Plak
"BISA KERJA GAK SIH! LIAT INI MASIH LICIN! ANAK ANAK KU KALAU JATUH BAGAIMANA HEH!" Wajah mungil itu di tampar kencang oleh Yuna...
Para maid terdiam kaget saat melihat kelakuan wanita itu. Jika di depan tuan mereka dia akan baik atau lembut tapi sebaliknya saat tuan mereka bekerja atau sekolah keluarga itu akan menguasai rumah seakan akan rumah besar ini milik mereka ..
"Emang anak sialan ma. Dia mana bisa kerja,bisa cuma ngerusak sama bikin sial aja " jawab Bagas tersenyum remeh.. ia tengah memakan kuaci yang kulitnya di sebarkan ke lantai yang sedang di pel Rama ...
"Ma-maaf nyonya hiks.." satu isakan lolos. Sungai kecil terbentuk di pipi tirus itu membuat Yuna jengah menatap datar Rama...
"Nangis nangis! Gitu aja nangis! Udah sana kamu ke belakang! Beresin cucian piring itu! DAN KALIAN! JANGAN ADA YANG MEMBERIKAN IA MAKAN! MENGERTI!" Para maid dan bodyguard dengan takut mengangguk. Mereka harus menuruti keluarga itu karena ini perintah tuan mereka...
"mama!" Teriakan melengking lucu itu membuat atesi Yuna teralihkan ia segera menggendong tubuh sang anak lalu mencium nya gemas...
"Iya kenapa sayang?"
"Uh! Tio lapal ma! mo mam cup ayam hehehe " cengir nya membuat sang mama gemas dengan penuh perhatian ia segera membawa sang putra menuju dapur melewati rama yang sedang menungut kulit biji kuaci tadi ...
Bagas berdiri dari duduknya ia lalu berjongkok dan membisikkan sesuatu di telinga Rama ..
"Makanya jangan jadi pembunuh... Ini balasan buat orang sialan kaya lo." Setelah mengatakan itu ia pergi dari sana..
Menyisakan rama yang menangis tanpa suara. Sesak rasanya tuhan... batinnya..
:
:
:
Rama kini tengah mencuci tumpukan piring..Para maid dan bodyguard tengah makan siang begitupun dengan tuan Ardi dan tamu istimewa nya...
Mereka makan dengan tenang tanpa menghiraukan rama. Saat mendengar suara kursi anak itu dengan takut melihat ke belakang...
Ternyata mereka telah pergi.buru buru ia menuju kursi untuk mengambil piring yang berada di meja makan...
Walau rama sudah smp tapi entah kenapa postur tubuhnya seperti anak SD kelas empat. Kecil dan mungil ...
Namun binar anak itu menghilang saat ia melihat piring yang kotor tak ada isinya.padahal ia hanya berharap nasi sisa namun tak ada sama sekali...
Lalu dengan sedih ia membersihkan piring piring itu...
•••••••••••••••••••••
Rama kini tengah duduk di kamar nya.kamar kecil yang pengap juga sering bocor saat hujan namun tak apa ia masih bersyukur karena papa nya masih peduli terhadap dirinya...
Di kamar hanya ada kardus yang berisi buku dan beberapa baju.tak ada lemari atau meja belajar. Untuk tempat tidur ia hanya menggunakan kasur lantai yang sudah tipis dan juga bantal yang sudah tak layak...
Ia mengambil bonekanya lalu ia peluk erat ...
"Dodo kenapa papa sama kakak udah ga sayang lagi sama Rama? Rama anak nakal ya doo" tanyanya sedih.. ia sesekali menghapus air matanya..
"Rama iri sama hiks sama Tio. Semuanya sayang sama Tio hiks ga sayang Rama.." anak itu menumpahkan segala keluh kesahnya kepada si boneka.. ia hanya punya dodo keluarga? Itu semu..
Tok
Tok
TokPintu kayu reot itu di ketuk pelan. Dengan cepat rama menghapus air matanya ia lalu berdiri dan membuka pintu..
Di depan pintu terdapat Bastian yang menatap Rama sendu tubuh mungil berkulit putih yang sayangnya terdapat banyak lebam dan luka cambukan membuat tubuh itu kotor...
"Rama sudah makan belum nak?" Tanya Bastian sembari mensejajarkan dirinya. Anak itu menggeleng pelan sembari memeluk dodo ..
"Belum paman.. rama tidak boleh makan oleh nyonya Yuna.." jawabnya lirih.tanpa ia sadari Bastian meremat tangannya untuk menyalurkan emosi nya..
"Ini makan ya .. paman punya roti coklat dan susu.." dengan lembut Bastian membukakan bungkus roti itu lalu ia berikan kepada rama..
Anak itu berbinar saat Bastian memberikan roti dan susu kepada nya ..
"aemm telimakacih.. nyam..pamwan.." ucapnya dengan mulut kecil yang penuh dengan roti. Bastian tersenyum gemas ia mengusap kepala anak itu lalu pamit dari sana sebelum ketahuan oleh tuanya...
Di kamar rama memakan separuh rotinya saja ia sudah kenyang. Dirinya lalu menyimpan roti separuh nya lagi berjaga jaga kalau ia tak di beri makan..
Susu coklat tadi juga ia simpan. Dirinya lalu meminum air keran yang ia simpan di botol bekas..
"hihihi kenyang..."
°
°
°
Sekarang sudah jam setengah tujuh malam.berarti waktunya makan malam,Rama membantu bibi maid untuk menyiapkan makanan di mejaSetelah selesai ia juga ikut membantu mengantarkan makanan untuk para bodyguard di ruangan khusus...
"Pa-paman i-ini makanya.." dengan pelan ia meletakkan manci yang berisi sup ayam..
Wanginya harum dan lezat hingga ia harus meneguk ludahnya sendiri saat perutnya berbunyi ...
Kruyukk
"a-aduh jangan berbunyi.."lirihnya berbicara kepada perutnya. membuat para bodyguard tersenyum gemas melihat kelakuan polos Rama ...
Bastian tak ada di sini karena ia pergi keluar sebentar. Salah satu dari mereka berbicara dengan bodyguard lainnya...
Rama hendak berbalik untuk kembali ke kamarnya namun seseorang memanggilnya..
"Rama.. sini.." Rama menengok takut. Ia kemudian menghampiri mereka yang sedang makan...
"Ini untuk Rama hm.. jangan sampai ketahuan tuan ok?" Salah satu dari mereka memberikan rama sebungkus sop dan nasi yang hangat...
"Ja-jangan paman. Nanti pa-paman semua ke-kena marah pa-tuan Ardi.." anak itu menggeleng ribut. Namun mereka menyuruh rama untuk menerima nya ..
"Tidak papa hm.. bawa lalu makan di kamar mengerti? Cepat sebelum tuan tau.." Rama menangis ia lalu menunduk dan berterima kasih kepada mereka ...
"hiks terimakasih paman.." salah satu dari mereka mensejajarkan dirinya lalu menghampus air mata Rama.
"Sudah jangan menangis hm... Maaf kan kami juga ya?" Anak itu mengangguk ia lalu berlari masuk ke dalam..
"Anak itu kasian ya."
"Hm nasibnya buruk... Kasian sekali."
:
:
:
Sementara itu di sebuah kamar seorang lelaki menyesap putung rokoknya sembari melihat langit malam di balkon kamar nya ..."huh~ apa yang mereka lakukan terhadap rama?" Tanyanya kepada seseorang yang berada di belakang nya..
"Antonio beserta anak istrinya datang ke kediaman Ardian tuan. Mereka menyiksa bahkan melarang rama makan.." jawabnya sopan
"Lalu sikap Ardian bagaimana?" Tanya sang tuanya..
"Hanya diam.begitu juga dengan kedua putranya.."
"SIAL! tangan ku sudah gatal ingin membunuh keluarga itu. Terus awasi Rama jika ada apa apa segera hubungi aku." Bawahan itu mengangguk ia kemudian keluar untuk pulang...
"Ardi dengan bodohnya kau tertipu oleh dirinya. Aku yakin Karina tak menyukainya. Dirimu akan menyesal Ardi.."
H
Hello semuanyah selamat berbuka puasa bagi yang puasa wkwkwk
Jangan mokel yaaa buka puasa nya masih lama :)
Bintang sama komen nya aku tagih!
Maaf juga bila alurnya berantakan!Si terimakasih sudah setia membaca....
Siuuuu lope sekebonnnnn 💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚(Tamat)
Документальная проза"aku iri papa. aku ingin merasakan rasanya di peluk lalu di cium seperti abang. aku ingin makan di suapi papa,aku juga ingin tidur dengan papa. tapi kenapa papa tak bisa melakukan itu? Rama juga mau di sebut anak papa. bukan anak haram" "Liat kamu c...