06-Rasa yang salah

226 29 1
                                    

Anjani memalingkan wajahnya pada jalanan di luar jendela,berusaha meredam emosinya,dia tidak ingin terlihat mengenaskan di hadapan dua orang bajingan di hadapanya.setelah menyelesaikan perjanjiannya dengan jery,arya benar-benar menyuruhnya pulang,diantar oleh dua orang suruhan arya,anjani hanya diam dengan pikiran melayang kemana-mana.

"Lo nggak berpikir buat bunuh diri kan setelah ini"

Anjani melirik sekilas pada seno,pemuda yang membuatnya pingsan saat akan melarikan diri.

"By the way lo termasuk orang yang lucky sih,you can still live after sex with arya..."

Anjani ingin sekali membungkam mulut anjing satu ini,setengah mati anjani menghilangkan bayangan arya tapi dengan entengnya seno seolah memutarkan kembali memori yang anjani ingin hapus.

"Yah,walaupun sedikit di sayangkan karena cuma arya yang...."

"Lo emang suka mengonggong gitu ya kalo gak di kasih makan sama majikan lo....."anjani menatap jengah pada seno yang justru tertawa,mengabaikan tatapan tajam pemuda lain yang tengah mengemudi.

Mobil berhenti tepat di depan halaman rumah anjani.sesegera mungkin dia membuka pintu mobil,namun sebelum benar-benar keluar,suara berat seno menghentikan pergerakan anjani.

"Eemm...anjani,kalau lo berpikir ada orang yang harus membayar atas kejadian ini,nayara dan jery adalah kandidat yang tepat buat lo salahin..."

Anjani melangkah pergi memasuki halaman rumahnya,meninggalkan mobil yang kini juga melaju semakin jauh.

Jam sudah menunjukan pukul 03.00 anjani yakin penghuni rumah ini sudah tertidur semua,mendekati sebuah pot bunga untuk mengambil sebuah kunci yang selalu ia letakkan di tempat yang sama untuk berjaga-jaga.

Baru sutu langkah dia melewati pintu,anjani di kejutkan oleh renjani yang terlihat akan memukulnya dengan sebuah kayu.

"Lo mau bunuh gue"

Mengetahui bahwa yang di hadapannya kini bukan orang jahat,renjani segera membuka matanya.

"Astaga anjani muka lo....."

Anjani kembali membekap mulut renjani,mengisyaratkan agar perempuan itu tidak berisik,setelah mendapati anggukan dari renjani,dia segera menjauhkan tangannya.

"Muka lo kenapa bonyok gini An"

"Di begal"ucap anjani pelan sembari mendudukan diri pada kursi di dekatnya.

"Tuh kan,apa gue bilang"renjani ikut mendudukan dirinya disamping anjani.

"Emang lo bilang apa"

"Musibah tuh kaya jalangkung,kebukti kan sekarang,terus motor lo kemana"

"Di ambil kali"

"Astaga anjani,cepet tobat deh lo,gue gak jamin umur lo bakal lama kalau lo masih suka pulang malem kaya gini terus"renjani mengusap wajahnya frustasi,menatap iba pada wajah saudaranya yang terlihat lebam di bagian-bagian tertentu.

"Udahlah,gue mau ke rumah lo mana kuncinya..."

Renjani mengeluarkan kunci dari kantongnya,memberikan pada anjani yang terlihat menengadahkan tangannya dengan mata terpejam.

"nanti gue nggak berangkat,lo bareng mentari aja,terus kalau ibu nyariin bilang aja gue udah pergi dari pagi."

Anjani keluar menuju rumah renjani,sementara renjani memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

*****


Anjani mendudukan dirinya pada sofa,mengompres lebam yang ada pada wajahnya,sesekali meringis menahan sakit.setelah membersihkan diri pagi tadi,anjani baru beranjak dari kamar renjani saat merasa sakit pada tubuhnya.

Love 2 HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang