"Tentang dia, lenyapkan dia secepatnya karena dia yang akan mewariskan harta dari ayahnya. Jangan sampai dia mewariskannya dan membuat perusahaan kita menjadi semakin menurun," jelas Daddy dengan mata yang sedikit memerah menahan amarah.
"Kapan kamu mulai rencanamu?" tanya Daddy dengan menatap seseorang itu serius.
"Aku belum ada rencana yang bagus Dad untuk menculiknya kembali, dia selalu diawasi oleh ayahnya dari kejauhan Dad, apalagi sekarang dia sangat dijaga oleh para sahabatnya termasuk adek."
"Sialan, bawa adekmu kesini. Daddy ingin bicara dengannya."
"Tapi,"
"Tapi apa? kita harus segera lakuin rencana ini,"
"Apa kamu mau kalau Daddy yang lakuin rencana ini?" tanya Daddy menatap putra sulungnya dengan mata tajamnya.
"Jangan Dad," jawab seseorang itu dengan cepat.
Sebab seseorang itu sangat takut dengan tindakan Daddynya yang hampir melewati batas.
"Kenapa?"
"Kamu takut Daddy lakuin hal yang berbahaya? gitu?"
Seseorang itu hanya terdiam, seakan pertanyaan Daddynya seperti angin lewat. Dia yakin jika Daddynya yang bertindak, perempuan yang dia suka itu pasti akan terluka.
Mengingat kejadian yang dulu, dia cukup trauma menyerahkan semua keputusan kepada sang Daddy, sebab tanpa diduga ternyata Daddynya merantai tangannya dengan besi yang panas.
Melihat kulit tangannya yang hampir mengelupas, membuat hatinya sangat sakit. Seorang gadis yang ia suka terluka karnanya, dan dia pun tidak bisa berbuat apa-apa.
Apalagi dengan mukanya yang lebam karna ditampar oleh beberapa anak buah Daddynya. Bibirnya yang mengeluarkan darah segar, membuatnya merasa sangat bersalah.
Sejak itu, Dia jadi takut untuk meminta keputusan pada sang Daddy, atau pun menyuruh Daddynya untuk melakukan rencana itu sendiri.
Cukup lama melamun, seseorang itu tersadar dengan ucapan Daddynya.
"Hilangkan rasa sukamu padanya."
Lelaki paruh baya itu mengetahui perasaan yang disembunyikan oleh anaknya. Sedikit terkejut dengan jawaban anak sulungnya itu.
"Tidak, aku masih menyukainya Dad."
"Apa untungnya haa?"
Beliau tidak menyangka bahwa anaknya menyukai gadis culun itu, Beliau kira anaknya itu sepenuhnya berpihak pada dirinya, akan tetapi dugaannya salah besar.
Seseorang itu hanya diam saja dengan pertanyaan yang dilontarkan sang Daddy padanya.
"Tidak ada kan? Jadi jangan berharap lebih dengan si culun itu."
"Toh dia akan segera mati ditangan Daddy."
Setelah mengucapkan kalimat itu, Daddy pergi meninggalkan anak sulungnya yang masih terdiam ditempat.
"Culun² gitu dia cantik Dad, gue gak mau sampai dia terluka sedikitpun karna ulah Daddy, dan rasa ini akan tetap ada untuknya," gumamnya
Walaupun terkadang dia juga memihak pada Daddynya tetapi perasaannya tetap sama dengan gadis itu.
Sadar dengan apa yang harus dilakukannya, Dia bergegas pergi dari rumah mewah itu.
_________________________________________"ECAAA!"
"MAKAN MALAM NAK!"
"Bun, jangan teriak-teriak udah malam ini," celetuk ayah yang sedang berjalan mendekat ke kursi makan, menghampiri bunda.
"Anak kamu tuh, kalau bundanya belum teriak-teriak, dia mana mau turun."
"Di kamar terussss," imbuh bunda ketus.
"Anak kamu juga bun, kan buatnya berdua," ujar ayah yang berusaha menahan tawanya, melihat ekspresi lucu istrinya itu.
"Terserah ayah aja lah," pasrah bunda yang menanggapi lelucon suaminya.
Mencium bau harum masakan sang istri, perut ayah sudah demo ingin segera menyantap makanan lezat didepannya ini, tapi saat ingin mengambil makanan, tangan istrinya langsung menepis kasar tangannya.
"Kenapa ma?" mengerutkan dahinya heran dengan sang istri, apanya yang salah, padahal kan dia ingin makan.
"Nanti dulu yah, anak kamu belum turun ishh," ucap istrinya pelan.
"Ya deh iya."
"Bentar, mau bunda samperin dulu."
Ayah hanya menganggukkan kepalanya saja menanggapi perkataan istrinya.
Sesampainya didepan pintu kamar anak bungsunya, Beliau langsung mengetuk pintu itu dengan pelan.
Tok tok tok . . .
Suara ketukan itu tidak membuat Eca keluar kamar, bunda merasakan hal yang janggal pada anaknya.
Sebab tidak biasanya anaknya lama untuk membuka pintu kamarnya.
"Sayang."
"Nak, makan," Beliau pikir anaknya sudah mendengar perkataannya tadi, akan tetapi Beliau sama sekali tidak mendengar sahutan dari dalam kamar.
Bunda sudah coba mengetuk pintu kamar tersebut berkali-kali, tapi tidak ada sahutan dari Eca.
Merasa panik dengan anaknya, Beliau langsung teriak memanggil sang suaminya.
"AYAAAHHH!!"
"AYAAHHH SINII YAAHH!!"
Ayah yang dari tadi menatap makanan didepannya ini sudah tidak tahan ingin mengambilnya. Tangannya yang hampir menyentuh ayam goreng itu pun terurungkan sebab teriakan sang istri.
"Astaghfirullahaal'adziim Bunda, kenapa lagi sih," celetuk ayah kaget dengan teriakan istrinya.
Dengan terpaksa Beliau langsung beranjak dari kursinya dan menghampiri istrinya.
"AYAAAHHH CEPETT YAAHH!!"
"Iyaa sayang iyaa, ini lohhh naik tangga."
Dengan tergesa-gesa ayah menaiki anak tangga itu dan berusaha secepatnya sampai di tempat istrinya berteriak.
Sesampainya diatas, ayah yang masih mengatur nafasnya yang ngos-ngosan, tanpa aba-aba tangannya ditarik oleh bunda dan membawanya ke kamar anak bungsunya.
"Ada apa sayang?" tanya ayah yang masih mengatur nafasnya.
"Ecaa yaah, Ecaa," panik bunda sambil telunjuknya menunjuk pada arah kamar Eca.
Ayah yang paham akan maksud istrinya langsung bergegas menghampiri kamar sang anak, saat sudah sampainya didepan pintu kamar Eca, Beliau langsung mendobrak pintu Eca sekuat tenaga.
BRAAKKK . . .
Betapa terkejutnya saat pintu kamar sudah terbuka, terlihat seorang gadis yang tergelatak lemas tak berdaya di lantai yang dingin itu.
Bunda yang melihat itu pun langsung menghampiri Eca dan berusaha membangunkan Eca dengan cara menepuk pipinya pelan.
"Sayang, bangun nak," ucap bunda pelan.
"Yahh bawa ke atas kasur!" suruh bunda yang melihat ayah masih berdiri didepan pintu kamar Eca.
Beliau yang masih terkejut itu pun mulai menghampiri bunda dan juga Eca, ayah langsung menggendong ala bridal membawa Eca ke atas kasur.
_________________________________________Assalamu'alaikum teman-teman.
Gimana kabar kalian? Semoga selalu dalam lindungan Allah, aamiin.
Btw gimana part 9 nya?
Maaf bangett ya lama upnya, soalnya belum bisa bagi waktu, tapi In Syaa Allah saya usahain untuk sering up yaa:)Semoga kalian suka partnya hehe, semangatt buat hari ini♡
JANGAN LUPA VOTE, COMMENT DAN SHARE CERITA INI YAAA
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MISSING MOON { On Going }
Genç KurguMenceritakan tentang kisah seorang gadis bernama Myesha Arrabella Argantha, memiliki sifat yang sangat cuek membuat dia tidak tertarik untuk bergaul kecuali dengan keluarganya dan juga teman-temannya. Hingga pada suatu hari dia tidak sengaja bertemu...