rama01

8.6K 520 33
                                    

"ampun..hiks.. ampun.." seorang remaja tengah bergetar ketakutan di sudut ruang rawatnya.ia memandang takut para perawat juga keluarga nya ...

"Sayang..sini nak,jangan takut.." Ardi,ia berjongkok menyesuaikan tingginya dengan sang anak dirinya mencoba merengkuh tubuh mungil itu walau berakhir dengan teriakan ketakutan...

"AMPUN! hiks s-sakit!" Ardi tanpa peduli segera menarik tubuh itu ke dalam pelukannya. Anak itu memberontak sembari memukuli Ardi yang pasti tak sakit untuknya..

"Pegang kuat di." Varezz bersiap memberikan suntikan yang berada di tangannya. Reynal juga Kenan memegangi tangan adik kecilnya...

"Sttt tenang sayang.. ga sakit hm.." Ardi menenggelamkan kepala rama di dadanya sembari ia elus..

"hic..kit.." tangan mungilnya tanpa sadar meremat jas Ardi..

"Nanti sakitnya hilang hm.. jangan nangis sesek nanti.." Rama menengok ke belakang,di sana Reynal tersenyum lembut menatapnya..

"Sudah.. bobok lagi ya?" Ardi berdiri sembari menimang tubuh itu. Rama ingin turun namun rasanya ia tak ingin melewati momen ini..

Tangan besar Ardi terus mengelus tubuh mungil itu... Ini pertama kalinya ia mengelus tubuh itu setelah sekian lama ia menyiksa anaknya sendiri..

"Sttt..Nina bobo oh nina boo..kalau Rama ga bobok di gigit nyamuk.. " tepukan terakhir anak itu tertidur sembari mengemut jempolnya ...

Ardi tersenyum saat melihat anaknya yang menggemaskan. Ia dengan pelan menaruh  Rama di kasurnya sembari ia elus surai lembut anaknya..

Ia terus melihat wajah polos itu saat tertidur. Netranya tak sengaja melihat bekas cambukan di dada rama..

Matanya memanas saat ia mengingat perilakunya kepada anak bungsunya.ia telah menjadi monster untuk anaknya,ia juga telah menjadi ayah buruk untuk anak anaknya..

"maaf.. maafkan papa ya sayang.. maafkan papa.mari kita membuka lembaran baru hm.."

:
:
Rama kini tengah melamun sembari melihat jendela.hujan turun dengan deras di tambah lagi hawa dingin di ruangan Rama ..

Ia sendari tadi juga tak melihat tuan Ardi atau tuan muda lainnya..

Jder

"Aaaaaa!" Rama berteriak sembari menutup telinga.jantungnya berdetak cepat,ingatan tentang perilaku tuan tuanya berputar di kepalanya..

"hiks..ma-maaf maaf!" Tubuhnya bergetar ketakutan saat ia melihat sekitar ruangannya gelap ..

Nafasnya sesak tak beraturan.netranya sendari tadi melihat ke ruangan dengan ketakutan.

Bayang bayang Ardi yang memarahinya karena tak sengaja membuat Tio jatuh dari tangga masih teringat jelas..

Prang...

Tangannya tak sengaja menyenggol gelas yang berada di nakasnya ..

Membuat dirinya panik..

"J-jatuh ... anak sial hiks r-rama anak sial hiks.." infusnya terlepas dari tangan mungilnya darah segar berceceran di lantai..

Ceklek

"Rama!" Kenan masuk lalu segera memeluk adiknya yang masih bergetar..

Teriakan khawatir Kenan di salah artikan oleh Rama anak itu semakin menangis sembari menunduk membersihkan pecahan gelasnya..

"Hiks ... Ampun tuan hiks a-ampun.."Kenan merampas pecahan gelas yang berada di tangan adiknya..

Ia segera memanggil suster yang kebetulan lewat ruang rawat adiknya..

"Tenang Rama ...tenang ..." Kenan terus memeluk tubuh mungil adiknya yang memberontak.. ia sesekali menepuk lembut pundak adiknya..

"Hiks -le..lepas.. hiks t-takutt" Kenan memejamkan matanya,ia berusaha menghalang air matanya yang hampir jatuh..

Saat suster sudah selesai membersihkan pecahan gelas ia segera keluar untuk memanggil dokter..

"Sttt its okey.. semuanya baik baik saja.." setelah menunggu beberapa menit dokter datang lalu segera mengobati luka Rama..
:
:
Kini hanya di ruang rawat hanya ada rama juga Ardi,Kenan tadi sempat izin untuk menjemput Reynal di sekolah..

Rama sendari tadi hanya menunduk sembari melihat infus baru di tangannya.ia tak berani menatap Ardi karena Ardi pernah bilang jangan melihat dirinya tepat di netra tajam nya..

Itu sebabnya saat berbicara dengan Ardi atau yang lainya ia hanya melihat hidung atau dahi saja..

"Apa tanganmu sakit hm?sendari tadi hanya melihat tangan.."kata Ardi yang langsung membuat Rama kaget..

Anak itu menggeleng pelan setelahnya ia melihat jendela yang terdapat taman luas di luar sana..

"Mau kesana hmm?"tanya Ardi sembari mengangkat tangannya,Rama yang melihat itu segera menutup matanya ia pasrah jika sang tuan akan memukulnya lagi..

Tapi bukan pukulan ia malah merasakan usapan lembut di kepalanya..

"Rama ingin ke sana?" Bocah mungil itu mengangguk dengan tatapan lugu.membuat tersenyum gemas,ia lalu menggendong tubuh anaknya..

Tangan satunya menahan bobot rama yang tak seberapa satunya lagi memegang infus Rama..

."j-jika be-berat ra-ma t-turun saja.. t-tuan.." Ardi menatap rama yang berada di gendongannya dengan senyum lembut "Rama tidak berat.besok makan yang banyak ya sayang ... Tubuh mu seringan kapas ini.." Rama hanya diam.ia takut jika perilaku mereka yang berubah ini hanya kebohongan. Apalagi yang harus ia berika untuk imbalan kasih sayang bohong ini?

"T-tuan.. ra-rama h-harus memberikan a-apa?" Ardi berhenti.ia menatap putranya yang sedang menunduk sembari memainkan jari mungilnya..

"Hey..maafkan papa sayang.. papa salah, maaf bila papa melukai mu hm.. maaf sudah menjadi mimpi terburuk mu ya .."ia cium kening putra bungsunya sayang ..

Rama mematung saat Ardi mencium keningnya.tanpa sadar air matanya jatuh menciptakan sungai kecil di pipi tirus nya ..

"Hiks ..hiks..huaaa" Ardi segera membetulkan posisi Rama menjadi gendongan ala koala..

Ia mengelus surai putranya sayang, sepertinya si mungil tengah berada dalam kondisi hati yang buruk..

Ia memakluminya,ini juga salahnya bukan?

:
:
Kini Rama serta Ardi tengah bermain ayunan di taman..

Rama lama kelamaan mulai dekat dengan Ardi.. seperti sekarang rama tengah bersandar pada dada bidang Ardi..

"hoam.." mulut mungilnya menguap
tanda bahwa sang empu mengantuk..

Ardi tersenyum ia kemudian berdiri sembari menimang tubuh mungil anaknya itu ...

"sttt..bobok ya sayang.." Ardi elus punggung sempit itu sembari memperhatikan Rama yang mulai menutup matanya..

"Jangan hoam.. t-tinggalin rama..."

"Tidak sayang .... Papa tidak akan meninggalkan mu lagi hm.. mari kita buka lembaran baru ya.. papa janji.."





Hallo! Semuanya! Terimakasih sudah mendukung wullll😭🍄

Maaf ya klo wul lama update soalnya lagi ujian kelulusan..

Buat yang ujian semangat juga yaaa

Horr buat kita semua!!!!!!!!!!!!!!!!!

Bintang sama komen nya jangan lupaaaa🫡🫡🫡

𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang