Tiba-tiba pandangan Nathan menjadi gelap gulita, dan Nathan di bekap atau di culik dua orang misterius. Kedua orang itu membawa Nathan pergi dari sana. Nathan berusaha memberontak tapi tenaga kedua orang itu sangat kuat. Tapi Feeling Nathan ini adalah ulah Bams, ia pun langsung diam dan mendadak menjadi Relaks bahlan terlihat santai.
Kedua orang itu membawa Nathan ke dalam kamar yang sangat besar. Lalu masuk orang yang menyuruh mereka menyulik Nathan. Kemudian, penutup wajah Nathan di buka. Dan booom, benar saja itu adalah Bams. Tangan Nathan di ikat, kemudian Bams berbicara. "Than Supakorn, dua kali kau mengabaikanku, kenapa?"
"Lantas mengapa anda menculik saya seperti ini? Inikah cara anda mendapatkan perhatian saya?" ujar Nathan.
Bams mendekatkan wajahnya kearah leher Nathan, mengendus dan mencium leher Nathan sangat lembut. Nathan berbicara. "Lepaskan dulu ikatannya, kita bicara baik-baik."
"Ah, baiklah, kalau kau mencoba kabur. Aku akan menyakitimu," ujar Bams.
Kaki Nathan menggoda milik Bams, menyentuh milik Bams dan menggosokkan kakinya ke milik Bams. Nathan sambil berbicara. "Aku tidak akan kabur, Aaaaah... Bagaimana aku bisa kabur dari orang seperti anda? Anda sangat sexih..."
Rasanya Nathan mau muntah, bahkan Nathan sangat khawatir kalau om itu akan memperkosanya. Bams dengan cepat membuka ikatan tali itu, Bams berbicara. "Apakah kau sudah makan siang?"
"Aku sudah makan siang, anda sudah Pak Bams?" seru Nathan.
"Belum, aku menginginkanmu." sahut Bams.
Deg
Nathan mengambil sebotol minuman dan menuangkannya ke gelas dan memberikannya ke Bams. Nathan diam-diam mencapurkan sesuatu ke dalam gelas, Nathan juga meminum segelas juga. Minuman yang sangat memabukkan, Bams meminum banyak sekali. Bams sudah tidak tahan lagi dengan napsunya dan ingin memperkosa Nathan. Tapi Nathan punya segala cara, dan belum sempat Bams melakukannya sudah ambruk duluan. Nathan membuka pintu jendela dan memanggil seseorang yang Nathan bayar. Perawakannya Mirip Nathan, namun wajahnya tidak. Orang itu memang sangat suka melakukan Sex dengan om om yang memiliki UKURAN yang besar.
Nathan memberi Kode, lalu Saat Bams terbangun, Bams sudah lepas kendali. Ia membuka semua pakaiannya dan pakaian Nathan palsu, sedangkan Nathan asli bersembunyi. Nathan merekam adegan itu, untuk bukti suatu saat nanti. Adegan itu berlangsung lama dan bahkan sudah yang ke tiga kali. Bams merasa lemas dan puas sekali, Nathan palsu itu pun bergegas mandi dan membersihkan diri. Kemudian keluar dari sana melalui jendela dan jalan yang tidak di ketahui oleh siapapun.
Nathan hanya tersenyum ke orang suruhannya itu, dan Nathan memberikan bayaran senila 1 milyar kepada orang itu dengan waktu yang sudah di tentukan. Bahkan Nathan sudah membuat topeng yang mirip dengannya, dan itu mirip dengan Aslinya. Nathan bergegas masuk kedalam kamar dan pura-pura tidur di samping Bams. Saat Bams bangun, Nathan berbicara. "Aku harus pergi..."
Bams mengangguk, lalu kemudian Bams memberikan akses pintu ke Nathan. "Kau hati-hati, aku aku akan mengajakmu berlibur, lusa... Aku ingin kita berdua, menikmati Sunset di pulau pribadiku,"
"Baiklah, terimakasih." ujar Nathan.
Nathan keluar dari kamar, Nathan membawa semua barang-barangnya. Itu bukanlah rumah asli Bams, itu hanya sebuah Villa. Saat Nathan akan keluar dari sana, seorang pria muda datang dan berpapasan dengan Nathan. Orang itu berbicara. "Pasti kau korban baru si tua bangka itu kan?"
"Oh, apakah kau pacarnya? Oops, sory... Kami baru saja selesai melakukan sesuatu," ujar Nathan.
"Jangan bangga dulu, setelah dia mendapatkan apa yang dia mau. Kau akan di campakkan, di buang, bahkan tidak di anggap. Berhati-hatilah, dengannya, dia orang yang sangat berbahaya, mampu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau." ujar pria muda bernama Richard.
KAMU SEDANG MEMBACA
BXB - CINTA NATHAN
Storie d'amoreSebagai anak laki-laki kedua membuat Nathan hidup di manjakan oleh ibunya. Nathan memiliki seorang kakak laki-laki yang hidupnya jauh lebih mandiri. Nathan terlahir berbeda dengan sang Abang, Nathan sedikit manja dan lemah. Namun Ayah Nathan tetap...