✨02✨

1.1K 85 15
                                    

"Rian anjing!" ujar Ichan sedikit berteriak dan memberikan jari tengahnya. Bukannya apa-apa, tapi ia merasa kesal saat mantan pacarnya itu lewat bersama pacar barunya dan sengaja menyenggol pundak Ichan yang sedang membawa segelas es milo. Kemeja yang ia kenakan kini basah karena es milo yang sebagian tumpah, untungnya Ichan memakai kemeja berwarna gelap sehingga nodanya tidak terlalu kelihatan.

Rey yang ada disebelahnya tidak bisa diam saja melihat sahabatnya diperlukan seperti itu, ia mengambil gelas yang masih berisi milo di tangan Ichan dan menyiramkannya ke arah Rian dan pacar barunya.
"woy Rey! maksud lo apa nyiram-nyiram kayak gini?!" protes Rian
"ya lo mikir lah duluan maksud lo apa nyenggol-nyenggol Ichan? susah move on lo?" balas Rey membela sahabatnya.
"hahah... ohh jadi lo dah ada pacar baru ya Chan, congrats deh buat kalian berdua semoga ngehomo nya lancar" Rian tertawa dengan terpaksa sambil memberikan tatapan tajamnya ke arah Ichan, tak lama kemudian ia pergi.

"wahh makasih banyak loh Rey, kamu so sweet bangett! ayo jadi pacarku aja mau ga? " Ichan menggandeng lengan Rey sambil bersandar di bahu nya.
"kalopun gua gay, lo jadi pilihan terakhir gua Chan dari seluruh cowo yang ada dibumi ini" jawab Rey sambil menoyor kepala sahabatnya.
"bagus lah kalo jadi yang terakhir" ujar Ichan sambil terkekeh pelan.

"btw Rey, kenapa es milo gua ditumpahin semua(╥﹏╥)" Rey tidak habis pikir, sempat-sempatnya Ichan masih menyayangkan es milo nya itu.
"beli lagi lah jangan kayak orang susah, dah sana beli lagi gua tunggu di meja ya" balas Rey kemudian berjalan ke meja makan.

Saat ini mereka sedang makan siang di sebuah kedai makan yang tak jauh dari kampus. Sambil menunggu Ichan yang sedang membeli minumannya, Rey memakan makanan miliknya karena ia sudah sangat lapar dan tak sabar untuk memakan nasi campur yang ada didepannya.
"parah makan duluan" ucap Ichan yang baru datang dengan es milo di tangannya.
"laper Chan"
"yaudah lanjutt, selamat makan!" Ichan menyantap makan siangnya juga.

"owh iywa Rwey, gwua adwa cweritwa"
"telen dulu Chan" ucap Rey menanggapi Ichan yang berbicara dengan mulut penuh berisi makanan.
"gua ada cerita" lanjut Ichan setelah menelan makanan di mulutnya.
"mama gua mau nikah jadi gua nanti ada keluarga baru!" ujar Ichan penuh antusias
"kapan?"

"malem ini baru mau ketemu sih gua sama calon papa baru dan calon kakak ganteng" Ichan tersenyum bangga.
"kok tau kalo ganteng?" tanya Rey
"kata mama gua sih ganteng, lumayan ya kan Rey kalo gua tiap hari liat pemandangan hahaha.. uhuk uhuk!" Ichan buru-buru minum untuk mengatasi tenggorokannya yang tersedak, Rey hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Ichan.

"lo jangan aneh aneh deh Chan" ujar Rey yang tau apa maksud dan niat dari dalam pikiran Ichan.
"ya gapapa sih Rey, sekali-sekali idup gua ganti genre jadi incest kann kasihanilah gua Rey yang percintaannya berakhir di genre angst mulu" jawab Ichan.
"yaudahh bebas" Rey tidak mau ambil pusing, toh itu keinginan sahabatnya.

"oiya Rey kata ibu gua kakak tiri gua itu kuliah di kampus ini namanya Ben anak arsi, lo tau ga?" Rey berpikir sejenak.
"ga pernah denger gua" jawab Rey sambil asik menikmati makanannya.
"apa gua cari tau aja ya sekarang, nguntit gitu kan" ujar Ichan yang langsung mendapatkan pukulan di kepalanya.
"gila lo, abis ini ada kelas"
"ya deh ya dehh" balas Ichan pasrah.

"gua mau ngasih kesan cool, ganteng, manis untuk nanti ketemu kakak baru gua Rey kira-kira ada saran ga hehe"
"kalo baju sih pake aja senyaman lo, yang penting nanti kalo lo dateng terus dia udah ready di meja makan, lo senyumin aja tapi jangan ngenalin diri dulu! tunggu disuruh mama lo aja dan yang terpenting jaga mulut lo jangan berisik!" ya, menurut Rey sarannya yang terakhir sangat tepat.

"terus kalo misal gua yang udah ready tapi dia belom ada gimana?" tanya Ichan.
"hmm... kalo gitu lo duduk aja diem dan jangan ngeliatin dia dulu sebelum dia duduk di tempatnya, kalo dia udah duduk baru lo kasih sapaan pake senyuman dan yang penting jangan berisik lagi" Ichan mengangguk mantap dan memberiksn kedua jempolnya kepada Rey. Memang sahabatnya ini sangat bisa diandalkan.

Brother?! [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang