6. December gang

132 23 2
                                    

Happy reading guys.
Terimakasih untuk apresiasi kalian 🖤💖💜

___----

One month later

Minggu depan adalah hari ulang tahun mereka bertiga. Suatu kebetulan yang sangat epic karna tanggal lahir mereka hanya berbeda satu hari di bulan yang sama. Biasanya akan ada perayaan kecil kecilan untuk merayakan penambahan usia ketiganya. Perayaan setiap tahunnya pada tanggal yang berbeda terkadang pada tanggal 30 dan terkadang pada tanggal 31 December.

Minggu depan rayaiin dong Nda ulang tahun adek.

Adek mau di rayaiin?

Ya kita aja, makan di luar yuk. Terus beli kue

Yaudah, nanti kita diskusiin sama Ayah sama Kakaknya ya.

Iyaa.

Suatu kebetulan lagi, karena kedua kakak tertuanya sudah pulang ke rumah jauh hari sebelumnya. Didi sangat senang karna waktu mereka untuk berkumpul secara lengkap sangat jarang terjadi. Tugas yang mengemban mengharuskan ke duanya untuk tinggal jauh dari keluarga.

Di ruang keluarga

Semuanya sedang berkumpul di ruang keluarga, ada yang menonton tv, bermain ponsel dan ada juga yang fokus dengan makanannya.

Mau di rayaiin di mana Nda? Kak Lingga bertanya dengan antusias

Ga tau tuh adek maunya di mana. Bunda juga bingung.

Bentar Bunda, adek lagi nyari nyari tempat yang bagus ini.

Dark Blue, aja. Arion yang tiba tiba bersuara

Semua menoleh ke arah Arion.

Yaudah, Dark Blue aja. Didi mau di Dark Blue

Oke Biru Tua. Satu lagi di jahil mengeluarkan suaranya. Sedari tadi ia hanya fokus dengan makanan di dalam toples dan menghiraukan obrolan yang sedang berjalan.

Dark Blue. Sahut Didi tidak terima

Yakan sama aja, bahasa Indo nya Dark Blue apa?

Biru tua

Nah, bener kan

Iya memang benar, tapi tidak seperti itu, ahhh entah lah. Didi hanya mendengus kesal dengan penuturan sang Kakak. Seketika ruang keluarga itu dipenuhi oleh riuh tawa dari para anggotanya. Didi pun ikut tersenyum ketika tak sengaja menangkap sang pemberi saran tersenyum juga ke arahnya. Ia senang setidaknya dengan begini mereka akan menjadi semakin dekat.

Skip...

Tidak terasa besok adalah hari yang sudah ditunggu tunggu oleh Didi. Sepanjang hari senyuman manis selalu terpancar di wajah mungilnya. Tapi seketika moodnya menurun, ketika ia kembali dipanggil oleh kepala komite sekolah. Awalnya ia tak mengerti untuk tujuan apa komite sekolah memanggilnya, namun setelah berada di ruangan senyuman manisnya luntur. Ia masih mencoba memahami apa yang sedang terjadi dan bukannya sudah jelas ya bahwa ia tak tertarik sama sekali bahkan sudah melakukan penolakan. Tapi mengapa surat ini tetap sampai di tangannya, lagi? Apa komite sekolah tidak memberi tahu kepada pihak pengirim surat bahwa ia menolak untuk bergabung. Didi tidak berani untuk menanyakan hal itu dengan kepala komite sekolah, ia hanya diam menerima surat itu dan kembali ke kelas setelahnya.

FallingWhere stories live. Discover now