ENAM BELAS

865 117 13
                                    

Happy reading
Yeorobunnn

Author pov:

Jennie bergerak mengeluarkan hp dati dalam saku jaket yg dia kenakan, tanpa berlama lama langsung menghubungi nomor teratas yg tertera di riwayat panggilan.

"Hallo baby"

Baru juga mendengar suaranya sedikit sudah bisa membuat debaran di  jantungnya, lihat kan bagaimana  jennie bisa meninggalkan orang seperti ini, orang yg pertama kali membuat jennie merasakana getaran di hatinya.

"Hallo juga li, maaf aku mengganggu waktu istirahat kamu"

"It's okey baby, ada apa hm?"

Tanya lisa

"Boleh aku cerita ke kamu li?"

"Tentu saja boleh, mau cerita apa? Sini cerita aku dengerin, aku kesana aja ya biar kamu lebih leluasa ceritanya, bentar ya baby aku matiin dulu 5 menit aku nyampe see u baby j"

Tut..

Belum sempat jennie menjawab tapi sambungan tlpn sudah keburu terputus.

Jennie tersenyum kecil, lisanya ini sangat susah ditebak setiap tindakanya selalu membuat jennie semakin jatuh dalam pesonanya.

Tok tok tok

Setelah beberapa saat jennie hanya duduk sambil memikirkan lisa terdengar ketukan pintu diluar kamarnya.

Ceklek

Jennie memasang wajah datarnya ketika melihat sang mommy berada dihadapannya sekarang, bukanya kenapa tapi jennie cukup kecewa disaat dirinya membutuhkan dukungan dari mommynya itu tadi malah diam saja ketika dia di bentak.

"Sayang ada temen kamu dibawah"

Mommy jennie sambil tersenyum

"Hemm"

Hanya dengan deheman dan jennie berlalu melewati mommynya yg melihat sendu punggung putri nya itu.

Dari tangga jennie dapat melihat lisa sedang duduk di sofa bersebelahan dengan daddy nya dan juga kai di sisi lainya,

'Mereka masih disini? Apa mereka tidak memiliki rumah?'

Batin jennie melihat sinis ke arah kai dan keluarganya tanpa sedikit pun melirik sang daddy.

Pandanganya tertuju pada gadis cantik dan tampan yg sekarang juga sedang menatapnya dengan wajah datar, tapi dapat jennie lihat terdapat senyum tipis di ujung bibir gadis itu.

"Lisa kau sudah disini? Ayo ke kamar aku aja aku mau cerita banyak hal sama kamu"

Ucap jenni langsung menarik tangan lisa berjalan menuju kamarnya, namun langkahnya tiba tiba berhenti.

"Tidak, kau tidak boleh pergi ke kamarmu dengan wanita gila itu sayang"

kai memandang lisa dengan sinis

"Aku tak perlu izin dari mu kai, ini rumahku, dan aku akan membawa lisa ke kamarku jadi tidak ada hubungannya dengan mu"

"Tentu saja ada, aku ini calon suami kamu jen, kita akan menikah bulan depan kalau kamu lupa"

perfect lalisa(jenlisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang