Jika Aku Dipelukmu

40

Author POV:

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan tidak terasa kandungan Gracia sudah menginjak usia 9 bulan. Tinggal menunggu beberapa hari lagi anak pertama nya itu lahir. Shani sangat overprotektif sekali sekarang dikarenakan sang istri sebentar lagi akan melahirkan buah hati mereka, ia harus dengan ekstra menjaga istrinya itu.

Demi calon anaknya ia sampai tidak mau berangkat ke kantor dengan alasan, jika Gracia akan melahirkan ia harus ada disamping istrinya. Ia tidak mau melihat Gracia berjuang sendirian untuk melahirkan sang buah hati.

"Sayang, aku disini aja ya jagain kamu."Ucap Shani pada Gracia.

"Yaampun, kamu harus ke kantor yang lagian nanti kalo misalnya aku mau ngelahirin kan bisa hubungin kamu kok."Kalimat yang diucapkan oleh Gracia sama sekali tidak didengar oleh Shani, biar saja lagipula kan dirinya juga bos nya jadi terserah nya dong untuk mengambil cuti sesukanya.

"Enggak ah, aku gak mau berangkat ke kantor. Aku mau jagain kamu sama anak kita."Ucap Shani mengelus lembut perut besar Gracia.

Gracia hanya bisa pasrah dengan perilaku Shani, tetapi disisi lain ia sangat bersyukur sekaligus terharu dengan tindakan Shani. Selama masa kehamilan nya Gracia selalu diperlakukan special oleh Shani. Tidak selama hamil juga sih sebelum hamil juga Shani memang seperti itu, selalu memprioritaskan Gracia.

"Sayang, aku boleh minta sesuatu?"Ucap Gracia tiba-tiba.

"Apa sayang? Mau apa hm?"Tanya Shani yang segera sigap memegang kedua tangan Gracia.

"Pengen mixue."Gracia memanyunkan bibirnya kedepan yang membuat Shani gemas terhadap istrinya itu.

Shani mengernyit, "Mixue apaan sayang?"Shani bingung dengan hal yang diucapkan Gracia, ia baru mendengar dan tidak tahu apa itu mixue?

"Isshh, masa kamu gak tau sihh."Shani menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia bingung harus menjawab apa lagi.

"Aku gak tau sayang, bentar deh aku hubungin Chika dulu."Ucap Shani lalu mengambil ponselnya namun ditahan oleh Gracia.

"Eitss, mau ngapain?"Tanya Gracia yang menghentikan pergerakan Shani.

"Aku mau tanya mixue itu apa, siapa tau Chika tau."Timpal Shani.

"Gak usah repot-repot tanya, sini hp nya."Gracia merebut ponsel dari tangan Shani lalu ia mengotak-atik isi dalam ponsel itu.

"Tuh, masa gitu aja gak tau sih. Gak modern banget kamu!"Ucap Gracia sambil menyodorkan ponselnya pada Shani dan memperlihatkan gambar mixue yang ia inginkan pada Shani.

Shani melihat-lihat gambar dan informasi dari yang diinginkan oleh istrinya itu. Ternyata yang dimaksud oleh Gracia itu eskrim kenapa tidak bilang saja eskrim gitu biar dirinya tidak bingung.

"Kenapa bilang nya mixue, kenapa gak eskrim yang aku jadi bingung kan tadi."Ucap Shani.

"Yang bikin kamu bingung tuh siapa? Orang itu bener kok namanya mixue bukan eskrim!"Ucap Gracia kesal.

"Iya, tapi kan emang ini eskrim sayang liat aja bentuknya kayak eskrim kan?"Timpal Shani.

"Isshh, mana ada itu mixue bukan eskrim ngeyel banget sih kamu."Ujar Gracia ngotot.

"Iya sayang iya, bentar ya aku pesen dulu."Ucap Shani.

"Enggak! Aku mau beli langsung ke tempatnya!"Sanggah Gracia.

"Tapi sayang, aku dapet info kalo Mixue tuh rame jadi kita harus ngantri. Capek dong."Ucap Shani.

"Oh jadi kamu capek gitu, yaudah gak usah beli sekalian!"Shani memijat pelipisnya ia merasa serba salah, akhirnya ia pun menuruti istrinya untuk membeli Mixue secara langsung walaupun harus mengantri mau bagaimana lagi ia tidak mau jika Gracia merajuk padanya.