Enam belas

38 3 0
                                    

"Minju bangun udah jam tujuh!!" sang ibu berteriak di depan kamar minju

"Udah!!"

"cepet keluar! Sarapan!" ibu minju kembali menuju ruang makan. Sedikit takjub juga tahu minju sudah bangun jam segini. Biasanya saat weekend minju selalu bangun jam 9 atau jam 10

Sementara itu minju masih tersenyum berguling kesana kemari sambil menatap handphonenya. Sejak jam 6 pagi lino terus mengirimi minju pesan menyuruhnya untuk bangun,saking banyaknya mengirim pesan kepada minju handphone minju sempat lag saat membuka pesan dari lino.

Minju
Mama udah nyuruh aku sarapan

Lino
Y udh makan dulu sana

Lino
Nanti sore aku jemput

Minju
Iya,aku makan dulu
Read.

"dih diread doang" batin minju kesal. Kebiasaan lama memang sulit hilang.

--

"ma minju kenapa?daritadi senyam-senyun gitu,serem" bisik kakak laki-laki minju kepada ibunya.

"ga tau,setres kali" jawab ibunya singkat.

"woy dek lo gila?senyam-senyum mulu?" Tanya Sanha,kakak laki-kaku minju yang kerja diluar kota.

"apasih kak!" ucap minju ketus.

"buset galak bener" Batin sanha. Padahal beberapa detik lalu minju masih senyum-senyum sendiri.

"kapan lo balik kak?" tanya minju basa-basi.

"tadi jam 12"

Minju hanya mengangguk sebagai jawaban dan melanjutkan sarapannya

"jabatan waketos kamu kapan selesai ju?" ibu minju tiba-tiba bertanya.

"uhuk uhuk" minju tersedak mendengar ucapan ibunya barusan. Bisa ketahuan ia sering bertingkah disekolah.

"o-oh udah selesai dari bulan lalu ma" minju bebohong. Ia takut tidur diteras malam ini.

Sanha menyipitkan matanya curiga,ia juga alumni dari SMA yang sama dengan minju. "masa sih?kok cepet banget,biasanya 9 atau 10 bulan barus selesai jabatannya. Pasti lo bertingkah kan?jadi jabatan lo diturunin" sangka sanha tepat sasaran.

Deg. Minju merasa seperti disambar petir disiang bolong mendengarnya. Hahh..mungkin malam ini ia benar-benar akan tidur diluar.

"y-ya kaga lah kak! Gue ini murid teladan!" minju menepuk dadanya bangga.

"udah san,mungkin masa jabatannya emang sampe bulan lalu" ibu minju melerai perdebatan adik kakak itu.

"loh? Ini beneran mama percaya sama gue?! Yess!" batin minju kegirangan.

"tapi kayaknya sih kamu sering bertingkah kan disekolah?" ibu minju menatap minju intens.

Minju sontak menggeleng kuat,mencoba meyakinkan ibunya dengan ekspresi yang cukup menjanjikan.

Setelah selesai sarapan minju kembali ke habitatnya yaitu kasur dan kembali memainkan handphonenya hingga sore hari.

Sekarang minju sedang memilih pakaian yang akan ia kenakan untuk first date nya.
Sesekali ia juga tersenyum membayangkan first date nya dan salah tingkah sendiri.

"kalo pake ini gimana?hmmm...kayaknya udah keseringan gue pake baju ini" monolg minju menatapi setiap inci dress biru pemberian Tzuyu. Minju kembali menaruh dress kedalam lemari.

"Nah! Ini aja!" minju mengambil celana jeans dan cardigan putih. ia Kembali menatap celana jeans dan cardigan putih dengan seksama. "kurang girly deh,ga jadi" ia berubah pikiran dan menyimpannya lagi.

Tiba-tiba minju teringat dress pink yang ia beli saat jalan dengan lino bulan lalu. Seingatnya masih ia simpan didalam totebag dari merek toko baju nya.

Setelah memakai dress pink itu minju bercermin dan malah bingung apa yang akan dilakukannya setelah ini.

"gue punya dosa apa sih ke mama?jadi lupa mau ngapain"

Berpikir sejenak akhirnya minju menemukan titik terang, ia tidak menggunakan riasan sama sekali.

Setelah menggunakan sedikit riasan wajah sekarang saatnya minju memilih alas kaki. Ia sempat ingin menggunakan high heels tapi ia teringat kejadian lino mengajak minju main kucing-kucingan saat minju menggunakan high heels dan berujung minju keseleo. Karena tak mau terulang lagi minju memilih menggunakan flat shoes.

Minju mengambil tas kecil dan keluar dari kamarnya.

"widih mau kemana lu dek?rapi banget" tanya sanha .

"Mau ngapel!!" balasnya lalu berjalan menuju pintu

"HAH APA?MAMA MINJU MAU NGAPEL!!" Teriak sanha lebay.

"APAA?! SIAPA YANG MAU NGAPEL SAMA MINJU?" ibu minju heboh lari ke ruang tamu.

"duh salah ngomong nih gue"

Ibu minju mengguncang bahu minju heboh," Kamu pake pelet ya?!" tuduhnya.

"Gila ya kali minju pake pelet! Udah ah minju mau keluar!" minju bergegas membuka pintu keluar,lino bilang ia sudah menunggu dari tadi jadi ia buru-buru.

Diteras rumah ibu minju menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ada dihalaman rumahnya.

"waduh pelet anakku kenceng banget"

Melihat ibu minju lino melontarkan senyum kepadanya.

"minho,kalo minjunya nyusahin tinggalin ditengah jalan aja ya!!" teriak ibunya seraya tersenyum cerah

"pasti tante!" jawab lino.

_________


The FeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang