2. Sadewa Arsa

159 30 4
                                    

Pagi hari di suatu perusahaan

Besok kita ada schedule

Mau kemana Pa?

Ke luar kota

??

Udah ikut aja, nurut. Kamu akan paham nanti.

Iya

Dewa hanya bisa pasrah mengikuti perintah Papanya. Mau tak mau ia harus menuruti apa saja omongan Papanya dengan alasan bahwa ia yang akan memegang perusahaan ini di masa depan.

Setelah penerbangan selama 2 jam akhirnya Dewa dan rombongan sampai di kota tujuan. Entah apa yang mendasari pikiran Papanya pergi keluar kota menyebrangi pulau tanpa agenda yang Dewa sendiri tak diberitahu. Dan ternyata tujuan mereka adalah mencari talent di daerah yang jauh dari ibukota. Padahal menurutnya belum tentu mereka akan menemukan talent yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Dewa menghempas kasar nafasnya kesal dengan sikap Papanya yang selalu mengaturnya selama ini.

Kenapa harus jauh jauh ke sini sih om?
Tanya Dewa pada salah satu staf yang ikut bersama mereka.

Staff 1. Papamu hebat dalam mengenali orang yang akan jadi talentnya, jadi jangan heran Wa, kalau kita pergi ke tempat yang jauh.

Tapi kan ngerepotin om

Staf 1. Haha udah nurut aja dulu kamu.

Hhh sama aja jawabnya kaya Papa.

Ada 3 staf yang ikut bersama Dewa dan Papanya. Ketiganya memiliki keahlian pada bidangnya masing masing. Pelatih vocal, dance dan satunya lagi bisa melihat stage performance dari orang itu dan bisa mengetahui bahwa seseorang akan menjadi bintang, selama penilaiannya tak pernah meleset.

Ke sekolah om?

Staf 2. Iya.

Wah rame banget, kaya ada festival

Staf 2. Ya memang. Hari ini perayaan hari guru jadi semua siswa mau unjuk bakat.

Ahh I see. Dewa mengangguk paham mengetahu alasan kenapa mereka berada di sini sekarang.

Komite sekolah
Selamat datang Pak Raja. Suatu kehormatan bagi sekolah kami dikunjungi oleh Bapak.

Hmm terimakasih. Jawab Pak Raja dengan tersenyum hangat.

Silahkan pak. Komite sekolah mempersilahkan rombongan itu masuk ke dalam aula dan duduk di barisan depan sejajar dengan para petinggi sekolah lainnya.

Dewa merasa seperti kembali pada masa sekolah menengah pertamanya. Susana yang ia rindukan berada di dalam aula bersorak ria untuk menunggu dan melihat para siswa menampilkan penampilan terbaik mereka.

Staf 2. Rame banget kan Wa, suka saya antusias seperti ini.

Iya om. Semoga aja penampilan mereka memang layak untuk kita tunggu.

Staf 2. Iya. Saya yakin kita ketemu talent bagus nanti.

Hmm iya om.

Di back stage

Weitsss pada deg deg an nichh. Goda para pelatih pada mereka yang akan tampil.

Iya kak, padalah masih nanti tampilnya. Sahut salah satu siswi yang menunggu giliran tampil.

Hahaha relax guys calm down

oke oke, jangan latihan terus. Relax aja chill. Jangan grasak grusuk. Kalian kan udah bisa tampil jadi ga perlu ada yang di khawatirkan. Yakan Aksara

Eh? Aksara terkejut ketika namanya dipanggil karna ia masih mencoba menenangkan dirinya dari kegugupan yang menyerang. Jangan sampai ia nanti demam panggung dan melupakan gerakan dance yang telah dipelajarinya selama ini.

Jangan melamun kamu.

Iya kak, maaf hehe

Yaudah istirahat ya semuanya. Jangan gugup. Santai aja. Bukan ajang perlombaan kok, jadi ga perlu takut kalah. Anggap saja seperti latihan salah gerakan ga masalah tapi harus tetep enjoy ok.

Pertunjukkan itu berlangsung lancar dan meriah namun dari sekian banyaknya para siswa yang menunjukkan keahlian nya tak ada satu pun yang menarik perhatian para pencari talent itu.

Huh. Nampak jelas sekali bahwa staf mulai bosan berada di sana. Dewa menyadari hal itu tapi bagi Dewa penampilan mereka sudah cukup bagus. Dewa paling menyukai saat drama musical di mainkan di atas panggung. Ia terkesima dengan aksi panggung para siswa ini. Namun berbeda dengan para orang tua yang bersama nya, tampak tak tertarik sama sekali.

Bosen ya om?

Staff 2. Iya

Tapi bagus bagus kok penampilan mereka, Tadi yang nyanyi juga bagus lo yang ngambil part high note itu bagus.

Staff 2. 😏 pantes kamu selalu harus ikut kemana pun Papa kamu pergi.

Huh? Maksud nya?

Staff 2. Sstt udah diem. Ini perfoma terakhir saya harap bisa mengobati rasa bosan saya.

Hingga pada akhir acara penampilan penutup dari group dance sekolah. Banyak sekali siswa yang berteriak histeris mendengar ketika group dance itu akan menampilkan aksinya.

Sorot lampu diarah ke mereka yang berada di atas panggung sekitar menjadi gelap.

Wooaahhhh woooooo👏👏👏👏👏

Dan pada saat dance itu berlangsung, Dewa menangkap wajah yang selama ini ia idolakan sedang melakukan gerakan attractive yang sangat memukau. Dewa terpanah saat melihat itu sangat luar biasa monolognya.
Tanpa di Dewa sadari ternyata Papa dan ketika staff juga menikmati aksi dance mereka hingga membuat sudut bibir CEO itu terangkat

Ini, gadis ini. Ujar salah satu dari mereka.

Saat penampilan mereka selesai semua orang bertepuk tangan riuh dan sorak riuh yang penuh semangat. Dewa reflex berdiri begitu juga dengan CEO dan 3 orang staff yang ikut. Mereka terpesona oleh salah satu siswi yang sangat anggun dan gerakan dance yang begitu detail. Senyuman mereka kian merekah ketika gadis itu juga mengeluarkan suaranya pada saat penutupan acara. Suara yang begitu manis dan khas sangat mudah dikenali karna warna suaranya berbeda dengan siswa lain yang ikut menyanyikan lagu untuk penutupan acara hari itu.

Ya, mereka sudah menemukan siswa yang akan menjadi mutiara selanjutnya.

...........

Semoga kalian suka ya guys

FallingWhere stories live. Discover now