"Tik tik tik,bunyi hujan di atas genting.. airnya turun tidak terkira..cobalah tengok,daun dan ranting... pohon di kebun basah semua.." nyanyi Ardi sembari menimang Rama..
Iya, Ardi bernyanyi. Semalam si kecil terserang demam, membuat tubuh mungilnya menjadi tak nyaman..
Varezz kata ini hal yang normal mengingat imun Rama yang lemah,si kembar belum pulang sekolah jadi ia yang mengurus putra mungilnya..
"Uhuk..uhuk.." mulut mungil itu bergumang tak jelas..
"shhh bobok ya sayang.. biar panasnya turun.." Ardi mengelus kening putranya yang berkeringat..
Saat ini rama hanya mengenakan seporot tipis agar tak kepanasan..
Ardi sempat heran saat melihat tubuh anaknya yang jauh lebih mungil dari anak seusianya..
Tubuh rama bahkan seperti anak kelas 5 SD. Varezz berkata pertumbuhan rama berhenti saat usianya 13 tahun..
"huh~huh~" Ardi dapat merasakan nafas sang anak yang panas menerpa ceruk lehernya..
Ini pertama kalinya ia merawat sang putra bungsunya, setelah sekian lama ia mengabaikan putra mungil nya ini ...
"uhuk.. ungh.. p-papahh"
"Iya sayang.. kenapa hm?adek mau apa?" Rama menatap sayu Ardi, ternyata yang ia alami beberapa Minggu ini bukan mimpi. papanya tengah memeluknya kini..
"P-peluk"tanpa menunggu lama Ardi segera memeluk tubuh putranya itu.. entah mengapa memeluk rama merupakan hal yang paling ia sukai saat ini.tubuh anaknya saat pas di dekapannya..
"Ini papa peluk nak,dingin? Apa mau makan hm?dari tadi pagi adek belum makan.. makan ya.." Rama menggeleng ia menduselkan wajahnya pada dada sang papa.pelukan nya ia per erat..
"P-papah.. Rama mau peluk lama~"Ardi tersenyum ia mengangguk kemudian ia peluk lebih erat lagi putra bungsunya ini..
"Makan ya?sesuap aja.." wajah rama mendongak ke atas menghadap Ardi yang kini juga melihatnya dengan senyuman..
"Mual papa"jawabnya lirih..
"Iya.tapi harus di isi,papa udah masak tu.. apa rama ga mau makan karena masakan papa yang kemarin ga enak ya?" Tanya Ardi dengan wajah sedih. Rama yang melihat itu menggeleng,tangan mungilnya menangkup wajah sang papa..
"Papa.. masakan papa enakkk banget. Rama kemarin habis kok! Papa udah kaya cep cep terkenal itu!" Ucapnya dengan semangat. Ardi terkekeh saat sang anak mengatakan cep yang seharusnya chef..
"Chef sayang bukan cep.."
"I-iya cep" jawabnya malu.. anak itu turun dari pangkuan Ardi ia kemudian mendorong tiang infusnya ke nakas lalu mengambil nasi di rantang yang Ardi bawa berserta lauk pauk nya..
Lalu anak itu membawa piring kepada Ardi..
"S-suapin b-boleh?" Kata rama dengan malu.. tangan Ardi ter ulur ia mengelus surai halus putranya sembari tersenyum..
"Boleh dong.. sini sini papa suapi.." ia angkat tubuh mungil Rama kemudian ia dudukan di pangkuan nya..
"Nyuuuuu pesawat datang.." Rama dengan antusias membuka mulutnya lebar-lebar lalu ia menerima suapan Ardi dengan senang..
"Nyam nyam..enwak pwah.." jawab anak itu dengan mulut penuh nasi..
Ardi tersenyum bangga, selain duda anak tiga ia juga duda mempesona yang jago masak ternyata..
"Ak lagi ayoo.."
:
:Setelah acara di suapi papa Rama kini tengah berbaring sembari di keloni Ardi yang tengah membacanya buku dongen..
"P-papa Rama sudah besar.. Rama bisa baca sendiri.." ucapnya sembari menunduk takut..
"Iya papa tau.. tapi papa kan belum pernah dongengin kamu.. sini sini papa puk puk juga.." dengan pasrah Rama mendekatkan dirinya kepada Ardi yang tengah menepuk pantatnya..
Malu memang tapi ini yang ia inginkan sendari dulu kan?
Lama kelamaan suara Ardi mulai meredup. netranya mulai memberat saat merasakan puk pukan di pantatnya jempolnya ia masukan ke dalam mulut mungilnya untuk ia hisap..
Ardi masih asyik bercerita tentang buaya dan si kancil cerdik.merasa sang anak yang tengah diam ia menunduk untuk melihat Rama,ah sudah tidur rupanya..
"Ya ampun!lucu banget anak papa .." Ardi mengeluarkan handphone nya saat melihat posisi tidur Rama yang meringkuk seperti bayi..
Ia segera memfoto anaknya dengan sangat banyak lalu ia kirimkan kepada si kembar agar mereka cemburu..
"Aduh gemesnya.. "Ardi menyelimuti Rama lalu ia kecup kening anaknya dan ia pergi kekantin untuk membeli kopi..
:
:
:
Ting~ Papaasyuuu*Send foto
"ANJENG GEMES BANGET!" teriak Reynal dan Kenan bersamaan,membuat pengunjung cafe menatap mereka heran..
"Hehehe maaf maaf.. nan ayo cepet! Papa bisa jadi pedopil klo kita ga cepet!" Kenan mulai menarik tangan adiknya yang berpegang pada pinggiran meja kasir..
"Eh mas maaf ini belom di bayar udah mau pergi aja" kata mbak Kasir judes..
"Maaf mbak ini darurat. Bentar nan.. ini mbak kembaliannya buat mbak aja" setelah mengucapkan itu mereka berdua segera masuk kedalam mobil mewah mereka..
"Yeu si mas orang kembaliannya cuma goceng gini.."
:
:
BRAK"Huaaaa!" Tangis Rama menggema saat ia mendengar suara gebrakan keras membuat dirinya kaget begitupun Ardi yang tengah meminum kopinya hingga muncrat..
"ADEK!" buru buru si kembar menghampiri Rama..
Reynal segera menggendong tubuh mungil itu ala koala sembari di puk puk pelan..
"Maaf ya adek ya... Kaget hmm.. maaf " Kenan terus mengelus surai adiknya agar tenang..
"uhuk uhuk hiks j-jangan di ulangi hiks.." Rama masih sesenggukan di dada Reynal..
Anak itu kemudian mendingan menatap si kembar dengan kepala di miringkan
"em hiks kok hiks mukanya sama!" Ucapnya dengan senggukan polos membuat tawa Ardi dan si kembar keluar..
"hahaha adek lupa hm? Ini kakak kembar,kak Reynal dan kak Kenan hm.." ah bluss pipinya memerah seketika saat mengingat bahwa ia memiliki kakak kembar yang sangat mirip..
"Aaaaa!Rama lupa punya kakak kembar!huhu Rama malu..ಥ‿ಥ"
Ardi yang melihat si mungil tengah menyembunyikan wajahnya pun tersenyum,ia mengambil alih Rama dari Reynal membuat si empu mendengus tak suka..
"Its okey sayang.. papa kadang juga lupa kalau punya anak durjana kaya mereka hm.. sekarang ayo makan puding. Papa sudah buatkan khusus buat Rama.." - Ardi
"HORE! PUDING !puding,puding,puding"
Reynal dan Kenan memandang datar kedua Papa dan anak itu.mereka makan puding tanpa menghiraukan Reynal dan Kenan..
"Apes apes niat pingin berdua sama si kecil malah di rebut kingkong tua." -reynal
"ekhemm bertiga"-kenan
Hallo semuanya!
Maaf ya wul lama update nya! Soalnya ujian wul baru selesai ehehehe
Gimana kabar kalian kakak cantik?semoga sehat selalu ya..
Maaf bila chpr ini kurang bagus dan alur nya amburadulAwas typo di mana mana
Bintang sama komen juseyoo?
Otee by by(✯ᴗ✯)(✯ᴗ✯)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚(Tamat)
Não Ficção"aku iri papa. aku ingin merasakan rasanya di peluk lalu di cium seperti abang. aku ingin makan di suapi papa,aku juga ingin tidur dengan papa. tapi kenapa papa tak bisa melakukan itu? Rama juga mau di sebut anak papa. bukan anak haram" "Liat kamu c...