✨07✨

328 23 11
                                    

Ichan berjalan menuruni tangga untuk menuju ke arah dapur. Jam menunjukan pukul 7:30 pagi, waktunya untuk ia sarapan.

"baru bangun Chan? sini sarapan dulu" ajak sang Papa, disana Ichan bisa melihat Mama, Papa, dan Ben sudah hampir selesai dengan makanan mereka. Jahat sekali, Ichan tidak dibangunkan untuk sarapan bersama.

"Mama ga bangunin Ichan, padahal Ichan juga mau sarapan bareng" Ichan mengambil sarapannya sambil menggerutu.

"makanya jangan kebo, Chan"

"yaa dobrak tah, teriak teriak tah, apa tah gituu" Mama yang malas meladeni Ichan, memberikan pukulan kecil dikepalanya.

Ichan melirik ke arah Ben yang sedang memakan sereal seolah tidak peduli dengan suasana sekitar. Sejujurnya Ichan ingin akrab kembali dengan Ben, namun setelah semua hal ini apakah ia masih bisa dekat dengan Ben?

"oh iya Ben, Chan, lusa Papa sama Mama mau pergi" ujar Papa

"kemana Pa?"

"biasalah Chan, pengantin baru hahaha" jawab Papa sambil tertawa, Ichan mengangguk mengerti.

"berapa lama Ma, Pa?"

"2 minggu-an Chan"

"HAHH?! KOK LAMA?" Ichan terkejut mendengar jawaban dari Mama. 2 minggu? selama 2 minggu itu ia akan tinggal berdua dengan Ben saja? Sungguh Ichan tidak dapat membayangkannya.

"lahh itumah wajar Chan, mana ada lama"

Ichan masih terdiam, ia masih memikirkan nasibnya nanti jika di rumah hanya ada ia dan Ben.

"oke Pa, Ma" balasan singkat dari Ben, menyelesaikan pembicaraan mengenai hal itu.

.

"panas banget jir" Ichan bergumam sendiri sambil mengipaskan wajah dan lehernya menggunakan tangan. Siang ini ia ada kelas, jadi mau tak mau Ichan harus pergi ke kampusnya di tengah hari yang terik ini.

"lama amat, nanti keburu telat"
Ichan reflek menengok ke arah sumber suara. Ben duduk di sofa ruang tamu dengan pakaian rapih dan dilengkapi dengan tabung gambar yang ia bawa.

"mau.. kemana, kak?" tanya Ichan keheranan.

"ke kampus lah, gua juga ada kelas jam 1"

"terus?"

Ben mengeluarkan HP dari saku celananya, ia memutar pesan suara dari Papa.

Ben, nanti kamu sama Ichan ada kelas jam 1 kan? mobil di garasi kan cuma ada 1 jadi kamu bareng sama dia aja ya berangkatnya, pokoknya mobil itu buat dipake kalian berdua jadi jangan rebutan.

Begitulah isi pesan suara yang dikirimkan Papa kepada Ben. Setelah mendengarkan isi pesan itu Ichan hanya bisa tersenyum canggung.

"lo bisa bawa mobil?" tanya Ben

"bisa kak, bisa"

"yaudah nih bawa" Ben melemparkan kunci ke arah Ichan, dengan sigap Ichan menangkapnya.

Mereka berdua berjalan menuju mobil, Ichan segera menjalankan mobilnya keluar dari gerbang rumah, setelah itu Ben menutup gerbang dan masuk ke dalam mobil.

Suasana di mobil terasa canggung, Ichan tidak betah dengan kesunyian ini, akan tetapi ia juga masih tidak berani untuk memulai pembicaraan.

"mau?" Ben menyodorkan sebungkus permen ke arah Ichan, tentu saja Ichan terkejut. Ada angin apa seorang Ben berbaik hati kepada Ichan? yaa walaupun itu hanya sebungkus permen.

Ichan mengangguk cepat, jarang-jarang ia mendapat tawaran seperti ini.
Ben membuka bungkus permen itu dan memberikannya kepada Ichan.

"tolong suapin kakk" pinta Ichan sambil membuka mulutnya. Tanpa berpikir lama, Ben langsung memasukkan permen itu kedalam mulut Ichan.

Brother?! [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang