Awal》1☆

58 12 0
                                    

^Tidak trima komentar negatif! Boleh mengkritik tapi harus utamakan Sopan Santun!
Ini hanya cerita fiksi belaka hasil karangan sendiri^
Jikalau ada kekurangan tolong dimaafkan...
(Sekian trim duit segepok)
(Jangan lupa Share cerita ini ke teman-teman kalian😍)
.
.
.
Untuk yang baru baca, walaupun ceritannya kurang seru, tapiii TOLONG dibantu Votenya disetiap Chap karna itu berguna banget untuk penulis baru seperti saya😇
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Milo kenapa sih gue selalu di benci sama semua orang padahalkan gue diem aja.."
Curhatnya sambil mengelus lembut kepala berbulu milo kucingnya yang sedang ia pangku

"Mioww~"

"Hahh...milo padahal kan gue kepengen punya temen manusia... tapi bomat lah kan gue ada lo iyakan milo? Eh..udah tidur aja haha lucuk banget siehh"

Ia terus memandang kucing jantannya yg bernama milo sedang tertidur di atas pangkuan nya sesekali mendusel mencari kenyamanan.

"Coba aja lo jadi manusia udah gue peluk seharian gemess bangett" ucapnya di iringi kekehan gemas, sesekali tangan lentik nya mengelus kucing kesayangannya.


☆¿☆

Perkenalkan nama gue Widya Lestari.
umur gue 17-18 tahunan, gue selalu di benci sama keluarga gue tanpa alasan yg jelas di sini, dan gue juga gak punya temen selain kucing gue Milo, maybe karna gue miskin sih. Gue bermimpi menjadi sosok yang tidak terkenal namun dikenal baik oleh orang-orang sesimpel itu sih keinginan gue, ama pengen jadi Boboboy.

Gue punya orang Tua yang tidak sama sekali peduli ama gue aneh padahal mereka orang Tua kandung gue, mereka selalu ngatur gue dengan ekspreksi datar dan ngangap gue kayak bukan anak sendiri, gue dikekang tanpa belas kasihan gue gak ngerti lagi sama kluarga gue ini. Sebaliknya malah mereka memperlakukan adik gue dengan kasih sayang yg melimpah beda ama gue yang kayak sampah di mata mereka, adik gue laki-laki kelas 8 smp, namannya David Aidin Aliandi. dulu gue pas smp minta beli buku LKS aja harus diguyur aer cucian piring dulu.

Takdir kurang jahat apa lagi ama gue haha,
Ga punya temen di perlakukan sebagai
sampah oleh kedua orang tua gue yang pilih kasih, kurang kasih sayang dll.

Tapi gue ga peduli, gue ketika di titik terendah kenapa nga bunuh diri aja? Gue ga akan ngelakuin hal rendahan seperti itu, itu namanya pecundang lari dari masalah dengan cara bunuh diri itu sama saja namanya pengecut gue juga masih punya akal, walau berat tuhan ngasih ujian ke gue ga tangung-tangung tapi gue selalu berpikir pasti akan ada keajaiban yang akan datang ke gue dimasa depan nanti, gue selalu megang kata-kata itu di lubuk hati gue.
Kalian yang hampir sama kayak kehidupan pait gue tetap semangat ya, jangan lari dari masalah, walau masalah itu berat banget..whaiting!💪💕


☆¿☆

Drrttt! Drrttt!
Pukul 03:42
Pagi pagi buta pun tiba sperti biasa widya bangun tidur dengan tidak semangat, sudah rutinitas widya pangun sepagi ini agar tidak timbul basah kuyup karna ibu nya yang menguyur ia dengan air ketika bangun kesiangan dan jangan lupa dengan siraman Qolbu yang sudah jadi makanan pokok sehari-hari oleh ibunya yang galak tapi padanya saja.

Terduduk di kasur kapuk yang sudah lama. Ia mengucek matanya sebelum tatapannya beralih ke sebelah nya Milo kucingnya masih tertidur nyenyak di selimutnya, ia mengelus sebentar kucing yang 2 tahun sudah menamaninya ini, ia senang punya Milo kucing yang ia pungut dekat got kotor dengan keadaan basah dan terus mengeong, ia mengambilnya karna kasihan, trus ia rawat sendiri kucing kesayangannya ini hingga besar dan menjadi temanya.

Bibir tebalnya tertarik membentuk senyuman dan beranjak dari tempat tidur lalu kekamar mandi

20 menit Selesai mandi ia keluar kamar sekedar untuk mengerjakan pekerjaan kecil seperti cuci piring dan membereskan rumah yang kotor karna bekas makanan dan sebagainya.

Selesai mengerjakan semuanya ia berbalik dan menemukan ibu nya bangun tidur. Tidak seperti orang Tua pada umum nya yang akan senang atau bangga ketika melihat putri nya mengerjakan pekerjaan rumah, lain lagi jika itu ibu nya yang sekarang memasang wajah datar dan melengos pergi ke luar mencari sarapan seperti biasa.

Widya menghelan napas sudah biasa ia melihat wajah ibunya yang datar dan nampak tak peduli


_

_

_

_

_

Heheq:')  iy kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heheq:')  iy kamu

Jika ada kesamaan atau kemiripan dalam  tulisan di cerita ane, ane homon maaf, karna ga tahu🙏🙏

Aku bakalan up cepet kalau udh banyak yang baca♡


Vote Komen ya_!



《☆''|World Fighter!|''☆》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang