TranAnt 11

7.9K 562 5
                                    

Vote ⭐

Komenn💬

~Happy Reading~
=================

"Le Tolong anterin ini kerumah nya Reynal ya. Dan ini Anterin ke rumah Albara."Ucap Kayla yang memberikan 2 kotak Tapurwer.

"Ini apa Mom?"Tanya Lele yang mengintip Kotak itu.

"Kue Bolu, udah sana Anterin."Ucap Kayla.

"Sipp mom."Ucap Ale.

Hari ini Ale memakai Baju Kaos Putih Kebesaran dan Celana Training, Dan Rambut yang di ikat jempol.

Ia pun melangkah menuju kerumah Reynal.

"Dududuudu."nyanyi Gabutnya.

Tak perlu waktu Lama ia pun sampai Dirumah Reynal.

"Rame amat disini. Apa lagi ada acara bagi-bagi sembako ya?"Ucapnya.

"Loh ini motor abang. Wah pasti abang langsung nyerobot duluan nie pas tau rumah Reynal Lagi bagi-bagi sembako, terus dia gak ngabarin gue dulu. Wah harus dikasih Pelajaran nih."Ucap nya dengan mengebu-ngebu.

Dengan Langkah tergesa-gesa ia pun memasuki rumah Reynal.

DORR

DORRR

DORR

Dengan bruntal Ale menggedor pintu rumah Reynal.

Ceklek.

"Santai aja nama gk usah ngegedor rumah orang gak ada sopan santun lu?"Omel Seorang pemuda yang membukakan pintu.

"Hehehe Sory."Cengir Ale.

"Eh, Elu le. Ngapain kesini? Tumben amat."Ucap Tio.

"Eh disini lagi bagi-bagi sembako ya?"Tanya Ale. Ia bukannya menjawab malah bertanya.

"Kagak tuh."Ucap Tio.

"Kok itu rame?"Ucap Ale sambil menunjukkan motor dan Mobil.

"Itu motor kita, kalo mobil itu abang nya si Reynal pulang."Ucap Tio.

"Bang Areska??"Ucap Lea.

"Iya."Ucap Tio.

WUSHHH

Dengan kekuatan Super dede Ale pun berlari memasuki Rumah Reynal.

Tio menatap Cengo Ale.

Setelah sadar ia pun ikut masuk.

"YUHUUU ABANGG ARESS YANG GANTENGGGG ALEE DATENGG NI."teriak Ale.

Mereka yang diruang tamu terjengkit Kaget begitu pun orang tua dan Ares.

"Le gila suara lo."Ucap Rifat dengan memegang Dadanya.

"Hehehe"Cengir Ale.

"Eh ada Rinong. Apa kabar nong?"Ejek Ale.

"Kamu Nanya?"Timpal Bastian.

"Ia aku nanya emang masbulo?"Ucap Ale.

"Ale ya?"Tanya seorang pemuda yang menggendong seorang anak kecil berumur 4 tahun.

Ale pun menengok.

DUARRR

"Ganteng banget."Cengo Ale.

Sedangkan Ares menggelengkan kepalanya.

"Gk berubah kmu."Ucap Ares.

Ale pun mengubah ekspresinya.

"Itu Sarga Bang?"ucap Ale menunjukan Kearah Anak kecil itu.

"Iya."ucap Ares.

Ale pun memberikan 2 Tapurwer itu pada Reynal. Karna Reynal duduk disampingnya.

"Pegangin dulu ya."Ucap Ale.

Reynal pun mengangguk.

Ale pun mengambil Sarga dari gendongan Ares.

"Yaampun keponakan Aunty udah gede aja. Padahal dulu terakhir ketemu kamu masih tengkurep loh."Ucap Ale yang menggesekkan hidungnya pada pipi Sarga.

Sarga pun tertawa geli.

"Kamu psti lupa kan sama Aunty?"Ucap Ale.

"Nda dong Calga inget cama Aunti Lele."Ucap Sarga.

"Wahh Emang iya?"Tanya Ale.

"Iya Calga inget cama Aunti dan uncle Bala."Ucap Sarga.

Ale pun menciumi seluruh Wajah Sarga.

"Kesayangann Auntyyyyy.. Ayo ikut Aunty pulang ayo."Ucap Senang Ale.

"Ale Sarga nya mau tidur siang dulu."Ucap Ares.

Senyuman Ale pun luntur dan berubah jadi muka sendunya.

Ares pun gelagapan.

"Eh Sarga gak jadi tidur tdi abang bercanda aja."Ucap Ares.

Ale pun tersenyum manis. Ares pun mengelus dadanya lega.

"Oh ya ini Punya Mommy Intan. Ini dari Mommy."Ucap Ale yng memberikan 1 tapurwer pada Ares.

"Sarga mau ikut Aunty kerumah Uncle Bara gak?"Tanya Ale.

"MAUU!!"Teriak Sarga.

"Okeee Let's Goo!!"Ucap nya sambil mengambil 1 tapurwer Yang berada Di Reynal.

Ale pun berjalan keluar Rumah.

"Emm, bang Ares apa abang gak takut Sarga kenapa-napa? Soalnya Ale itu jahat tau."Ucap Rina Dengan muka Lugunya.

"Atas dasar apa kamu bilang dia jahat?"Tanya Ares dngan mengangkat sebelah Alisnya.

"Karna dia Sering bully Rina."Ucapnya dengan polos.

"Bully?"Ucap Ares.

Rina pun mengangguk.

"Saya tau Ale, karna dia dari kecil sama saya. Ale itu bukan cewek menye-menye yg gampang ditindas Ale tipe cewek gak suka diusik atau di Singgung. Mungkin kamu pernah nyinggung dia makanya dia bully kamu."Ucap Ares.

"Rina Kan polos bang mana mungkin nyinggung Ale."Ucap Reynal.

"Kita gak boleh liat covernya aja Rey tapi liat isinya. Lo aja yang udh tau Sifat Ale aj Lo masih gak percaya sama dia masa orng baru lo percaya?"Ucap Arnan.

"Apa lo di Jampi-jampi? Atau di susuk? Atau di Guna-guna? Atau Di santet? Atau hipnotis?"ucap Rifat dengan merinding.

"Gila serem amat main lu rin."Ucap Bastian.

"Aku gak kayak gitu, kok Rifat nuduh aku sih:("ucap Rina.

Rina pun berkaca-kaca.

"Mungkin Ale yang main gitu biar kalian kehasut."Ucap Rina dengan Meneteskn Air mata.

"Sudah-sudah. Dan kamu siapa nama mu? Rina? Jangn menuduh Ale seperti itu. Saya dan Ale dari dia bayi saya yang menyaksikan pertumbuhannya. Asal kamu tau Saya lebih menyayangi Ale, tapi Saya juga menyayangi Reynal."Ucap Ares.

Mereka pun terdiam.

"Jangan bilang yang engga-engga tentang Ale."Ucap Ares.

"Sudah res."Ucap Lira.

"Sarga mana?"Tanya Lira.

"Pergi sama Ale kerumah Bunda Oliv."Ucap Ares.

Lira pun mengangguk.

"Padahal aku mau ketemu dia."Ucap Lira.

"Nanti dia kesini."Ucap Ares.

Lira pun mengangguk.

Transmigrasi || Antagonis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang