sakit

19.8K 1.8K 82
                                    

Happy Reading


Sedari pagi suasana mansion sangat riuh akibat si kecil yang tiba-tiba demam tinggi.

Saat subuh tadi Hachi menangis karena pusing yang menyerang kepalanya dan ia merasa dingin namun badannya panas membuat ia merasa tak nyaman.

Maid yang kebetulan lewat kamar Hachi mendengar suara seseorang menangis, karena rasa penasaran dan takut terjadi sesuatu dengan tuan mudanya maid itu masuk ke kamar Hachi,

persetan dengan nanti ia di hukum karena lancang masuk tanpa izin ke kamar tuan mudannya yang ada di fikiran maid itu keselamatan tuannya lebih penting.

Saat maid itu masuk ke dalam kamar Hachi ia melihat Hachi tertidur namun matanya terus mengeluarkan air mata serta ringisan lirih.

Maid tadi panik dan segera berlari menuju kamar Thania dan Johan.

"Tuan, nyonya, tuan muda Hachi demam" Ucapnya dengan panik

Thania yang mendengarnya segera menuju kamar Hachi dengan tergesa-gesa dan Johan mengikuti istrinya dari belakang.

Saat sampai, Thania segera mendekat ke arah Hachi, iya menempelkan punggung tangannya guna memeriksa suhu tubuh Hachi.

Panas, itu yang Thania rasakan. Thania menghela nafas, ia mengambil sesuatu yang berada di dalam laci samping tempat tidur Hachi.

Sebuah bye-bye fever di tempelkan Thania di kening Hachi, guna menurunkan panas Hachi.

Johan tentunya tak tinggal diam ia segera menelfon Daniel untuk datang segera ke kediamannya.

"Shh..M-mom" Hachi meringis lirih

Thania mengelus surai Hachi lembut "yes baby? Ada yang sakit?"

"S-sakit hiks.." Hachi mulai menangis, ia merasa tak nyaman, sekujur tubuhnya benar-benar sakit.

"Di mana yang sakit?" Johan mengambil posisi di samping Hachi, tangannya mengelap buliran keringat di kening Hachi.

"Semuanya hiks.. S-sakit ugh.. " Thania menatap iba pada Hachi

"Sabar baby, sebentar lagi om Daniel nya kesini" Thania berucap sembari tangannya terus mengelus lembut surai Hachi tanpa henti.

Johan yang tak tega melihat Hachi menahan rasa sakitnya, ia berinisiatif mengendong Hachi ala koala, kepala Hachi di senderkan pada bahunya.

Johan bergerak ke kiri dan kekanan mengitari satu ruangan, tangan satunya ia gunakan mem puk-puk pantat Hachi agar putranya bisa terlelap kembali dan merasa nyaman.

Thania juga ikut membantu mengelus punggung Hachi dan melantunkan nyanyian pengantar tidur dengan bahasa Prancis.

Hachi memang tak mengerti makna lagunya, namun suara Thania sangatlah merdu membuatnya merasa nyaman.

Hachi perlahan mulai hanyut dalam nyanyian yang Thania lantunkan, membuatnya perlahan terlelap.

"Dia tertidur" Thania berucap sedikit berbisik agar putranya tak terbangun.

HachikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang