dua

95 7 0
                                    

Minju sudah sampai disekolah ia mencari kebaradaan teman sekelasnya yang paling ia benci karna sifatnya seperti tidak menghargai orang lain.

"belakang lo" ucap seseorang dibelakang minju.

Awalnya minju takut bahwa yang berbicara itu malah hantu bukan manusia tetapi setelah beberapa saat ia menoleh kebelakang dan ternyata yang berbicara itu adalah lino.

"kirain setan" gumam minju menghampiri lino

"ngapain sih lo nyuruh gue kesini sore-sore,mana hujan lagi!" ucapnya kesal.

"kerjain tugas gue." lino menyimpan 3 buah buku ke tangan minju.

"dih apaansih nyuruh-nyuruh gue" protes minju.

"besok gue kasih susu stoberi sekardus" lino menyogok minju supaya mau mengerjakan tugasnya.

"DEALLL!. Awas lo kalo boong!" seru minju kegirangan.

.oOo.

"ngapain lagi lo nyuruh gue ngerjain ini dikelas!" minju sudah sangat kesal dengan segala perintah lino.

"lo ngerjain tugas gue,gue beresin kelas sekalian bantuin tukang benerin atap" lino mulai membersihkan genangan air didalam kelas akibat bocor.

"ck,kan bisa besok dibersihinnya lagian siapa tau nanti malem hujan lagi"

"ga denger tadi gue ngomong? Kelas kita bakal dibenerin bagian yang bocornya sore ini" jelas lino.

Minju hanya ber oh ria sambil mengerjakan tugas lino dibangkunya.
"nih sekolah prestasinya banyak apalagi dibidang olahraga sama seni tapi kelas-kelasnya hampir semua bocor,bangkunya udah jelek goyang-goyang lagi,belnya masih manual,kantinnya kecil,uksnya kecil,ditambah angker bet ni sekolah!" minju meroasting sekolanya sendiri karna memang seperti itu keadaanya.

"protes mulu lo!" ujar lino yang sedang membersihkan genangan air.

Ya,Sekolah minju memang masih dibilang sekolah miskin sekalipun sudah berdiri sejak tahun 1912.dari luar memang sekolahnya terlihat besar dan megah dengan arsiektur yang cukup unik,tetapi dibagian kelas dan kamar mandi putrinya...sedikit mengecewakan,padahal mempunyai aula yang cukup besar dan terlihat mewah,taman yang indah,pendopo dengan beberapa alat musiknya yang sangat elegan,dan kamar mandi putra dan guru sangat bersih.

"akhirnya beress..." minju meregangkan badanya setelah selesai mengerjakan tugas.

"makasih,btw susu kotaknya dikurangin jadi 5 aja ya ju"

"DIH GA-GA GA BISA!!" amuk minju.

"ck,lo kira susu kotak sekardus murah?!" lino malah ikut marah juga.

"ya emang mahal,terus kenapa lo tadi bilang ke gue sekardus bego!"

"ya elah cuma ngerjain tugas dikit doang,pamrih amat lo najis" lino mengambil bukunya dimeja minju.

"ck,terserah lah setan,capek gue!" minju segera berdiri dan keluar dari kelas.

"lah?marah beneran?" batin lino.

minju menghentak-hentakan langkahnya karna kesal. Jujur ia sedikit menyesal percaya perkataan lino.

"awas aja lo no gue kasih lo guna-guna juga lama-lama" ujarnya.

"hah?apaan?" lino berbicara dibelakang minju,pura-pura tidak tahu apa yang minju ucapkan.

Minju membeku sebentar.

"serius mau ngirim guna-guna?" lino berbisik tepat ditelinga minju bahkan ia dapat merasakan nafas lino.

"mama...."
Minju langsung berlari secepat mungkin meninggalkan lino.

"AHAHAHAHAHHAHAHHAA ANJIRR" lino tertawa terbahak-bahak melihat minju ketakutan.

Rasanya minju ingin menangis saja saat mendengar bisikan lino ditelinganya,menurutnya itu lebih menyeramkan daripada hantu.

minju sempat berhenti berlari sebentar didepan uks. Sebenarnya ia tidak menyadari bahwa ia berada didepan uks yang terkenal angker itu.

"eh?" minju melihat sekeliling dan menyadari ia berada didepan uks .
"anjirr merinding gue..." gumam minju

Tiba-tiba minju melihat bayangan yang berlari sangat cepat bahkan tidak sampai 1 detik bayangan itu hilang dari pandangan minju.

Keringat dingin mulai keluar dari badan minju ia ingin pergi dari sana tapi entah kenapa ia tidak bisa bergerak.

"tolong..."

Mata minju membulat saat mendengar seseorang meminta tolong.

"mungkin perasaan gue doang kali ya?" batin minju.

"tolong..."

Minju reflek menoleh kebelakang. Sekarang dihadapanya ada seorang siswi yang masih memakai seragam sekolah serta syal berlogo pmr.wajahnya pucat pasi. Tatapanya kosong kantung matanya sangat tebal.

"mama...." ucap minju lalu berlari pergi dari kawasan uks.

minju terduduk lemas di depan gerbang sekolah. Ia masih tidak percaya apa yang barusan ia lihat.

"minju?"

Ia mendongkak.
"lino..." minju berdiri dan reflek memeluk lino dan menangis

Lino jelas terkejut.ia bingung ada apa dengan minju.

"lo kenapa?"

Minju tidak menjawab dan terus menangis sebari memeluk lino.

Lino merasa tubuh minju sangat dingin dan gemetar.ia menebak bahwa minju melihat hantu.

Setelah beberapa menit minju menangis dipelukan lino. Akhirnya sadar apa yang ia lakukan. Minju reflek sedikit menjauh dari lino.

"tadi...tadi gue liat hantu didepan uks...serem banget no"

"jangan diinget inget,takutnya malah kebayang terus." lino mengelus rambut minju.

Minju membeku lagi,lino juga terkejut apa yang ia lakukan.

"pengen pulang..."

"ayo,mau bareng?" lino menawari minju untuk pulang bersamanya.

Minju mengangguk setuju.ia juga tidak mau bertemu preman itu lagi.

Diperjalanan minju hanya melamum ia masih terbayang wajah siswi itu.

"jangan diinget-inget mukanya ju" lino kembali mengingatkan minju

Bukanya mengantar minju pulang lino malah mengajaknya kekebun stoberi.

.oOo.

"AAAAA LINOO MAKASIHHH" minju kegirangaan saat melihat banyak stoberi didepan nya.

"udah gue cuci juga tinggal lo makan" ucap lino kemudian duduk disamping minju.

Minju memakan stoberi-stoberi itu dengan lahap.
"mau ga no?" minju menyodorkan sebuah stoberi didepan muka lino.

Lino menggigit stoberi yang masih minju pegang.
"makasih" ucapnya sambil memainkan handphonenya.

"ihh lino ini belum abiss makan lagii"

Lino menggigit lagi stoberi ditangan minju.

"abis ini mau kemana lagi ju?"

"terserah lo sih" jawab minju

"udah izin ke ortu lo?" tanya lino sebelum mengajak minju pergi.

"udah kata mama boleh-boleh aja asal jangan kemaleman" ucapnya.

-----------------

The FeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang