TranAnt 02

12.9K 783 11
                                    

VOTE

KOMEN

🍂HAPPYYY READINGGGG🍂
============================

"Komuk lo anjir bikin kaget,"ucap Albara.

"Ye, lagian pada sok serius. Nih ya ane kasih tau. hidup itu bawa santai jangan dibawa srius,"ucap Alena.

Pletakk

Dengan gemas Albara menjitak kening Alena.

"Sakit Al,"rengek Alena.

"Gimana keadaan kamu Alena?"tanya Sang Opa.

"Baik opa, cuman koma 2 minggu aja,"ucap Alena dengan tersenyum polos.

Karna Kesal Albara Pun meraup Wajah Alena.

"Lo ngapa si njir? Ada masalah ama gua ha!"ketus Alena.

"Muka lo ngeselin,"ucap Santai Albara.

Lagi-Lagi Albara dan Alena adu bacot.

Keluarga WIRANTA pusing melihat mereka berdua. Namun mereka senang dengan perubahan Cucu, Putri, dan keponakan mereka.

"Arnan Bilang sama temen lo siapa si? Rinong? Rinung? Sapa si?"ucap nya.

"Rina,"ucap Arnan.

"Nah iya, si Rina. Kalo gak suka sama gue jangan ngejatohin gue juga. Asal lo tau ye gue tu waktu itu dinyatain meninggal, Tapi Gue dikasih hidayah jadi gue Koma,"ucap Alena.

Albara pun memeluk erat Alena.

"Hiks, kenapa lu hiks gak hikz mati hiks aja hiks si hiks,"ucap Albara degan tangisan palsunya.

"Sialan lo! Lo mau gue mati hah?!"ucap Alena dengan berkacak Pinggang.

"Hehee, kalem pren. Kalem,"ucap Albara.

"Tu bilangin ama Anak, Cucu, Keponakan Tersayang kalian. Kalo mau bikin Alen mati tu pake cara yg keren dikit Kek, contohnya tusuk Alena pake pisau mainan gitu,"ucap Alena dengan wajah srius.

Karna greget sama Alena Albara pun melepaskan suwalonya ia pun menjauh dari Alena, Ia pun menimpuk Alena dengan Swalo.

"ALBARAAAA!!!!!"teriak Alena.

"AMPUN NYAII!!"teriak Albara yang keluar dari rumah Alena.
















Kini, sudah waktunya makan malam. Sedangkan Alena sedang mengganti pakaian, ia memakai baju tidur hitam Abu-Abu, dan rambut yang dijempol.

Ia pun turun dari Kamarnya.

"GOOD MORNING FAMILLY,"teriak Alena yang menuruni tangga.

"Sejak kapan Malam bahasa inggrisnya Morning?"celetuk Radit sepupu Alena.

"Semenjak gue yang nyebut puas?!"ketus Alena.

"Santai dong, mbaknya."ucap Rafel Sepupu Alena.

"Oh ya Ven, nanti malam daddy sama mommy mau balik ke mansion,"ucap Opa Danil.

"Aku juga kak."ucap Zion adik Venzo ayah Alena.

"Aku juga,"ucap Dion kakak Venzo.

"Baik Lah,"ucap Venzo.

"Alena Maaf-"ucapan Opa Pun terhenti, saat melihat cucu perempuannya sudah makan. Bukan bukan itu yang dipermasalahkan, masalahnya Alena makan lesehan dibawah dengan tubuh yang disenderkan ditembok, dan kaki diangkat.

Yang lain pun menatap Alena melongo.

"Princes kenapa kamu duduk disitu?"tanya Venzo dengan menyerit bingung.

Tadi siang mereka sudah melaksanakan maaf-maafan.

"Jangan Panggil Ale princess Daddy. Panggil Ale itu Lele aja,"ucap Alena.

"Lo kira ikan Lele?"ucap Guntur, sepupu Alena.

"Lah, dari pada elu nama Guntur, Lu kira Gledek?"ucap Alena yang membalas perkataan sepupu nyam

Radit, Arnan, Rafel, Gibran pun tertawa terpikal-Pikal.

"Gue doain keselek lu,"ketus Guntur pada Adiknya.

"Jangan gitu kek doanya, Aturan gini. 'Gue Doain lo jadi mileder' gitu."ucap Alena.

Yang lain pun menggelengkan kepalanya melihat tingkah Alena. Mereka berjanji mereka tidak akan terhasut lagi oleh Rinanong.

"Besok Opa mau pulang, kamu jangan nakal-nakal ya,"ucap Opa.

"Jangan bikin Daddy mu gila Le,"ucap Oma.

"Sipp Opa oma,"ucap Alena.

Alena pun melanjutkan Acara makannya dengan tangan.

"Oh ya disini ada Jengkol gak?"tanya Alena.

Mereka pun tercengang mendengar pertanyaan Alena.

🗿🗿🗿🗿🗿🗿

Transmigrasi || Antagonis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang