Tujuh

37 3 0
                                    

"pemeran utamanya cantik banget ya?" tanya lia reflek kepada lino.

Iya,sekarang lino sedang bersama lia dibioskop tentu saja dengan paksaan dari minju.

Tak ada jawaban.
Lino hanya fokus pada ponselnya entah apa yang sedang ia lihat.

Melihatnya hati lia semakin sakit mungkin mengakhiri hubunganya dengan lino akan lebih baik agar lia tidak terus-terusan sakit hati,tapi lia tidak mau ia hanya ingin lino selalu bersamanya selamanya.

Ж

"langsung pulang?" tanya lino

Lia tidak langsung menjawab ia berpikir.
Jika ia berkata tidak apakah lino mau menemaninya ketempat yang ia inginkan? Jika ia berkata iya----sudah lah lino juga tidak terlalu peduli apa yang ia jawab jika lino tidak setuju ya itu resikonya.

"eemm,iya deh" jawab lia setelah beberapa detik berpikir

Ditengah perjalanan lia meminta untuk mengantarkanya ketoko roti,lino sih hanya mengangguk setuju.

Setelah sampai didepan toko roti,lia meminta lino untuk ikut kedalam tapi lino menolak.

"kenapa ga mau?" tanya lia dengan nada kecewa. Ia tidak tahu cara membujuk lino

"ga aja" ujarnya. Jika boleh jujur saat ini suasana hati lino sangat buruk ditambah dengan lia yang mungkin lino sudah tidak memiliki rasa padanya

Lia pasrah.ia berjalan kedalam toko dan memilih beberapa roti.

Tidak lama setelahnya lia kembali dengan membawa 2 bungkus roti. Lino mendeteksi roti itu akan diberikan padanya.

"buat kamu" lia menyodorkan sebungkus roti berisi selai cokelat

"ga usah kamu makan dua-duanya aja" tolak lino. Ia ingin cepat-cepat pulang saja.

Mendengar penolakan dari lino mata lia berkaca-kaca bertanda bahwa ia akan menangis. Lino malah panik pasalnya ini ditempat umum jelas banyak orang yang berlalu lalang kesana kemari, ia tidak mau dituduh membuat seorang gadis menangis meskipun memang benar adanya.

"eeh jangan nangis" lino turun dari motornya kemudian menangkup pipi lia.

Seketika air mata lia jatuh,sudah lama sekali lino tidak berbicara dengan nada seperti itu dan memerlakukanya seperti ini. Ia merindukan momen ini.

Lino sekarang sedang mengumpati lia didalam hati masalahnya ini tempat umum bisa-bisa orang yang berlalu lalang
mencapnya laki-laki tidak baik.

"eh jangan nangis" ujar lino menenangkan lia sambil menepuk-nepuk kepala lia lembut.

Lino mengusap air mata dipipi lia,lia ingin berhenti menangis tetapi entah kenapa air matanya terus mengalir

"aku aku ma-mau nanya.." ucap lia sedikit terbata-bata sambil mengusap air matanya yang mengalir.

"kamu masih sa-sayang sama aku kan?" tanya lia. Jujur ia sangat takut menanyakan ini.

"apaansih? Ya iyalah!" lino tersenyum menampakan gigi kelincinya,mengacak rambut lia lembut

Senyum manis lia kembali terbit,matanya membentuk bulan sabit yang indah.

"maaf ya belakangan ini aku cuek sama kamu". Lino meminta maaf kepada lia karena ia bersifat cuek pada lia juga ada penyebabnya.

"emang kamu kenapa?kok cuek sama aku?" lia meminta penjelasan

"aku ada masalah sama sekolah,aku ga bisa jelasin lebih detail lagi" jelas lino singkat.

"ya udah gapapa,pulang sekarang yuu" pinta lia.

.

.

.

.

Sementara itu,didalam sebuah roomchat.

Alma ketos

Minju
Woy ketos jelek!

Alma ketos
Paan lo bocah

Minju
Jd jabatan gw gimana nih?

Alma ketos
Resmi dicabut lusa,btw sabar salah
Lo sendiri jg sih

Minju
Pucek lo jelek,tpi gpp sih ogah juga gw
Jadi babu sklh

Jadi gini,minju itu wakil ketua osis yang menang karena jalur vote. Dan alasan jabatanya dicabut karena minju terlalu sering membuat masalah bahkan saat rapat osis.

Sejujurnya perasaan minju saat tahu jabatanya dicabut biasa-biasa saja, ia juga mencalonkan diri karena paksaan dari teman-temanya.

The FeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang