𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚

14.6K 564 20
                                    

Kringg

Kringgg

Bel istirahat telah berbunyi.para siswa berbondong bondong untuk keluar menuju kanti. Mencari makanan untuk menuntaskan rasa lapar mereka..

Kecuali remaja satu ini. Ia menelungkup kan kepalanya di atas meja,menahan rasa lapar sembari meremas perutnya yang perih.

Tidak apa-apa ia sudah terbiasa maka dengan sabar ia menunggu perutnya mendingan. Setelah di rasa perutnya mendingan ia pun berdiri berjalan dengan pelan menuju kamar mandi..

Dirinya berpegangan pada tembok agar ia tak terjatuh. Setiap mata memandang dirinya dengan jijik. Mereka berbisik tentang RAMA AJI SADEWA. Ya bocah yang menahan lapar itu ialah Rama, namanya

Rama hanya bisa menunduk malu saat ia melewati para gadis yang tengah membicarakan nya..

"Eh gw denger tu anak,anak haram ya?"

"Eh iya. Rama emang anak haram. Gw ga pernah tu liat orang tuanya pas pengambilan raport.palingan yang ambil nenek tua itu lo"

"Malu kali orang tuanya.mana bodoh anak haram pula.. ahahahaha uppss"

"Lah emang bener dia anak haram. Yang kerjaannya bikin sial"

Rama menutup pintu kamar mandi dengan pelan. Masih terdengar di telinganya saat mereka masih menertawai dirinya..

"hiks.. Rama bukan anak haram kan mama? hiks mereka salah kan?" Katanya sembari melihat dirinya di pantulan cermin. wajah pucat dengan tubuh kurus. Pantas mereka jijik melihat dirinya, penampilan nya saja begini..

Dirinya menyalakan kran air kemudian meminum air keran itu dengan rakus. Ini yang ia lakukan ketika lapar dirinya hanya bisa mengganjal lapar menggunakan air..

"ahh seger.." katanya dengan senyuman. setelah itu ia membasuh mukanya agar ta kelihatan pucat..

Saat hendak keluar dari kamar mandi segerombolan siswa menghadangnya. Membuat dirinya dengan takut segera masuk ke dalam namun sayang pintunya sudah di halangi..

"Rama Rama ckckck masih betah sekolah di sini? lo ga capek apa? Kasian otak lo ga kuat mikir pelajaran. Udah bodo anak haram pula. Ya gak?" Kata cowok yang ber tag nama Bayu dirinya dan temannya yang lain tertawa terbahak-bahak. Rama hanya bisa menunduk meremat baju sekolah lusuhnya..

"Ckckck liat liat baju kuning,sepatu bolong terus apa ni? Baju lo bekas tembelan hah?! pffff selain anak haram lo juga anak yang gak di urus ya? kasian.. Bapak lo tu paling malu nafkahi anak kaya Lo! ahahahaha" Rama menunduk air matanya menetes tanpa ia sadari.. perlahan isakan mulai terdengar..

"Nangis!cowo apa bukan?! Yoga! bawa ke sini! Ram kita punya hadiah buat lo.." Yoga yang di suruh segera mendekati Bayu dengan ember yang berisi air pel.di berikannya ember itu lalu dengan teganya Bayu menumpahkan air pel itu di atas kepala Rama..

Byurr

"Yahhh basah.. maaf ya ram" Bayu tersenyum remeh ia kemudian tertawa lepas bersama teman temannya saat Rama jatuh terduduk...

Rama jatuh terduduk lemas tubuhnya mulai kedinginan di tambah ia juga tidak makan membuat nya ta ada tenaga..

BRAK

Pintu toilet di buka secara kasar oleh siswa lain. Mereka awalnya yang tertawa terbahak-bahak terdiam saat tau siapa yang memasuki toilet..

Bayu tersenyum simpul saat tau siapa yang datang.ia kemudian menghampiri salah seorang dari mereka lalu menepuk pundaknya

"Jatah lo. Cabut!" Bayu pergi di ikuti teman temannya yang lain. Sementara Rama menjadi ketakutan saat tau siapa yang tengah berjongkok di depannya..

"cih nyusahin.bangun lo!" Dengan tubuh lemas Rama mulai bangun.. ia dengan takut takut melihat beberapa siswa yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam..

"Tangan gue gatel ram. dari tadi pagi kita kan ga ketemu.." mata Rama seketika membulat saat tau maksud cowo itu..

"k-kak ja-jangan rama sa-sakit" ia memohon kepada remaja yang berada di depannya.beberapa dari mereka hanya menatap datar Rama..

"Ga bisa ram.. tangan gue gatel banget pingin mukul lo. Reynal lo ikut kan?" Cowo yang persis dengan nya itu  kemudian mematikan putung roko nya lalu meng hampiri Kenan kembaran'nya yang tengah menjambak rambut Rama..

"Gue dulu." Tanpa basa basi Kenan menyeret tubuh mungil Rama. Ia kemudian membanting tubuh mungil itu..

Buk

Duak

Duak

Uhuk uhuk

Ta hanya memukul Kenan bahkan juga menendang tubuh Rama yang  sudah babak belur karna ulahnya..

"Nan! giliran gw!" Kenan mengangguk ia kemudian pergi dari hadapan Rama .. sementara Reynal tersenyum manis kepada Kenan yang telah lemas..

Hidung mungil nya mengeluarkan darah.bahkan mulutnya pun juga..

" Gue benci sama lo.bukan cuma gue rama..bahkan dunia juga ikut benci lo!" Reynal menginjak tangan Rama dengan keras.membuat Rama berteriak kesakitan..

"Akh! Sakit! hiks ampun.. ampun kak.." Reynal tersenyum puas ia kemudian menendang wajah Rama dengan keras..

Duak

"Anak haram.selamanya akan tetap haram." Reynal keluar di ikuti oleh Kenan dan antek-anteknya.. meninggalkan Rama yang menangis tanpa suara..

Tangannya dengan lemas mengelus rambutnya membayangkan bahwa yang mengelus nya kini ialah mbok inah Pembatu di rumahnya yang senantiasa ada untuknya..

"hiks mbok.. ra-rama bukan anak haram kan?hiks rama anak mama kan?" Katanya dengan lirih.. ia akan berada di sini sebentar. Menangis tak buruk bukan? Ia harus menyiapkan dirinya untuk membohongi dirinya.





hello!hai selamat datang di cerita Rama 🐢🐢

𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang