mereka tau

17.8K 1.8K 93
                                    

Happy Reading

Saat ini Hachi tengah berada di kamar Jefran, setelah makan malam tadi Jefran memonopoli Hachi ia mengangkat Hachi ke gendongannya dan membawa Hachi ke kamar miliknya dan Hachi sama sekali tidak memberontak.

Sepeninggalan mereka ruang makan menjadi sangat hening hingga suara nyamuk mungkin akan terdengar di sana, semua terdiam seperti patung.

Pemandangan yang sangat langka, sekilas begitulah pikiran mereka.

Hachi duduk bersila di kasur Jefran, ia sedang menunggu Jefran yang tengah membersihkan diri.

Hachi sudah lebih dulu mandi, dan sudah mengenakan baju tidur kebesarannya dengan gambar beruang.

Tak berapa lama Jefran datang, Ia duduk di samping Hachi, wangi khas bayi langsung masuk ke hidung Jefran, wangi itu datang dari tubuh Hachi, percayalah Thania selalu membiasakan membaluri Hachi dengan minyak telon dan bedak bayi, bahkan semua perlengkapan mandi Hachi berbau manis seperti odol, shampo, dan sabun.

"Abang, Hachi mau susu" Ucap Hachi dengan puppy eyesnya, Jefran tersenyum tipis Jefran tentu mengerti apa yang di maksud Hachi.

Jefran mengangguk pelan "tunggu sebentar ya, biar saya buatkan"

Hachi mengangguk dengan senyuman manisnya, sebelum pergi Jefran sempatkan untuk mengusak surai Hachi

Hachi menatap kepergian Jefran, Jujur Jefran sangatlah baik menurutnya hanya ke halang wajah datarnya saja.

Ting..

Sebuah pesan masuk dari handphone Jefran, awalnya Hachi tak menghiraukannya, namun semakin lama suara dentingan saling bersautan membuat Hachi penasaran, tapi Hachi tak mengerti cara menggunakan Handphone.

Hachi yang memang anaknya kepoan, meraih handphone Jefran yang di letakan di atas meja samping tempat tidur Jefran.

Hachi membolak balikan handphone Jefran, memperhatikan setiap detail Handphone yang memiliki boba tiga dan berlogo apel digigit.

Ting..

Satu dentingan lagi membuat Hachi kaget dan Hampir menjatuhkan Handphone milik Jefran.

"Ngagetin aja sih"

"Nanti kalau Hachi jantungan gimana?" Gerutunya

Hachi kembali, mengotak atik handphone milik Jefran, memencet setiap tombol apa saja yang berada di sana.

Ntah ini keberuntungan bagi Hachi atau kesialan bagi Jefran Handphone yang sedang Hachi pegang tidak memiliki kata sandi apapun, yang memudahkan Hachi membukanya.

Sebuah aplikasi tak sengaja Hachi sentuh, ia menatap deretan pesan yang masuk di handphone itu, matanya tertuju pada satu pesan dari grup teratas.

Karena penasaran Hachi mengklik nya dan membaca beberapa deretan pesan di sana.

Beberapa pesan Hachi tak mengerti karena menggunakan bahasa Inggris.

Saat ia meng scroll layarnya ke bawah, tak sengaja jemarinya memencet tombol  paling kanan.

Layar berganti menjadi kamera "wah ada wajah hachi hihi" Ucapnya girang

HachikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang