, hachi harus bilang 'daddy hachi mau kucing' tapi harus dengan imut soalnya daddy cepet luluh kalau liat yang lucu-lucu"

Malvin tersenyum jahil, menjahili hachi adalah hal baru yang akan menjadi kesukaannya.

Hachi mengangguk ragu, ia menarik nafasnya panjang-panjang, jantung hachi sudah mau copot rasanya melihat wajah serius daddy nya yang terus menatap layar iPad.

HachikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang