Style 6. Waw

988 61 25
                                    

Happy Reading, Guys....

Kantin

Deynara dan Aneva terlihat baru saja masuk ke dalam area kantin. Aneva menatap sekitar, mencari meja dan bangku yang masih kosong. Saat menemukannya, Aneva segera manarik lengan Deynara.

Deynara dengan perasaan malas serta masih mengantuk, seketika langsung mengikuti Aneva tanpa berkomentar sedikit pun.

Kini kedua perempuan tersebut nampak duduk dengan tenang sambil menatap sekitar. Kedua perempuan tersebut terlihat sama - sama malas untuk melangkah, memesan makanan maupun minuman.

Aneva menyenggol lengan Deynara. "Jadi, enggak ada yang mau gerak, nih?"

Deynara hanya menggeleng pelan sambil bermain sosial medianya.

"Yauda. Gue juga enggak mau!"

Aneva menghela nafas kasar. Dirinya menatap sekitar, kantin masih belum terlihat ramai. Seharusnya, ini adalah kesempatan memesanan makanan sebelum kantin menjadi sarang zombie.

Aneva melirik Deynara masih masih terlihat diam, asik dengan ponselnya. Aneva kembali menyenggol Deynara. "Dey."

"Hm, apa?" tanya Deynara datar yang masih menatap fokus pada ponselnya.

"Dua hari ini kemana lo? Weekend."

Deynara melirik sesaat pada Aneva. "Di rumah. Kenapa?"

"Pantes kemarin hujan deras! Ditambah gelek sama petir."

Deynara memutar bola matanya malas. "Lo sendiri kemana? Jangan bilang di rumah! Mustahil banget cewek modelan lo di rumah!"

Aneva menatap kesal pada Deynara. "Eh, Bege! Seharusnya gue yang bilang begitu sama lo! Cewek, modelan Deynara, di rumah? Ck! Mustahil!"

Deynara begitu saja meletakkan ponselnya di atas meja. Kemudian dirinya menatap kesal pada Aneva. "Ngeselin lo, Njir!"

"Lah, emang bener. Enggak yakin gue lo dua hari ini mendekam aja di rumah!"

Deynara menghela nafas. "Gue memang di rumah. Sibuk ngedrakor gue."

Aneva mengangguk. "Pantes! Telfon gue, pesan gue, lo abaikan! Kalah - kalah artis lo!"

"Menikmati waktu single gue." Deynara tersenyum manis. "Lagian lo kenapa enggak datangin gue?"

Aneva mengangkat kedua bahunya acuh. "Mager. Gue juga di rumah aja. Lagi malas kemana - mana. Lagi kumat kayanya penyakit mager gue."

"Sama!" Deynara kembali memainkan ponselnya.

"Gimana kemarin lo? Jadi lo nonton sama adek gue?"

Deynara mengangguk. "Jadi! Adek lo seru. Idaman juga. Agak posesif. Ada kulkas - kulkasnya juga."

"Ck! Enggak kissing 'kan lo?"

Deynara menatap tajam pada Aneva. "Hampir."

Aneva mengangkat salah satu alisnya.

Style  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang