Win dan bright yang sudah siap untuk pergi pun mereka langsung naik ke mobil dan menuju untuk ke restoran terlebih dahulu agar win tak lapar.
"Daddy daddyy!!" -win
Bright menoleh ke arah win.
"Why babe?" -bright
"Jika Dede bayi sudah lahir nanti akan di namai siapa?" -win
Bright menggelengkan kepalanya baru saja usia kandungan win baru ingin menginjak 1 bulan sudah memikirkan nama bayinya.
"Ntahlah mungkin Alexander??" -bright
"Jelekk sekali namanya! Kenapa tidak ada nama ku??" -win
"Memang nama mu siapa hm?" -bright
"DADDY JAHATT!!" -win
Bright yg awalnya fokus melihat jalan dia langsung melihat ke arah win yg menangis.
"Astaga cup cup baby jangan menangis tadinya aku hanya bercanda" -bright
"Ihh! Daddy jahatt.. hiks.." -win
"Sudah sudah baby jangan menangis okey?? Saya fokus mengendarai mobil dulu ya?" -bright
Win tak menjawab jujur saja bahwa win menangis pura pura dia hanya ingin iseng dengan bright.
Mereka telah sampai di restoran itu bright lebih dahulu keluar dri mobil dan membuka pintu mobil untuk win
"Astaga ngapain sih dad? Sampai bukain aku pintu segala??" -win
"Biar kamu ga marah lgi sama aku" -bright
Win turun dari mobil lalu menghadap ke bright melihat ke arah bright dan mengusap rambut bright.
Cup
Win mencium bibir bright sebentar karena melihat bibir bright yang kering ntah bagaimana apakah bright lupa memakai lipblam nya?
"Sudah berani mencium di sembarang tempat hm?" -bright
"Hehe apasih dad? Tadi bibir daddy kering tau makanya aku cium aja" -win
"Kurang lama nih cium nya" -bright
"Ish malu Daddy di parkiran gini masa mau ciuman, udah deh jangan Ngadi Ngadi" -win
"Hehe, yaudah ayo masuk kamu pasti laper kan?" -bright
"Iya" -win
Bright menggandeng tangan mungil win lalu masuk ke dalam restoran tersebut.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mereka sekarang sedang makan banyak sekali piring yg di meja mereka sedangkan bright? Hanya memakan satu makanan saja sudah membuat dia kenyang."Apakah kau sudah selesai makan baby?" -bright
"Uhm sudah!" -win
Bright memanggil pelayan tersebut untuk membayar makanan mereka, selesai nya mereka makan bright masuk terlebih dahulu daripada win.
Uhm tumben Daddy ga nungguin aku batin win ntah kenapa firasat win curiga dengan bright dia pikir bahwa bright itu selingkuh darinya.
Win masuk di mobil lalu melihat bright yg lebih fokus melihat hp nya daripada dirinya.
"Daddy? Daddy sedang apa?" -win
"Ah tidak.. aku hanya mencari cincin saja babe" -bright
"Cincin? Untuk apa?" -win
"Untuk pernikahan kita, kau lupa? Bukankah kau meminta ku untuk cepat cepat menikahi mu?" -bright
"Beneran Daddy beli cincin?" -win
KAMU SEDANG MEMBACA
Siksaan? ||Brightwin
Teen Fictionmenceritakan anak muda yg diculik oleh pria bernama bright vachirawit seorang CEO. Anak muda berumur 16thn