Style 2. Kepergok

1.2K 64 3
                                    


Happy Reading, Guys....

Sesuai dengan janji yang Deynara buat bersama teman - temannya, kini Deynara dan Aneva tengah dalam perjalanan menuju sebuah cafe yang cukup terkenal di kalangan remaja dengan Aneva yang mengendarai mobilnya.

Aneva mengelengkan kepala sejak tadi dirinya mendengar Deynara tengah melakukan panggilan telfon dengan Dean. Aneva sudah sering mendengar perdebatan kecil dan besar antara Deynara dan Dean. Menurutnya, hubungan Deynara dan Dean sudah di luar dari toxic. Mungkin, sudah masuk di stadium akhir dari kata toxic.

Dengan raut wajah kesalnya, Deynara tetap melakukan pangilam telfon dengan Dean. "Enggak ada yang lain apa?"

"Enggak ada, By. Dia udah ngajak dari jauh - jauh hari."

"Sama dia mulu kamunya. Jatuh cinta ntar."

"Enggak akan."

"Ck! Kamu pikir aku percaya?"

"Harus! Kita 'kan pacaran udah lama, kamu harus percaya sama aku."

Deynara memutar bola matanya malas. "Enggak menjamin!"

"Yauda. Aku udah sampai ini di rumahnya, aku tutup dulu, ya?"

"Batalin ajalah!" pinta Deynaraa serius

"Batalin, nih? Aku balik kalau kamu enggak bolehin."

"Enggak yakin aku kamu serius bakal balik."

Terdengar helaan nafas Dean. "Aku balik kalau kamu enggak bolehin."

Deynaraa diam sejenak. "Kamu enggak ada tidur sama dia, 'kan?"

"Enggaklah! Kamu ngomong apa, sih!"

"Mana tau dari kissing berakhir tidur!"

"Kamu juga kissing sama cowok lain!"

Deynara seketika tersulut emosinya. "Tapi sama cowok yang enggak di kenal! Bukan sama sahabat sendiri!"

"Tetap aja kissing, 'kan?"

"Anjir! Kamu ngajak ribut, ya!"

"Kamu yang duluan ngajak ribut, By. Sudahlah, aku batalin aja. Kamu juga batalin ketemu teman - teman kamu," pinta Dean.

Deynaraa seketika menjadi kesal. "Mana bisa! Aku sudah janjian lebih lama. Dan jarang bisa ngumpul sama teman SMA, mana bisa batalin gitu aja."

"Siapa, sih? Anak kelas? Kenal enggak aku?"

"Kenallah, ada Dodo juga!"

"Kamu kenapa jadi ngegas?!"

"Kamu duluan cari gara - gara?!"

Aneva yang tengah mengendarai mobil seketika menutup salah satu telinganya.

"Iya, maaf. Kamu juga cemburuan sama dia. Padahal aku enggak ada apa - apa."

"Eh, somplak! Enggak ada apa - apa antar sahabat laki - laki dan perempuan itu mustahil! Enggak usah ngelak!" kesal Deynaraa. "Kamu mungkin enggak, tapi itu jalang satu, mana mungkin enggak suka sama kamu."

"Bukan urusan aku kalau dia suka sama aku, By!"

"Eh, onta! Kalau gitu enggak usah kamu ladenin kalau dia ngajak jalan atau ketemu. Enggak usah kamu sering turuti permintaannya!" Deynara menghela nafas kasar. "Curiga kamu sering ke rumahnya, udah buka segelnya dia, 'kan?"

"Ngomong apa, sih, By?!"

"Heleh. Awas memang kamu, ya?!"

"Terserahlah! Aku mau balik aja. Bye!"

Style  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang