02-awal konflik

353 35 6
                                    

"Baik,Jery dan Elin tolong kumpulkan tugas yang bapak berikan kemarin dan bawa ke depan"

Angkasa memberikan sebuah buku yang baru saja ia pinjam pada sosok anjani yang duduk di sebelahnya.pemandangan tak biasa ini membuatnya sedikit bingung,anjani yang biasanya duduk di pojok di temani jery di sampingnya dan naya yang duduk di depan jery,juga jeslyn yang duduk di depan anjani.tiba-tiba pindah duduk di sampingnya yang merupakan sosok yang paling di hindari anjani.

"Tcek....,bangsat"anjani berdecak saat jery melewatinya begitu saja tanpa mengambil buku yang jelas-jelas sudah ia sodorkan.

Mendapati buku yang baru saja ia kembalikan kini terlempar di atas mejanya,angkasa menatap bingung pada anjani."sekalian,lo kan udah gue contekin"

"Ya elah,ketimbang ngasih gini doang nyuruh,alay lo"ucap angakasa setelah mendapati sosok elin menghampirinya.

Anjani tidak menghiraukan ucapan angkasa,tatapannya bertemu dengan mata hitam jery yang baru saja mengumpulkan tugas mereka di depan.tidak ada ucapan yang keluar dari bibir keduanya,mereka hanya saling menatap manik masing-masing hingga jery melewati anjani,memutus kotak mata antara mereka.

Angkasa yang meliahat kejadian barusan di buat bingung dengan perubahan sikap anjani dan jery.keduanya merupakan teman yang cukup dekat,tak jarang mereka selalu pergi bersama,bahkan di bandingkan dirinya dan jeslyn,anjani jauh lebih dekat dengan jery.Tapi pagi ini mereka seperti mengirim sinyal permusuhan,dan menjauhi satu sama lain.mulai dari jery yang ke kantin dengan naya dan bukan anjani,kemudian anjani yang pindah tempat duduk,jery mengabaikan anjani,dan terakhir tatapan yang tak selayaknya di layangkan pada seorang teman.

"Sseeet....sshuut...shuut"merasa panggilanya tak di dengar sang teman angkasa menyenggol anjani pelan,membuat sang empu menolehkan kepalanya pada angkasa.

"Lo lagi ada masalah ya,sama jery"angkasa berbisik lirih agar suaranya tidak terdengar sang guru."kok kalian kaya jaga jarak gitu".

"Jery kena virus,makanya gue jaga jarak"ucap anjani yanga kembali mem-fokuskan diri pada papan tulis di depan nya.

"Serius anjing"angkasa melirik ke belakang,mendapati sosok jery yang mengangkat sebelah alisnya,bingung."lo pindah ke sini,terus tadi jery juga cuek sama lo,lo berdua ada apa sih"

Anjani tak menjawab,dirinya tetap menggoreskan tinta pada bukunya tanpa memperdulikan angkasa yang terus bertanya di sampingnya.merasa ter-abaikan angaksa berdecak kesal dan kembali menyenggol pelan lengan anjani.

"Woy cok,lo dengar......"

Entah angakasa yang terlalu kuat atau memang anjani yang sengaja menjatuhkan buku juga pulpen-nya."LO,kenapa sih sa".anjani berucap sedikit keras.sementara angkasa hanya menatap anjani dengan mulut terbuka,tak habis fikir.

"Anjani ?"sang guru mengalihkan fokusnya dari tumpukan tugas yang ada di hadapnnya.

"Angkasa gangguin saya pak"

"Eh,enggak pak"

"Iya,dia dorong-dorong tangan saya,makanya buku saya jatoh"

"Gila lo ya..."angkasa menatap tak percaya pada sosok anjani yang masih saja ber-ekting seolah-olah dirinya adalah korban,kemudian pandangannya beralih pada sang guru yang menatapnya dari depan."pak saya bisa jelasin,tadi tuh...."

"Angkasa ke-depan"

Seruan sang guru membuat angkasa berdiri dari duduknya dan melangkah ke depan dengan pasrah.pandangannya menangkap seringaian anjani yang terukir jelas pada wajah gadis yang sedang memunguti buku-buku-nya.angkasa yang tak terima tiba-tiba merogoh saku celana-nya dan menjatuhkan sebuah kertas,kemudian mengambil nya dengan gerakan cepat.

Love 2 HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang