ramakarta07

8.1K 335 18
                                    

Ardi kini tengah menemani Rama.. anak itu sendari kemarin hanya diam saja,membuat Ardi menjadi sedih..

"Rama makan ya nak?" Tawar Ardi sembari menyuapkan bubur kepada Rama, sementara anak itu hanya diam sembari menatap kosong ke depan..

"Sedikit saja ya.. mau?" Tawar Ardi lagi.anak itu menggeleng ia membelakangi Ardi sembari menutup matanya,air matanya menetes tiba tiba..

"Adek mau apa nak?" Tanya Ardi sembari mengelus punggung anaknya

"Papah~"jawabnya lirih, Rama belum bertemu dengan Varezz sendari tadi pagi.. papanya itu tak ada kabar sama sekali..

Ardi menghela nafas ia tersenyum kemudian menyelimuti anaknya sebatas dada...

"Ayah telpon papa mau hm? tapi adek makan dulu ya.." bujuknya. Rama membalikkan tubuhnya wajahnya sudah penuh dengan air mata yang sudah membasahi pipinya..

"Hiks~ayah.." pecah sudah tangisannya ia menangis'dengan kencang beruntung ruangannya ialah kedap suara..

"Sudah sudah sayang... Papa nanti kemari.. sudah ya cup cup ." Ardi menggendong Rama anak itu juga menduselkan wajahnya di dada Ardi..

"Hiks hiks puk-puk papa" Ardi tersenyum akhirnya anaknya ingin berbicara lagi.ia kemudian membaringkan tubuhnya juga Rama di ranjang...

Lengannya di jadikan bantalan oleh Rama,anak itu memainkan tangan mungilnya di dada sang ayah..

"Sttt bobok ya nak... Cepet sembuh sayang nya papa.." tepukan Ardi di paha Rama seperti mantra ajaib. Lama kelamaan Rama menguap ia kemudian tertidur..

Ardi mengelus surai anaknya pelan,meneliti lebih lama lagi pahatan wajah sang buah hati ..

"Mirip sekali dengan mu sayang..." Ardi mencium kening Rama. Sekarang ia punya obat rindu jika merindukan sang istri.. ..

Setelah memastikan bahwa sang anak benar benar tidur, Ardi dengan pelan menarik tangannya. Kemudian menempatkan Rama dengan nyaman..

Ceklek

"Papa.." Reynal dan Kenan baru saja sampai. Mereka mendekat ke arah Rama yang masih tertidur nyenyak..

"Adek kapan pulang?" Tanya Reynal sembari melonggarkan dasinya..

"Tidak tahu.tanya varezz" ucap Ardi ia menyiapkan makanan untuk Reynal dan Kenan..

"Makan dulu ayah nitip adek sebentar" mereka mengangguk kemudian melanjutkan makan dengan tenang...

:
:
:
:

Ardi kini berdiri di atap.rooftop rumah sakit..

Ia menghisap dengan nikmat batang nikotin yang tengah di apit ke dua jarinya. Pikiran nya buyar ke berbagai masalah...

Seseorang di belakang Ardi menyodorkan permen karet kepadanya.

"Jangan mendekati anak ku dengan bau nikotin sialan itu Ardi." Ucap Varezz penuh penekanan membuat Ardi terkekeh geli,mana mungkin ia mendekati bungsunya dengan bau rokok seperti ini?

"Seharusnya dirimu. Jangan mendekati anak ku Varezz." Balas Ardi sembari membuang putung rokonya...

"Huh~ temui Rama. anak ku mencari ayahnya sendari tadi.." Ardi tersenyum geli saat memanggil Varezz dengan sebutan "Ayah" membuat Varezz terdiam sesaat. Ia masih belum bisa percaya dengan Ardi 100%

"Iya nanti." Varezz mengunyah permen karetnya lalu meniup nya beberapa kali..

"Anak anak itu bagaimana?" Tanya varezz..

"Aku taruh mereka di panti asuhan bawahan ku. Ku rasa diriku harus membuang jauh jauh rasa kasian ini.
"  Varezz menggeleng ia kemudian meninju pelan bahu Ardi

𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang