the robot ★ heeki✓

Selesai

❪ THE ROBOT ❫

Sudah 4 minggu setelah Ni-ki kehilangan Heeseung dan semuanya berjalan seperti biasa, seperti dulu sebelum Riki bersama Heeseung. Yang orang-orang tahu Heeseung pindah tapi yang sebenarnya adalah Heeseung lenyap terbakar di dalam villa.

Semenjak kejadian itu Sunghoon pindah sekolah, Professor yang selalu bersama Heeseung juga sudah pindah, sekarang rumah yang ada di samping rumah Riki menjadi rumah terbengkalai untuk yang kesekian kalinya.

Riki tidak tahu alasan kenapa Sunghoon pindah, Jay selaku teman dekatnya juga tidak memberikan informasi apapun. Jay bilang Sunghoon memutuskan hubungan mereka secara tiba-tiba.

Riki tidak tahu kalau semuanya ternyata berakhir seperti ini. Riki jadi kehilangan banyak orang di dekatnya.

Heeseung lenyap terbakar dan Riki melihat dengan mata kepala nya sendiri, kejadian itu benar-benar mimpi buruk bagi Riki. Riki tidak sanggup jika disuruh mengingat kejadian tersebut.

Walaupun begitu Riki masih berhubungan baik dengan Ethan, beberapa kali mereka bertemu dan mengobrol. Melihat wajah Ethan membuat Riki teringat dengan Heeseung, namun Kepribadian mereka sangat bertolak belakang.

Ethan juga bekerja di rumah sakit di daerah rumah Riki jadi tak heran jika mereka terkadang bertemu.

Oh iya omong-omong Riki ada di rumah sakit, ia sedang mengantar Jungwon yang tadi baru saja kakinya terkilir saat bermain bola. Karena mereka panik setengah mati mereka langsung membopong Jungwon sampai ke rumah sakit dan sekarang Riki sedang menunggu di luar bersama Sunoo.

"Kira-kira kakinya patah apa keseleo ya?" tanya Sunoo, mengingat tadi kejadian yang sangat dramatis.

"Lagian lo tadi nendang nya kenceng banget, jadi ke injek kan kaki si Jungwon," omel Riki sambil memukul lengan Sunoo kencang, dan sakitnya bukan main.

"Gue gak tau Ki, gue gak liat ada kaki Jungwon tadi," jawab Sunoo.

"Udah ah gue capek, mau keluar nyari udara. Pengap bet disini, jangan-jangan ada setan lagi," ujar Riki kemudian pergi meninggalkan Sunoo.

"Anjir, lo ninggalin gue sendirian disini?!"

Riki tidak peduli, ia tetap melangkah kan kakinya tanpa menoleh kebelakang sedikit pun.

Riki sampai di luar rumah sakit, di depan gedung rumah sakit ada taman kecil dan disana ada bangku. Riki memutuskan beristirahat disana sembari menatap pasien yang berlalu lalang di sekitar gedung rumah sakit.

Udara hari ini sejuk, membuat hati Riki yang semula gelisah menjadi tenang. Langit hari ini juga cerah, nampaknya akan terjadi hal baik kepada Riki hari ini.

Riki menghembuskan nafasnya, lalu memperhatikan beberapa anak kecil yang berlarian. Lucu juga, Riki jadi ingin ikut bermain bersama mereka.

Riki terlalu fokus memperhatikan bocah-bocah yang sedang bermain itu sampai tidak sadar ada seseorang yang ikut duduk di sampingnya.

"Sendirian aja, mana temen lo?" Riki menoleh ketika mendengar suara yang tidak asing di telinganya. Riki menatap sosok yang duduk di sampingnya, sosok tersebut mengenakan seragam dokter.

"Di dalem," jawab Riki kemudian mengalihkan pandangannya.

"Oh, kok lo disini? gak ikut mereka?" tanya Ethan selaku salah satu dokter di rumah sakit ini. Ia tadi keluar sebentar dan tak sengaja melihat Riki, melihat Riki yang sendirian membuatnya ingin bergabung.

"Males, pengap di dalem. Kayaknya rumah sakit lo banyak setan deh," jawab Riki membuat Ethan tertawa pelan mendengarnya.

"Aroma rumah sakit itu sebenernya enak, mungkin lo aja yang gak terbiasa ke rumah sakit," timpal Ethan dan Riki hanya bisa menggelengkan kepalanya walau ucapan Ethan memang benar.