#1 : Awal

5.7K 335 28
                                    

+ ─━─━─ +

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

+ ─━─━─ +



Suara ketikan yang memenuhi ruangan itu berhenti bersamaan dengan helaan napas yang terdengar lega. Senyum di bibirnya mengembang setelah itu.

"Akhirnyaaaaa!!!" Punggungnya detik itu juga sengaja ditempelkan pada sandaran kursi.

Dia merenggangkan otot-otot tangannya yang terasa kaku, sebelum kembali menghela napas.

Matanya sempat terpejam beberapa detik sebelum akhirnya terbuka lagi karena mendengar nada dering dari ponsel. Wajah yang senang tadi berubah kecut.

Dia sama sekali tidak mengharapkan panggilan dari seseorang yang dia benci.
Tapi, jika tidak diangkat hanya akan membuat masalah.

[ Sudah selesai tugasku? ]

"Sudah."

[ Awas saja kalo besok sampai nilaiku jelek ]

"Ya, itu tidak akan terjadi."
Panggilan itu kemudian diputus sepihak oleh si penelpon. Ponsel yang tadi di dekat telinganya langsung dilempar kasar ke arah kasur.

Sayang ponselnya kalo rusak nanti.

Setelah itu, dia bangkit dari kursinya dan berjalan menuju kasurnya.

"Capek, tapi besok pasti lebih capek lagi. Gak apa-apa, Jeno! Besok harus tetap semangat."

Jeno berbaring sembari menarik selimut untuk segera tertidur.

Sayangnya ada hal sepele yang Jeno lewatkan sebelum tidur.











Tidur pun sangat manis, jadi membayangkan sekali bagaimana kalo aku bisa memperhatikan dia tidur secara langsung.

Kedua tangannya yang menopang kepala, kini memindahkan salah satunya untuk memperbesar layar di hadapannya.

"Cantik, sabar sebentar lagi ya." Dia berucap pelan sambil mendekati kepalanya pada layar dan menciumnya.

Dia membayangkan sedang mencium orang di dalam layar.













+












Jeno berjalan menuju kelasnya, baru saja tangannya membuka pintu kelas sebuah penghapus untuk papan tulis mendarat di kepalanya.

Setelah itu terdengar beberapa orang yang menertawakannya.

Sudah biasa, Jeno. Sudah biasa....

Jeno mengusap dan membersihkan rambutnya sekilas, dia mengambil penghapus tadi dan menaruhnya di meja guru. Setelah itu, barulah dia berjalan menuju meja kursinya yang berada di belakang pojok.

SEE YOU  [ JAEMJEN | JENO!HAREM ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang