Malam hari yang sunyi dengan ditemani bintang-bintang yang berkelap kelip menghiasi langit malam.
Sinar rembulan yang terang menambah keindahan langit hitam di angkasa.
Cahaya kelap-kelip dari kunang-kunang menyinari malam yang gelap, serta suara katak yang bersahut-sahutan menciptakan suara merdu dimalam hari yang sunyi.
Disebuah rumah yang mewah nan elegan, di suatu ruangan yang diterangi oleh cahaya lampu terlihat seorang anak gadis berparas cantik sedang mencari sesuatu didalam lemarinya. Dia adalah Myesha Arrabella Argantha, yang biasa dipanggil Eca anak kedua dari keluarga Argantha.
Keluarga yang sangat terpandang derajatnya, kepala keluarga yang mempunyai perusahan terbesar di Indonesia dan sudah banyak cabang di luar negeri.
Beliau adalah Alvi Vallerino Argantha, ayah Eca sekaligus kepala keluarga Argantha. Seorang pengusaha terkenal yang sudah merintis perusahaannya selama 10 tahun lamanya, dan sampai sekarang pun perusahaan tersebut semakin berkembang pesat ke seluruh dunia.
Beliau juga mempunyai istri yang bernama Amanda Synthia Argantha, Ibunda Eca yang sekarang berprofesi sebagai seorang dokter gigi di sebuah klinik milik keluarga Argantha.
Dan jangan lupakan kalau Eca adalah anak kedua berarti Eca mempunyai kakak perempuan yang bernama Sherenna Elyxa Argantha, yang biasa dipanggil Renna. Dia bukan hanya sekedar kakak bagi Eca tapi musuh yang selalu suka sekali meminjam barang apapun yang dimiliki oleh Eca termasuk baju-baju Ecaa.
20 menit berlalu . . .
"Baju gue yang biasa gue pakek dimana si?" dumel Eca dengan muka datarnya.
"Ini mesti ulah nenek lampir."
"WOY NENEK LAMPIR SINI LO!!" teriak Eca dari kamarnya dengan muka yang menahan amarah.
Renna yang sedang bermake up pun menghentikan aktivitasnya karena suara teriakan adeknya yang memanggil namanya.
Dengan segera Renna bergegas berjalan menuju kamar sang adek. "Kenapa sih lo teriak-teriak ini rumah ya bukan hutan." celetuk Renna dari luar pintu masuk kamar Eca.
"Pasti lo kan yang pinjam baju gue?" tuduh Eca sembari menghampiri Renna dengan menunjuk jari telunjuknya ke arah wajah Renna.
"Engga lah jangan asal nuduh lo." balas Renna tak kalah judesnya.
"BOHONG, pasti waktu gue sekolah lo nyelinap ke kamar gue kan?"
"Ngaku aja deh lo engga usah ngeles segala." sarkas Eca.
"Inget ya fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan, jangan asal nuduh kalau ga ada bukti." balas Renna. Dengan acuh tak acuh Renna berjalan menuruni tangga mengabaikan adeknya yang masih marah-marah engga jelas.
"Hehh nenek lampir mau kemana lo?" tanya Eca dengan suara yang cukup keras.
"Bukan urusan lo."
"Dasar nenek lampir nyolongan." gumam Eca dengan menghentakkan kakinya menuju ke pinggiran ranjang.
Masih diselimuti oleh rasa kesal karna sang kakak yang suka sekali mengambil baju-bajunya.
Eca pun mulai bergegas untuk membereskan bajunya yang berserakan diatas ranjang. Kalau tidak cepat diberesi bundanya nanti akan konser.
_________________________________________Setelah ranjangnya sudah beres dari baju-baju Eca yang berserakan, Eca berjalan menuju dapur untuk membantu bundanya memasak.
"Bundaaaa." teriak Eca sambil menuruni satu persatu anak tangga.
"Jangan teriak-teriak nak, berisik." sahut bunda sambil menggelengkan kepalanya karena tak habis pikir pada anak bungsunya ini yang selalu teriak-teriak didalam rumah.
"Hehehe maaf bun abisnya kangen bunda." timpal Eca dengan cengengesan
"Kaya bunda pergi jauh aja kamu ini."
"Bunda kan ngangenin, btw ayah kemana bun?"
"Ayah lagi di ruang kerjanya dari tadi belum keluar-keluar." jawab bunda sambil berjalan menuju meja makan untuk meletakkan makan yang sudah matang.
"Samperin sana ayah kamu suruh makan siang." suruh bunda pada Eca.
"Siap." balas Eca sambil tangannya yang seperti orang hormat. Bunda terkekeh melihat tingkah lucu anak bungsunya itu.
Beberapa menit kemudian . . .
Setelah selesai dengan acara makan siangnya Ecaa membantu bunda untuk membereskan meja makan.
Walaupun di rumah ada pembantu tapi bunda tidak sepenuhnya mengandalkan mereka bersih-bersih rumah.
Selagi kita mampu jangan bergantung kepada orang lain.
"Makasih ya sayang udah bantuin bunda." ucap bunda.
"Sama-sama bunda, ya udah kalau gitu Ecaa mau ke kamar dulu." balas Eca.
"Iyaa nak." sahut bunda.
"Jangan main hp terus." imbuh ayah.
"Iyaa ayaahhh." teriak Eca saat menaiki tangga.
_________________________________________
Sore hari dengan langit senja yang indah terlihat seorang gadis sedang menyirami bunga di halaman depan rumahnya.
Tak sengaja dia mendongak dan betapa herannya dia saat melihat ada mobil yang terparkir di sebuah rumah mewah berada dikomplek sebelah yang dulunya rumah itu sama sekali tidak ada penghuninya.
"Mobil siapa itu?" celetuknya sambil mengerjapkan matanya berulang kali.
Saking penasarannya dia pun melakukan sesuatu yang membuat dia merasa puas dengan apa yang dia lakukan.
________________________________________
Assalamu'alaikum teman-teman
Bagaimana ceritanya? hehe maaf ya kalau alur cerita agak ga nyambung atau kalimatnya ada yang salah.
Baru nulis cerita soalnya.
Btw kalian nemu cerita ini dimana?
Semoga ceritanya menghibur kalian dan semoga kalian sukaa hehe.
JANGAN LUPA VOTE, COMMENT DAN SHARE CERITA INI YAAA
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MISSING MOON { On Going }
Teen FictionMenceritakan tentang kisah seorang gadis bernama Myesha Arrabella Argantha, memiliki sifat yang sangat cuek membuat dia tidak tertarik untuk bergaul kecuali dengan keluarganya dan juga teman-temannya. Hingga pada suatu hari dia tidak sengaja bertemu...