PROLOG

1.7K 159 20
                                    


Selamat membaca Teman Lama feat.  Silent Readers

🎼🎼🎼🎼

Seperti biasa, Yeoja cantik ini masih mengikuti irama musik di studio meski sudah malam. Dari sudut pandang mata orang normal yang melihat, ia memang sedang menari. Namun sebenarnya, ia sedang berkomunikasi dengan semesta.

Mengalirkan semua kata yang tak bisa dia katakan pada dunia lewat gerakan raga. Lalu air mata mulai merangsek keluar demi membuatnya lega.

Kini, sang penari terus menari berputar sambil membiarkan air mata pilunya menetes dalam bungkam. Sungguh, ia kelelahan menghadapi kenyataan perasaan.

Dan menari adalah satu-satunya penawar yang rupanya hanya bisa meringankan. Karena untuk menyembuhkan rasa yang dia rasakan, ternyata masih berada dalam jalur pencarian.

Nafasnya memburu dalam alunan lagu.
Sekarang ia sudah berhenti menari dan menunduk demi menguatkan hati agar bisa mengangkat kepala dan kembali menjalani kehidupan seperti biasa, jauh sebelum rasa itu menjajah hatinya.

Namun ternyata, putus asa lebih mendominasi logika. Hingga akhirnya dia bertanya lirih dalam helaan napas dengan nada pasrah.

"Haruskah aku menyerah?"

Bersambung...

Percayalah, vomentmu itu sangat berarti

🎼🎼🎼

*Kalau tulisan ini lanjut jadi cerita sampe kelar, makasih udah bersedia baca. Tapi kalo enggak, makasih udah mau baca cerita singkat ini*

🎼🎼🎼

Buat yang mau traktir gua kopi sambil nemenin gua nulis ni cerita, bisa samperin link di depan ☕

Makasih banget supportnya
🥳

JENSOO, What Is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang