Tubuh mungil itu menggigil luar biasa ia di kurung di dalam gudang karena ketahuan makan oleh Yuna.
"dih-dinginhhhh" ucapnya tak jelas karena tubuhnya yang kedinginan bahkan bibir mungil nya telah membiru...
Saat itu Rama tengah makan di kamarnya menggunakan loyang besi yang sebenarnya adalah wadah makanan kucing Reynal namun menjadi piring wajibnya saat makan ...
Anak itu makan dengan lahap saking laparnya hingga mengabaikan panggilan sang nyonya yang berakhir dirinya di seret dadi kamar lalu di tampar ..
Perlakuan Yuna di lakukan di hadapan Ardi dan yang lainnya.. Rama terus merintih kesakitan berharap bahwa tuan Ardi akan menyelamatkannya. Namun itu hanya khayalan nya saja yang ia lihat ialan ardi menjambak surainya lalu di seret ke gudang belang ...
"Anak sialan! Bisanya bikin malu saja!" Itu yang Ardi ucapkan sembari membanting tubuh ringkih nya..
"uhuk..ca-cahpek.. hiks..hiks capek.." anak itu terus menangis hingga membuat nafasnya sesak...
Nyut
Dadanya berulah lagi. Sakit yang luar biasa hingga ia tak bisa bernafas bahkan ia merasa sesuatu yang hangat keluar dari hidung nya ...
Tangan mungil itu menyentuh pelan hidung nya. Matanya menatap sayu darah yang keluar begitu banyak...
Kesakitan nya tak sampai di situ. Sakit di dadanya semakin menjadi dengungan hebat di telinga membuat kepalanya penik luar biasa. Tubuh yang menggigil hebat itu perlahan melemas...
Mata anak itu mulai sayu..
"Ra-rama.. capekh.." hingga netra biru itu tertutup sempurna...
Biarkan rama istirahat.
:
:
:
Sementara itu Ardi tengah menimang Tio yang tengah menangis sesenggukan anak itu mengadu bahwa perut atas kirinya sakit...Membuat tubuh mungil itu lemas juga tak bertenaga. Ardi timang anak itu dengan sayang ia juga menepuk nepuk pelan punggung mungil itu agar sang empu segera tertidur...
"sttt sayang.. cupcup.." Ardi kecup kening itu sayang berharap agar sakit anak itu hilang...
"huhuhu hiks ... Papa perut io sakit hiks.. nyut-nyut" anak itu semakin menduselkan wajahnya pada cerut Ardi...
Setelah sekian lama menimang anak itu akhirnya Tio tertidur dengan pelan ia menaruh Tio di ranjangnya..
Ia menatap prihatin Tio. Anak itu baik dan menggemaskan namun sayang ia malah terkena penyakit yang dapat menyebabkan kematian...
Melihat wajah sampai tio yang tertidur ia seperti melupakan sesuatu membuat hatinya merasa gelisah..
"Ada apa dengan perasaan ku?" Monolog nya..
°
°
°
Ini sudah tiga hari pasca rama di kurung di gudang. Kondisi anak itu makin memperihatinkan. Anak itu meringkuk di sudut ruangan sembari memeluk dirinya...
Ia menyelimuti menggunakan kardus bekas..
"mah..ma ra-ma ma-u p-pulanh.." kata rama sembari memeluk tubuh mungil nya erat untuk menghalau dingin yang menerpa setelah hujan..
Sementara itu di dalam rumah mereka tengah di buat panik oleh Tio. Anak itu tadi berteriak sakit lalu berakhir pingsan..
"BASTIAN! SIAPKAN MOBIL CEPAT!" teriaknya sembari menggendong tubuh lemas Tio. Yuna dan Anton tengah sibuk mempersiapkan barang barang tio sementara Bagas dan si kembar menyiapkan mobik ke dua..
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚(Tamat)
Non-Fiction"aku iri papa. aku ingin merasakan rasanya di peluk lalu di cium seperti abang. aku ingin makan di suapi papa,aku juga ingin tidur dengan papa. tapi kenapa papa tak bisa melakukan itu? Rama juga mau di sebut anak papa. bukan anak haram" "Liat kamu c...