✨08✨

474 30 11
                                    

"Mama Papa berangkat yaa, Ben tolong jagain Ichan ya" ujar Mama sebelum memasuki mobil.

"dih? yang bener itu aku yang jagain kak Ben, Ma" Ben yang mendengar perkataan Ichan hanya meliriknya sekilas sedangkan Papa hanya terkekeh mendengarnya.

"pokoknya jangan berantem ya kalian, kalo mau pergi kemana-mana bareng aja tuh kan ada mobil"

"iya Pa" jawab Ben singkat.

Mama dan Papa sudah menaiki mobil mereka lengkap dengan segala barang bawaan mereka. Tak lama kemudian mobil dihidupkan, baru saja mobil itu bergerak satu meter dari tempat asalnya, Ichan berteriak dengan lantang
"MA! PA! HATI HATI YAA!"

"bye byee" suara samar samar dari Mama terdengar, mereka berdua bisa melihat Mama melambaikan tangannya dari jendela mobil. Tak butuh waktu lama untuk mobil itu menghilang dari pandangan mereka.

hening...

Ichan melirik ke arah Ben, begitupun sebaliknya. Belum apa-apa Ichan sudah merasa kesepian, bisakah ia bertahan 2 minggu di rumah yang hening ini bersama dengan Ben? semoga saja bisa.

"hari ini ada kelas ga kak Ben?" Ichan memulai pembicaraan.

"ga ada, kalo lo ada kelas bawa sendiri aja mobilnya"

"ehh gua juga ga ada kak, gimana kalo kita main? kan-" belum selesai Ichan berbicara, Ben sudah berjalan memasuki rumah.

"kak! mau ngapain?"

"tidur seharian" jawab Ben.

"yahh, kakk ayo dong main kalo ga kita nonton film aja deh dirumah! kak Ben suka film apa?" Ichan menggerutu sambil mencoba menyusul Ben, tak lupa ia juga menutup pintu rumah mereka.

🦊🦊🦊

drrtt drrt... drrtt drtt...

Rey terbangun dari tidurnya, mencoba meraih HP yang bergetar di meja samping kasur. Rey menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata nya sebelum mengangkat telfon dari seseorang.

Setelah membaca nama kontak yang tertera di layar, tanpa ragu Rey mengangkat panggilan tersebut.

"kenapa Chan?" tanya Rey dengan suara serak khas bangun tidur.

"Reyy, gua gabut banget! ayo mainn"

"masih jam 7 pagi Chan anjing, ganggu gua tidur aja lo! gua kira ada apaan nelpon jam segini sialan, lagian gua gabisa main hari ini mau rapat lagi! sana lo main sama kakak lo aja, dah ah gua mau tidur lagi, bye"

Memang seharusnya Rey tidak usah menanggapi Ichan. Mau bagaimanapun pasti hal itu tidak akan penting. Rey mencoba untuk kembali ke posisi tidurnya dan memejamkan matanya.

...

"anjir gua dah gabisa tidur lagi!" Rey mengusap wajahnya dengan kasar, ia merasa masih mengantuk akan tetapi tidak bisa untuk tidur lagi.

Rey melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Rey sudah memutuskan untuk bersepeda di sekitar kampusnya saja, hitung-hitung olahraga pagi. Ia membasuh wajahnya dan tak lupa menyikat giginya.

Selesai berpakaian, Rey meneguk segelas air sebelum keluar dari kamarnya.

"Rey, tumben lo dah bangun jam segini" sapa teman yang tinggal di sebelah kamarnya. Ya, Rey anak rantau. Ia menyewa sebuah kamar kos untuk tinggal selama menjalani perkuliahannya disini. Rey menyewa kos-kosan khusus laki-laki dan kamarnya ada di lantai 2.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Brother?! [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang