^Tidak trima komentar negatif! Boleh mengkritik tapi harus utamakan Sopan Santun!
Ini hanya cerita fiksi belaka hasil karangan sendiri^
Jikalau ada kekurangan tolong dimaafkan...
(Sekian trima duit segepok)
(Jangan lupa Share cerita ini ke teman-teman kalian😍)
.
.
.
Untuk yang baru baca, walaupun ceritannya kurang seru, tapiii TOLONG dibantu Votenya disetiap Chap karna itu berguna banget untuk penulis baru seperti saya😇Happy Reading♡
..
.
.
.
.
.
.
.
.
Dengan senang ia menjawab "nama gue Silvi""...eu nama panjangan lo siapa" tanya Satya
"Nama gue Silvi aja ga ada panjanganya cuk" jawabnya santai, Widya pun hanya menganguk, ternyata namanya Silvi singkat padat jelas.
"Kalo nama kalian semua?"
"Kenalin nama gue Widya Lestari, terus ini kucing peliharaan gue yang di ubah jadi manusia sama malaikat itu, namanya Milo"
Sambil menunjuk Milo yang merengut di belakangnya.Silvi tersenyum cerah, lalu pandangannya beralih ke Satya "lo?"
"Satya Sebastian" ucapnya sambil mengusak rambutnya begayaan.
"Idih" Silvi dan Widya berucap bersamaan.
☆¿☆
Sekarang mereka ber empat, sedang ber istirahat di gubuk yang meraka temukan.
Singkat cerita mereka berjalan bersama melanjutkan perjalanan ke arah barat tentunya dengan mengajak Silvi bergabung.
Mereka ingin melanjutkan perjalanannya tapi hari sudah semakin sore dan gelap, mereka tidak akan melanjutkan perjalanan selalu, mereka juga kecapean, mereka butuh tempat istirahat, dan suatu kebetulan atau mungkin keberuntungan pun datang kemereka saat mereka yang sudah sangat kelelahan, di tengah jalan mereka sampai di kejutkan oleh gubuk kayu yang lumayan kecil namun cukup buat ber istirahat dan anehnya tidak ada penghuninnya, seperti disengaja gubuk itu terbuat untuk mereka, didalam gubuk itu lumayan luas dan nyaman walau kelihatannya kecil, dan yang bikin mereka bersemangat singah disana adalah, di sana juga ada banyak makanan.
Mereka pun memutuskan tinggal sementara disana.
Saat mereka sudah masuk semua ke gubuk kayu yang lumayan nyaman itu, baru saja duduk dan goler-goler bentar mereka di kagetkan oleh cahaya putih terang yang berasal dari depan pintu masuk.
"Hai bertemu lagi dengan saya""Malaikat!!" Mereka semua terkejut dengan kedatangan malaikat tua itu secara tiba-tiba.
"Loh kok lo disini sih!" Ucap Silvi heran
"Haha...Saya kesini hanya ingin memberitahu sedikit penjelasan" ucapnya
Mereka serempak mendekat ke arah Malaikat tersebut dengan raut bingung.
"Cuma sedikit penjelasan saja... jadi disetiap hari mulai sore ataupun kalian yang mulai kecapean, otomatis akan ada gubuk seperti ini untuk kalian ber isirahat, jangan terkejut jika ada makanan, itu dari saya yang memberinya agar energi kalian terisi dan tetap kuat"
Mereka semua yang menyimak penjelansan dari Malaikat tersebut hanya menganguk faham.
"Ada pertanyaan sebelum Saya kembali" ucap Malaikat itu bertannya.
"Gue!" Widya pun mengangkat tangannya
Malaikat itu melirik Widya dengan mengangkat satu alisnya "ya Widya? Apa yang kau tanyakan?" Ucapnya.
"Ni gubuk reot ada kamar mandinya atau toiletnya ga sih" tanya Widya dengan raut wajah julit namun tetap cantik.
Yang lain menganguk setuju saat Widya mengajukan pertannyaan yang benar.
Malaikat itu tersenyum lalu berucap "jika kalian mengiginkan nya saya akan menyediakan Sumur di belakang dan juga wc jamban buat kalian buang hajat"
Mereka semua saling lirik, agak ngakak si karna di akhir kata Malikat itu.
"Ekhm! Ok, ok gapapa lah yang penting ada" ucap Satya.
Silvi dan Widya hanya menghelan nafas lalu mengaguk lesu. Tidack estetik banget menurut mereka berdua, tapi mau bagaimana lagi.
"Baiklah saya sudah menyediakannya jika kalian perlu, Saya pamit undur diri, Salamat mencari ke lima orang lagi! kalian harus siap tempur waktu kalian cuma lima hari lagi, Sampai jumpa" dan Malaikat itu pun menghilang dengan cahaya tersebut.
"Aduuh gila kok kita harus mandi di sumur sih, terus toiletnya jamban lagi iuwh.." ucap Silvi cemberut.
"Heh jamilah! Lo ga bersukur banget si" kata Satya sok iye.
Silvi yang tak terima namanya di ubah-ubah seenaknya pun menyaut garang ke Satya
"Heh Badrol! lu bilang nama gue apa tadi hah!""Jamilah" ucap Satya enteng tidak lupa bersedekap dada dengan mimik wajah mengejek.
"Kurang ajar lo badrol"
"Badrol-badrol pala bapa lo gepeng! Akh-"
Silvi yang semakin marah pun akhirnya menjambak rambut Satya dengan kuat, Satya yang tidak terima pun akhirnya ikut menjambak rambut Silvi walau tidak terlalu kuat ia juga tau batasan ia tidak akan melukai perempuan.
"Jamilah edan lepas nyet sakit"
"Bodo!"
Dua orang berbeda kelamin itu asik saling menjambak satu sama lain hingga rambut mereka pada rontok dan acak-acakan, seperti korban mencana alam.
Widya yang sedari tadi hanya menonton pergulatan tanpa ada niatan memisahkan itu hanya tertawa terbahak-bahak saat melihat kedua kunyuk itu selesai saling menjambak terus saling memalingkan wajah kearah lain sambil mendengus.
Sangat lucu pikir Widya, eh iya jika kalian menanyakan Milo dia saat ini sedang tidur dipojokan memungingi atau bisa dibilang ngadep kayu sambil sesekali garuk pantatnya, tidurnya sangat nyenak hingga suara keributan Silvi dan Satya pun tak mengusiknya.
¿☆¿
"Wid gue mau tau lo punya kekuatan apa aja?" Tanya Silvi.
Sekarang mereka sedang beristirahat, btw mereka sudah gelut mandi dan makan, jadi mereka tinggal tidur saja. Penjelasan gubuk ini dalemnya cuma ada dua atau tiga petak satu ruangan tengah buat mereka makan, Silvi dan Widya ada di petak kanan, terus Milo sama Satya di petak kiri mereka tidur berpisah, masa tidur bersama sieh nanti yang ada di grepe-grepe lagi.
Widya bukannya menjawab pertannyaan Silvi malah cekikikan.
-
-
-
-
-
Tertele tele ga sih?
Jangan lupa VOTE KOMEN WOY!
KAMU SEDANG MEMBACA
《☆''|World Fighter!|''☆》
Fanfiction⚠⚠Tidack terlalu pandai membuat deskripsi mohon untuk memaklumi👌⚠⚠ 📍📎Don't look at the description, just read it📎📍 》Pilihlah cerita sesuai selera✔ -Vote and komen wajib!📍 -typo maklumi📍 -Cerita fiksi absrud🐕💨 -bkn plagiat, murni dari imaji...