#CINCIN

112 111 86
                                    

"WOYY AWAS LO YEE!!" teriak Diva.

Didalam hati Diva sudah mengumpati kelakuan sahabatnya itu, siapa lagi kalau bukan Layla. Diva berjalan mengejar sahabatnya dengan menghentakkan kakinya kesal.

"Tega lo," ucap Diva kesal melihat Layla yang sudah berada dimejanya.

"Kenapa sih va?"

"Tau lahh kesal gue."

"Yeee gitu aja ngambek," ujar Layla pada Diva.

Diva mengabaikan perkataan Layla, dia langsung duduk disebelah Layla dan mulai membuka tas ranselnya.

"Mau ngapain?"

"Tuh," tunjuk Diva dengan dagu, dia memberi tau Layla bahwa guru pelajarannya hari ini sudah datang.

TIIING TOONG . . . .

Bel istirahat sudah berbunyi, tandanya semua kegiatan pembelajaran sudah selesai dan saatnya untuk istirahat, mengisi perut yang sudah sangat lapar.

"Oke anak-anak, bel istirahat sudah berbunyi, kita akhiri pembelajaran pada pagi hari ini, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk dipelajari lagi ya materi yang sudah kita pelajari tadi, sekian Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Setelah mengucapkan salam, bu guru tersebut mulai meninggalkan kelas Eca.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab serentak siswa-siswi kelas 11 MIPA 2. Mereka semua mulai membereskan buku-bukunya dan berhamburan pergi menuju kantin.

"Eh tumben lo pake cincin ca?" tanya Rea penasaran dengan menatap Eca serius.

Eca yang mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Rea pun reflek menoleh dan juga menatap Rea. Eca bingung harus menjawab pertanyaan Rea bagaimana, karna jika dia jujur padanya pasti akan menjadi berita besar di sekolah.

Rea yang melihat reaksi Eca hanya tersenyum smrik dan melanjutkan aktivitasnya membereskan buku pelajaran yang masih berada diatas meja.

"Pengen aja," jawab Eca sedikit ragu, Rea yang mendengar itu hanya melirik dan menganggukkan kepalanya saja.

"Ya udah ayo ke kantin," ajak Rea.

"Tunggu."

"Kenapa?"

"Layla sama Diva."

"Ohh iyaa iya," Rea hanya tersenyum tipis paham akan maksud Eca.

"HALLOOOO HALLOOO GIRLS YUHUUUU?!!" teriak Diva heboh menghampiri kedua sahabatnya yang masih duduk manis dikursinya. Teriakan Diva tadi hampir mengejutkan Rea yang sedang melamun.

"Apasih lo gak jelas," ucap Rea yang sadar dari lamunannya, dan langsung pergi meninggalkan sahabatnya yang super aneh itu.

"Dihh napa si tuh anak, perasaan baper mulu," Diva merasa ada yang berubah dari sikap Rea akhir-akhir ini, seperti ada sesuatu yang ingin Rea hindari. Eca dan Layla yang mendengar itu hanya mengedikkan bahunya tidak tau.

"Ayo ke kantin," ajak Eca dan langsung berjalan menuju kantin bersama sahabatnya.
_________________________________________

Di tempat lain dan suasana yang berbeda terdapat tiga lelaki yang sedang duduk bersantai dikursi rooftop sekolah. Ada juga dari ketiga lelaki itu yang sedang bermain catur.

"Kemana lo semalam?" tanya Gilang sambil memainkan catur bersama Nico.

"Ada urusan," Zaki tidak mungkin jujur pada temannya yang terjadi semalam. Kalau sampe mereka tau yang sebenernya Zaki pasti ditertawakan oleh mereka. Karna yang Zaki anggap musuh sekarang sudah menjadi tunangannya.

THE MISSING MOON { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang