Vote ⭐
Komennn💬
~HAPPY READING~
===================Kini, Arnan dan Alena tengah berada dikantin.
"MPOKK RATIHH MIE AYAM ALE YANG KAYAK BIASA YA OH YA BAKSO URAT 1,"teriak Alena.
"OKEE NENG,"teriak mpok Ratih.
Alena pun duduk dihadapan Arnan.
"Oy,"panggil Arnan yang duduk didepan Alena.
"Apaan?"tanya Alena.
"Kaga hehehe,"cengir Albara.
"Yee, kocak,"cetus Alena.
"Hai Alena,"sapa seorang gadis yang menghampiri Alena dan Arnan. Sedangkan di sebelahnya ada Albara di sampingnya, sudah bisa di tebak siapa orangnya.
"Len, ntar ke mall yuk,"ajak Arcilla.
"Sory gue gak bisa, soalnya mau kebandara,"ujar Alena.
"anjir!! gw lupa kita kan mau ke bandara. pulang dari bandara ya Le?"ucap Arnan.
"Iyeee nan.."
"Emang lo mau kemana?"tanya Arcilla.
"Jemput sepupu,"jawab Alena.
Arcilla pun mengangguk lesu.
Albara mentap iba Arcilla, ia pun menatap Alena.
"Ayo dong Le temenin Cila ke mall,"bujuk Albara.
"Lo gak bolot kan?"tanya Alena dengan mengangkat sebelah alisnya.
Albara terdiam. Ia merasa ada yang aneh dengan Alena.
"Nih neng mie Ama baksonya,"ucap mpok ratih yang memberikan Mie dan Bakso itu.
"Makasih mpok."ucap Ale dengan Mengedip kan sebelah matanya, dan tersenyum hingga lesungnya terlihat.
"Sama-sama neng,"ucap mpok Ratih yang membalas kedipannya.
Alena dan Arnan pun meracik Makanan milik mereka.
"Gak makan lu berdua?"tanya Alena.
"Teraktir dong Al. Lo kan belum pernah neraktir gue,"rayu Arcilla.
"Mon Maap nie. Perasaan 1 bulan sebelum gue kecelakaan, gue udah beliin lo tas pengeluaran terbaru deh,"ujar Alena.
"Mana harga nya bukan maen lagi,"lanjutnya.
"Emang berapa Le?"tanya Arnan.
"50 jt gile,"ucap Alena dengan santai.
Arnan pun tersedak kuah bakso. Tanpa babibu, Ale pun menyodorkan Es teh milik nya pada Arnan.
"Huh, gila lo anjir! Ngebeliin orang 50 juta,"omel Arnan.
"Kita emang kaya Le, tapi kita gk dibolehin Daddy sama Mommy boros,"ujar Arnan.
"Kan itu dulu sekarng mah ogah,"balas Alena.
"Gue di rs aja, dia malah jalan-jalan ke bali. Mana pake alasan ke surabaya lagi,"ujar Alena.
"L-lo tau?"tanya Arcila dengan gugup.
"Tau lah. Gue gak bego ye,"ucap Alena songong.
"Srius Le?"ucap Syok Albara.
"Iyee."
Albara pun menatap Cila ragu.
"Lo juga Al, kata ayah Zidan akhir-akhir ini Pengeluaran lo banyak bener. Beli apaan lo?"tanya Alena.
"Ni belanjain Cila."ucap Polos Albara.
"UHUK, UHUK!!"
Untuk yang kedua kalinya Arnan tersedak.
Dengan gesit Alena memberikan Es teh milik Arnan.
"Lo semua mau bikin gw mati hah??!!"sarkas Arnan yang mengusap dadanya.
"Lah? gada yang mau bikin Lo mati anjr,"ucap Alena.
"Itu bikin gw keselek apa namanya kalo bukan bikin gw mati?"sinis Arnan.
"Ada yang nyuruh lu keselek?"ucap Alena Dengan polos.
Arnan pun mengelus dada.
"Untung gw sabar,"gumamnya.
"Apa?"tanya Alena.
"Gk,"balas Arnan dengan singkat.
-
-
-
Setelah kejadian dikantin, Albara pun menjauhi Cilla. Bukan karna ia takut dengan Ayahnya. Tapi ia tidak mau otaknya yg pinter, dan jabatannya sebagai ketua GELVOS, bisa dibodohi oleh seorng gadis yang katanya Ia cintai. Padahal ia tidak tau tentang cinta, Yang ia tahu hanya saat kita dekat dengan perempuan lain. Dan merasakan debaran di dada kita, itu namanya jatuh cinta. Dan waktu itu saat Albara sedang berjalan, ia tidak sengaja terjatuh didekat Arcilla karna menginjak tali sepatunya. Saat Arcilla menolongnya, ia merasa perasaan aneh pada dadanya, ia pun menyimpulkan bahwa ia cinta dengan Arcilla. Padahal mah ia deg-deg an karna malu.
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi || Antagonis [END]
Teen FictionALENA FIONKA WIRANTA. tidak pernah Menyangka, Bahwa dirinya Ternyata Hidup didalam kehaluannya sendiri! JIAN ANANDA, Alena berhalu menjadi Jian karna ia bosen Kaya. Jian Hanya seorang Anak Supir Angkot. Dan Jian memiliki Sifat Malas, Bar-bar, Cerewe...