Bab 6: Rudi

484 65 25
                                    

Halo apa kabar kalian semua? Semoga dalam keadaan sehat ya. Jaga kesehatan kalian, karena saat ini sedang musim hujan, dan cuaca lagi tidak menentu. Happy Reading ya....

.
.
.

.
.
.

Nathan sampai di kantor Bayu, Nathan masuk kedalam dan semua mata tertuju padanya. Visual Nathan yang bak Idol K-pop, membuat orang bertanya-tanya siapa dirinya itu. Nathan menghampiri Reception. "Permisi, apakah pak Bayu ada?"

"Oh iya halo, pak Bayu ada. Tunggu sebentar ya pak." sahut Receptionist itu.

Reception itu menelpon Bayu, Nathan pun di persilahkan naik ke lantai lima. Nathan masuk kedalam ruangan Bayu, selama sepuluh tahun Nathan tidak pernah mau di Video Call oleh Bayu. Jadi Bayu sedikit tidak mengenali Nathan, kecuali tingkah manjah Nathan yang masih di kenali Bayu.

"Apa kabar, Mas Bay?" ujar Nathan.

Bayu masih mentelaah kata-kata Mas Bay itu. "Nathan, kamu Nathan kan, Ya ampun, Adekku sayang apa kabar, Kapan kamu sampai di Indonesia?"

"Aku baik, Tadi pagi jam sembilan aku sampai. Oh ini hadiah dariku, mana kakak ipar?" ujar Nathan.

"Ada, sedang meeting dengan client. Oh, kamu tidak menemui Bintang?" ujar Bayu.

"Aku akan ke kantornya setelah ini, kalau begitu aku pamit dulu." sahut Nathan.

"Kamu hati-hati ya," ujar Bayu.

Nathan mengangguk, ia langsung pergi untuk menemui Bintang. Nathan menghubungi Bintang terlebih dahulilu. Ia pergi menuju kantor Bintang, tapi saat di perjalanan Nathan mampir ke sebuah toko makanan, ia membeli makanan kesukaan Bintang. Saat akan berjalan, Nathan tanpa sengaja menabrak seseorang.

Bruuuk

"Oh, maafkan saya tuan... Saya tidak sengaja." ujar Nathan.

Saat Nathan melihat siapa orang yang ia tabrak, Nathan menaikkan alisnya sebelah dan orang itu adalah Bams Rahadiansyah ayah kandung Nathan. Bams berbicara. "Oh tidak apa-apa, saya juga tidak melihat anda tadi."

Nathan hanya mengangguk, lalu Nathan berbicara. "Saya permisi dulu,"

Bams mengangguk, Bams tidak mengenali Nathan. Karena Nathan berbeda dan sudah tumbuh dewasa. Ternyata pertemuan Bams dengan Nathan saat itu membuat Bams menimbulkan rasa yang berbeda. Bams penasaran siapa anak muda yang menabraknya tadi. Bams menunggu dan akan membuntuti Nathan kemana Nathan pergi. Nathan selesai membeli makanan untuk Bintang, lalu Nathan pun pergi menuju ke kantor Bintang.

Di kantor Bintang sedang bersiap-siap untuk menyambut kedatangan Nathan. Bintang berkali-kali menanyakan penampilannya kepada Sekretarisnya. "Bagaimana penampilanku?"

"Seperti biasa pak, anda sudah terlihat tampan. Lagi pula, kenapa anda begitu bersemangat kali ini?" sahut Sekretaris itu.

"Kesayanganku akan datang, Nathan. Yang aku ceritakan padamu," sahut Bintang.

"Pantas saja, bucin akut soalnya." sahut sekretarisnya itu.

Bintang hanya tersenyum, kemudian terdengar suara ketukan pintu. Dan sekretaris itu membuka pintunya, terlihat Nathan sedang berdiri di sana. "Permisi, apakah tuan Bintang ada?"

"Tuan Nathan ya? Mari silakan masuk. Dari tadi pak Bintang sudab menunggu anda." sahut Sekretaris itu.

Nathan hanya tersenyum, Nathan pun masuk kedalam ruangan Milik Bintang. Sekretarisnya memahami langsung pergi meninggalkan mereka berdua saja. Bintang menghampiri Nathan dan memeluk Nathan. "Aku merindukan adik kesayangan aku ini."

BXB - CINTA NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang