Pagi hari yang begitu cerah, terlihat seorang gadis sedang berjalan menuju kelas 11 MIPA 2 dengan penampilan yang banyak menyita perhatian para siswa siswi SMA NUSA BANGSA.
Hampir sampainya dia didepan pintu kelas secara tiba-tiba ada yang memegang pergelangan tangannya yang membuat dia langsung melintir tangan orang tersebut.
"Shhhh sakit oy santai ngapa." celetuk Diva-Sahabat Eca yang menahan rasa sakit pada tangannya yang dipelintir oleh Eca.
"Ehh maaf, gue kirain cowok yang iseng." balas Eca dengan muka yang tetep datar.
"Makanya jangan ngagetin dia udah tau kalau dia dikagetin mesti balasannya ga main-main." sahut Layla.
"Idihhh ga seruuu lo caa." sahut Diva.
Dengan memutar bola matanya malas Ecaa pun melanjutkan langkah kakinya ke dalam kelas yang tadi sempat terhenti dan mengabaikan teman-temannya.
"Astaga kulkasnya kumat lagi." celetuk Rea.
TING TONG . . .
Bel istirahat sudah berbunyi, Ecaa dan Rea bergegas membereskan buku pelajarannya untuk segera menuju kantin.
BRAKKKKKKKK
"Girls ayoo ke kantin." ajak Diva sambil menggebrak meja milik Eca dan Rea
"Astaghfirullahaal'adziim." kaget seluruh kelas dengan kepala yang menoleh ke arah sumber suara yang ditimbulkan oleh Diva.
"Ehh maaf guys ngangetin, gue kan mau ngangetin si E . . ."
Belum sempat Diva menyelesaikan perkataannya, dia sudah menerima tamparan keras dari Eca.PLAAKKK
"Caa." lanjut Layla sambil meringis melihat temannya yang sedang memegang pipinya lantaran habis terkena serangan maut dari Ecaa.
"Lo mau mati?" sarkas Eca dengan wajah yang cukup memerah menahan marah.
"Iyee iyee maaf, bercanda caa."
"Terserah."
"Mampus Eca marah, suka banget lo jahilin Eca."
"Bodo amat, yang penting gue seneng."
"Seneng engga, sengsara iya."
"Dahlahh gausah ribut ayoo ke kantin, noh si Ecaa udah duluan." ajak Rea yang sudah muak dengan sahabatnya yang selalu cekcok layaknya pasutri.
Mereka bertiga pun mulai berjalan mengikuti Ecaa menuju kantin.
Tibanya dikantin 4 gadis tersebut celingak celinguk mencari tempat duduk, karna kantin sudah sangat ramai dengan makhluk yang kelaparan.
"Gara-gara lo." celetuk Eca sambil melirik Diva dengan tatapan yang tajam dan berjalan menuju antrian yang menjual jus kesukaannya.
"Gue lagi gue lagi." sahut Diva dengan muka datar.
"Mampus."
"Rasain."
"Lo berdua ga usah ngikut."
"Terserah gue sama Rea lah." sahut Layla dengan lantang.
Diva yang melihat itu memutar bola matanya malas.
"Tuh temen lo ngantri noh disana, temenin ngapa!" suruh Diva sambil ngelirik tempat dimana Eca mengantri.Mereka berdua tidak menjawab, mereka langsung berjalan melewati Diva dan meninggalkan Diva yang sedang marah² tidak jelas didepan kantin.
"Sialan lo berdua, udah kena marah dicuekin pula, hari yang sangat suram." gumam Diva dengan menghentakkan kakinya sambil melangkahkan kakinya mengikuti para sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MISSING MOON { On Going }
Teen FictionMenceritakan tentang kisah seorang gadis bernama Myesha Arrabella Argantha, memiliki sifat yang sangat cuek membuat dia tidak tertarik untuk bergaul kecuali dengan keluarganya dan juga teman-temannya. Hingga pada suatu hari dia tidak sengaja bertemu...