Rudi Sadar, Ia memperhatikan wajah Nathan berkali-kali. Rudi berbicara. "Maafkan aku, maafkan aku karena tidak dapat membelamu saat itu. Maafkan aku..."
"Tidak apa-apa, sekarang kak Rudi harus banyak istirahat ya. Kakak harus janji sama aku, gak boleh sakit lagi." ujar Nathan.
Rudi mengangguk, lalu Rudi berbicara. "Kamu juga harus janji padaku, jangan pernah pergi lagi."
Nathan hanya tersenyum, kemudian berbicara. "Aku tidak akan pergi kak, tapi..."
"Aku tahu, dia memisahkan kita sebagai abang dan adik." ujar Rudi.
Nathan mengusap punggung Rudi, kemudian Nathan berbicara. "Jika kondisi kakak sudah jauh lebih baik, kakak tinggal bersamaku saja. Jangan dengan orang itu lagi,"
Rudi mengangguk, Nathan memeluk abangnya lagi. Nathan merapihkan rambut Rudi, mencukur jenggot dan kumis Rudi. Rudi pun terlihat tampan, kemudian Suster dan dokter datang untuk memeriksa keadaan Rudi. Dokter berbicara kepada Nathan, kalau Rudi sudah baik-baik saja.
"Abang anda sudah jauh lebih baik, dan sudah boleh pulang." ujar Dokter.
"Terimakasih dok." sahut Nathan.
Nathan masuk kedalam lagi, lalu membawa baju untuk Rudi mengganti pakaian. "Kakak ganti baju ya, kita pulang."
Rudi mengangguk, Nathan membawa pergi Rudi dari rumah sakit jiwa. Nathan membawa Rudi ke Apartement pribadi miliknya. Mereka pun sampai, gedung Apartement mewah dan nyaman itu milik Burhan. Burhan menghadiahi Apartement itu untuk Nathan. Disana juga ada pembantu yang mengurus ssmuanya. Nathan menyapa pembantu itu. "Apa kabar bibik, sudah makan?"
"Saya sehat den, sudah makan juga. Oh iya Den, den Nathan mau di buatkan makanan?" ujar Bik Inah.
"Boleh bik, oh iya... Ini abang saya, namanya Rudi. Nanti kak Rudi akan tinggal disini ya bik, mohon bantuannya. Nanti kalau kak Rudi butuh apa-apa, tolong di bantu ya bik Nah." ujar Nathan.
"Siap den, ya sudah saya masak dulu. Mas Rudi mau minum teh?" ujar Bik Inah.
"Iya bik, terimakasih." jawab Rudi.
Bik Inah membuatkan teh, Nathan akab mengantarkan Rudi kekamarnya, tapi Rudi masih ingin duduk si sofa itu. Nathan kemudian bertanya apa yang terjadi sebenarnya. "Apa yang terjadi dengan kakak, kenapa bisa sampai masuk Rumah Sakit Jiwa?"
"Itu karena...." Rudi sedikut ragu, lalu menceritakan semuanya.
.
.
.Tiga Tahun yang lalu, sebelum Rudi masuk Rumah sakit jiwa. Rudi telah memimpin perusahaan ayahnya dan berhasil sukses. Bams sangat bangga dengan putranya itu, bahkan Rudi juga memiliki perusahaannya sendiri dan sangat sukses juga berkembang pesat di bandingkan perusahaan ayahnya. Saat itu, Rudi tengah menuju perjalanan untuk mencari Nathan. Tapi yang Rudi temui adalah sebuah kenyataan pahit, kalau ayah mereka seorang penyuka sesama jenis.
Walau kenyataannya Rudi juga menyukai pria juga, dan yang membuat sakit hati adalah, Rudi memergoki pacarnya sedang bermesraan dengan Bams. Bams menyadari kalau Rudi melihat itu semua. "Rudi, kau..."
"Apa yang ayah lakukan, dan kau bukan kah kau tahu kalau dia ayahku?" ujar Rudi.
Mereka berdua hanya diam, kemudian Rudi pergi meninggalkan mereka berdua. Rudi melanjutkan perjalanannya untuk menemukan Nathan. Tapi tidak membuahkan hasil, Rudi kembali kerumah. Rudi mengalami demam saat itu, ia juga sempat pingsan dan masuk rumah sakit. Rudi di beri obat Gila oleh Bams, bahkan kekasih Rudi yang selingkuh dengan Bams pun ikut andi dalam perbuatan keji itu.
.
.
.Nathan membuka suaranya. "Apa? Mereka melakukan itu padamu? Baiklah, aku akan melakukan hal yang sama dengan apa yang mereka lakukan padamu."
"Kakak mohon jangan, kakak tidak mau kehilanganmu lagi." ujar Rudi.

KAMU SEDANG MEMBACA
BXB - CINTA NATHAN
RomanceSebagai anak laki-laki kedua membuat Nathan hidup di manjakan oleh ibunya. Nathan memiliki seorang kakak laki-laki yang hidupnya jauh lebih mandiri. Nathan terlahir berbeda dengan sang Abang, Nathan sedikit manja dan lemah. Namun Ayah Nathan tetap...