Bab 13: End

745 75 10
                                        

Saat Leo sedang pergi, Nathan di datangi oleh orang-orang suruhan dari Bams. Nathan melihatnya dati cctv yang terpasang di luar. "Mau apa mereka kemari?"

Orang-orang itu sangat mencurigakan, Nathan mengambil sesuatu di laci nakasnya. Itu adalah sebuah senjata dan lencana yang di berikan Leo untuknya berjaga-jaga. Orang-orang itu berusaha masuk dan membuka pintu rumah dengan keahlian mereka seperti maling. Nathan berdiri di depan pintu, saat pintu terbuka Nathan berbicara. "Mau apa kalian kemari? Tidak kah kalian di ajari sopan santun oleh orang tua kalian? masuk kerumah orang sembarangan."

Kedua orang berbadan besar itu saling pandang dan memberi kode untuk menculik Nathan. Tapi, Nathan sudah tau niat mereka, Nathan langsung melompat keatas sofa dan menendang kedua orang itu. Perkelahian pun terjadi, dua orang itu mengejar Nathan saat Nathan berada di luar. Ternyata di luar lebih banyak lagi orang-orang suruhan Bams, Nathan terkepung. Kemudian Bams muncul membawa Richard, namun Richard sudah dalam keadaan tak bernyawa.

"Lihatlah yang terjadi Than Supakorn, siapapun yang mendekatimu akan mati sia sia. Karena kau hanya milikku, ingat itu." ujar Bams.

Bams melempar jasad Richard ke arah Nathan, Bams bersama anak buahnya pergi dari sana, termasuk dua orang yang datang kerumah Nathan itu. Nathan menghampiri jasad Richard, Nathan menghela napas, Nathan langsung pergi untuk menguburkan jasad Richard. Nathan kemudian melihat makam milik Burhan, ia menyentuh makam itu kemudian Nathan pergi dengan seulas senyuman misterius di bibirnya. Nathan pergi mengendarai mobil Sport miliknya, kemudian Nathan pergi menuju ke kantor Domimic.

Nathan kembali bekerja seperti biasanya dan disana sudah ada Bams juga. Nathan pura-pura baik di depan Bams, ia menyambut hangat uluran tangan Bams. Bams mulai jatuh cinta, dan Nathan membiarkan segalanya mengalir dengan sendirinya. Saat sudah mendapatkan Than Supakorn, Bams memutuskan tidak akan meniduri pria muda manapun.

Dominic berbicara. "Dari mana kamu, kenapa kamu terlambat?"

Nathan tersenyum lalu berbicara. "Maafkan saya bos, saya baru saja bersenang-senang dengan Mr. Bams,"

"Jangan kau memarahinya, baiklah. Aku tinggal dulu, kamu kerja baik-baik disini, ingat. Jangan nakal," ujar Bams.

"Baiklah, aku akan hanya nakal padamu." ujar Nathan.

Bams mencium pipi Nathan, lalu pergi meninggalkan kantor Dominic. Dominic yang melihat itu merasa cemburu, kemudian Dominic mencibir Than. "Ciiih, akhirnya kau jatuh ke dalam pelukan bajingan itu, apakah karena uang?"

"Hahahaha, oh Mr Dom, anda kenapa, Anda cemburu? Hei, tenang saja aku tidak akan melakukan apapun dengannya." ujar Nathan sambil menyentuh dada Dominic yang bidang.

Dominic mengikuti Nathan dan duduk di kursi yang ada di ruangan itu. Nathan berbicara. "Lebih baik, anda tidak usah menunjukkan rasa suka anda padaku di depannya jika anda masih ingin hidup di dunia ini."

"Memangnya kenapa?" tanya Dominic.

"Kalau anda tidak ingin berakhir tragis seperti orang yang baru saja dia bunuh pagi ini, karena cemburu." ujar Nathan sambil tersenyum misterius lagi.

Dominic mengangguk, lalu Nathan berbicara lagi. "Aku harus segera menyelesaikan kasus ini, aku harus tau penyebab kematian suamiku Burhan, ibuku juga."

Nathan keceplosan, lalu Dominic berbicara. "Aku sudah tau kalau Burhan suamimu, dia sudah menceritakannya padaku."

"Baiklah, aku akan bekerja dulu. Setelah itu makan siang dengan lelaki brengsek itu, cih aku sungguh muak." Ujar Nathan.

Dominic tertawa lalu berbicara. "Kau yang memulainya Than Supakorn, jadi selesaikan sampai tuntas."

"Oh baiklah, aku pergi dulu bye..." seru Nathan.

BXB - CINTA NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang