Disuatu ruangan. delapan laki-laki yang memiliki jarak umur 3 tahun dari yang tertua ke yang termuda. Satu diantara mereka sudah menempuh perguruan tinggi,3 diantaranya berada pada SMA kelas 12,dan 3 lainya berada pada kelas 11.
"no" tegur salah satu dari mereka
"hm?" jawabnya
"lo sama si lia masih pacaran?kok belakangan ini lo jarang ngajak lia kesini?" tanya hyunjin penasaran
"masih,kenapa?mau lo tikung?" lino malah berburuk sangka kepada temanya itu.
"ga ih!,cuman nanya doang!"
"terus kok lu belakangan ini juga sering sama--siapa sih namanya?"
"siapa?"
"ih itu yang pendek terus teriak-teriak mulu,judes abis,wakil ketos jugaa,kasih tau dong namanya punya dendam nih gue" ujarnya panjang lebar penasarah
"oh minju,dendam apaan emang?" tanya lino
"jadi gini...."
Flashback
Hyunjin sedang sibuk mencari buku catatanya diruang osis. Saking fokusnya ia sampai tidak menyadari seseorang memasuki ruang osis
"lagi cari buku?" tanya seseorang tiba-tiba.
Hyunjin tersentak.ia tidak tahu bahwa ada orang lain diruangan itu. Ia menoleh kesumber suara.
"HEH?! BUKU GUE" hyunjin mengamuk melihat seseorang itu sedang mencoret-coret bukunya.
Hyunjin merebut buku itu dari tangan seseorang.
"apaansih orang gue lagi ngitung pengeluaran sama pemasukan bulan ini!" alibi nya
"lo kan bukan bendahara,ngapain ngitung?terus kan bisa pake kalkulator bego!" hyunjin menahan amarahnya. Padahal tanganya ingin sekali menonjok wajah tanpa dosa orang itu.
Orang itu menepuk jidat. Sial,bagaimana ia bisa lupa?
"namanya juga lupa!,lagian udah dari kemaren gue suruh si bendahara buat cepet-cepet ngitungin kaga diitungin mulu!" orang itu tak mau kalah.
"kenapa harus dibuku gua sih?!"
"males nyari buku khususnya" minju mendengus kesal. Kenapa perdebatanya makin panjang?
"tinggal disobek doang bego,ga usah lebay deh!" minju menatap kesal hyunjin yang sedang meratapi bukunya.
Masalahnya minju menghitung dan menulis dari lembar yang kosong sampai keatas catatan hyunjin.
Flashback end
Lino tertawa renyah mendengar cerita daru temanya itu.
"Ih pengen gue tonjok tuh muka watados nya!"
"tapi gue yakin deh,lo ga bakal bisa nonjok mukanya" lino terkekeh pelan
"hah? Kenapa?" tanya hyunjin
"lucunya ga ngotak anjir gue aja ga tega ninggalin dia disekolah!" lino tertawa.
Hyunjin tersedak salivanya sendiri bagaimana bisa lino mengatakan bahwa minju itu lucu.
"no,lo ga kena gangguan jiwa kan?"
Lino diam.ia tidak sengaja mengatakan itu. Oh sungguh,ia sekarang ingin memutar balik waktu.
"lo suka sama tuh cewek?" tanya hyunjin
"kagak lah gila!,gue cuman bilang dia lucu!" ujarnya
"masa? Lia aja ga pernah lo puji depan gue,masa si bocah watados itu dipuji?" hyunjin tak percaya
Lino tak membalas ia malah pergi kedapur dan menyeduh minuman serbuk kedalam gelas.
I know you know lee know
I know you know lee know
I know you know lee know
I know yo---Lino segera menggeser ikon hijau pada layar ponselnya.
Minju
"kenapa?" lino membuka percakapan lebih dulu.
"gue mau nanya,tugas biologi yang mana?"tanya minju balik
"lupa lagi,besok lo liat punya gue aja,gue lagi ga dirumah" Lino kembali ke ruang tengah dengan tangan kanan memegang gelas dan kiri memegang ponsel.
"UU MAKASIHH INO GANTENGG MWAHH"
"Akhirnya ngakuin gue ganteng juga lo" lino terkekeh mendengarnya
"oh iya,besok ke sokalah pagian lagi ya ju" lino mengalihkan topik
"ishh emang ada apa sihh?gue berangkat set 7 aja masih ngantuk!" minju mendengus kesal.
"ra ha si a, besok gue jam 6 ke rumah lo awas kalo belum siap." lino memutuskan panggilan sepihak.
Sementara hyunjin Dan teman-teman lino yang lain masih mencerna apa yang baru saja mereka dengar. Mereka tidak pernah mendengar lino berbicara panjang lebar selain kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feels
RomanceMinju itu ga suka yang galak galak tapi kenapa minju suka minho? 250123 ©naera_s