Singto dan beberapa suster pun mencoba menyadarkan win berbagai cara yg mereka lakukan demi menyelamatkan win dan bayi di dalam kandungan win.
"Dok, sepertinya anak yg sedang di kandung oleh pasien ini mengalami keguguran"
"Apa?!" -singto
"Hanya ibunya saja yg bisa selamat anak yg di dalam kandungan itu sudah meninggal akibat racun, sedangkan ibunya masih bertahan"
"Aku tak menyangka nya" -singto
"Sepertinya jika pasien ini hamil lagi masih bisa, namun anak yg di dalam kandungan nya skrng tidak selamat"
"Aku harus mengabarkan suaminya dulu, kau bikin win pulih dan sadarkan diri dulu" -singto
"Siap"
Singto pun keluar dri kamar itu lalu mengahampiri bright yg sedang duduk.
"Bagaimana hasilnya sing? Win dan bayiku sehat kan? Selamat kan mereka?" -bright
"Untuk sekarang.. mungkin kau belum beruntung mempunyai anak bright" -singto
"Maksudmu?!" -bright
"Anak mu tidak selamat" -singto
Bright yg mendengarkan hal itu seketika dia lemas kembali anak yg di nantikan bright selama ini meninggal!?
"Sabar ya bro" -off
"Lo bercanda kan sing!? Mana mungkin pasti bayi di kandungan win selamat sing Lo coba lagi!!" -bright
"Gabisa bright kami sudah berusaha tapi mau gimana lgi?" -singto
"Keadaan win bagaimana?" -dew
"Dia selamat dan masih di urus oleh suster lainnya" -singto
"Kau bersyukur saja bright win masih selamat, aku yakin win masih bisa menghasilkan keturunan" -off
"WIN BANGSAT SEKALI!! BAGAIMANA BISA DIA MEMBIARKAN ANAKNYA YG MATI!? KENAPA BUKAN DIA SAJA?!" -bright
"Bright.. jaga omongan mu, Lo seharusnya masih bersyukur win selamat" -singto
"Gue rela win yg mati drpd anak gue" -bright
"Gue ga nyangka sekejam itu Lo sama win" -singto
"Sialan win" -bright
Bright pergi dri rumah sakit itu dia kacau dia sama sekali tak terima jika anak nya yg harus meninggal.
Bright pergi dri rumah sakit itu dia memutuskan untuk ke bar.
"Aku tak tau mengapa anak itu sangat menginginkan win yg mati?" -singto
"Mungkin dia sedih juga lah sing, dia kan udah bahagia dapet berita waktu itu win hamil anak nya" -dew
"Mau gmna lgi?" -singto
"Udahlah paling bocah itu pulang kerumahnya" -off
"Yaudah gue cek win lagi ya" -singto
Dew dan off mengangguk pelan, singto pun masuk kembali ke ruangan itu lalu cek keadaan win.
"Bagaimana dia?" -singto
"Dia sudah mulai sadar dok namun masih lumayan lemas"
"Baiklah biarkan dia tidur terlebih dahulu mungkin besok dia sudah mulai sadar" -singto
"Baik dok"
Suster dan singto pun keluar dari ruangan itu lalu menutup pintu nya
"Bagaimana sing? Win sudah sadar?" -dew
"Mungkin untuk saat ini belum tapi besok mungkin akan sadar" -singto
"Hum begitu, kalau begitu aku pulang dulu kau dew ingin kapan pulang?" -off
"Ntah lah, aku ingin menjaga win" -dew
"Dew.. kau tak perlu segitunya pulanglah aku tau kau itu cape juga, istirahat lah" -singto
"Aku tak tega dengannya bright juga kenapa dia membiarkan win sendiri?" -dew
"Tenanglah dew ada suster lain yg akan menjaga win, kamar win akan di jaga oleh banyak orang jadi kau tak perlu takut" -singto
"Ya baiklah kalau begitu aku pulang dulu" -dew
"Iya, hati hati kalian" -singto
Singto pun bersiap siap untuk pulang kerumahnya dia juga berpesan kepada suster untuk mengurus win.
Bagaimana dengan bright? Tentu saja dia mabok di bar bersama wanita.
"Mungkin satu ciuman lagi" ucap wanita itu sambil memegang dada bidang bright
"Yeah tentu" -bright
Bibir mereka saling berdekatan tak lupa juga wanita itu memotret dirinya dan bright yg lagi berciuman.
Bright melepaskan tautan ciuman mereka lalu memeluk tubuh wanita itu dengan erat.
"Jangan tinggalkan aku" -bright
Wanita itu melihat bright lalu mengusap rambut bright.
"Tidak akan baby"
"Tinggal bersama ku malam ini aku ingin memeluk mu" -bright
"Baiklah aku akan tinggal bersama mu"
Sudah lama mereka di bar bright pun mengajak wanita itu kerumahnya dan mereka tidur bersama.
continue to the next chapter
Jangan lupa votee✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Siksaan? ||Brightwin
Teen Fictionmenceritakan anak muda yg diculik oleh pria bernama bright vachirawit seorang CEO. Anak muda berumur 16thn