7. Kala Itu, Sahabatku.

0 1 0
                                    

Salah satu kebahagiaan terbesar adalah memiliki seseorang yang awalnya asing namun sukarela mengerti dan memahami serta tetap ada disisimu bagaimanapun kamu pada akhirnya. Orang seperti itu kusebut sahabat.
________________________

Saat ini Shilla berada di Cafe Dara ia sudah merindukan sahabatnya itu yang beberapa hari ini tidak ia kunjungi.

Pada akhirnya tadi ia pergi ke kampus bersama Ranu setelah mengatakan ia juga ada kelas hari ini, dan laki-laki itu mengajaknya berangkat bersama dan Shilla tentu mau. Ia jadi lebih cepat sampai ke kampus karena tidak terjebak macet disepanjang jalan.

"Nih" Dara memperlihatkan ponselnya yang menampilkan laman Instagram gadis itu. "Ampe dia buat di sorotan"

"Kenapa sih Dara. Palingan juga karena ada sunset-nya makanya dibuat disorotan"

Dara menghela nafas, "kalian jadian ya?"

"Apaan sih, engga lah. Udah aku bilang dia ajak aku ke danau trus liat sunset sambil foto-foto udah itu aja Dara" Kata Shilla lagi lagi menjelaskan kepada Dara tentang apa yang telah ia lakukan bersama Devan sore itu.

"Gila. Kalian kayak pasangan cocok banget tauk gak Shil" Dara terus memandang foto Devan dan sahabatnya itu yang nampak serasi dari senyum sama-sama tampan dan cantik serta panorama sunset yang menghiasi. Benar-benar seperti sudah sepasang kekasih.

Setelah pertemuan pertama kali mereka di Cafe nya berkerja ini, Dara segera mencari Instagram nya Devan lalu mengikuti laki-laki itu. Banyak sekali pengikut laki-laki itu walaupun demikian dengan baik hatinya Devan mengikuti balik instagramnya membuat Dara senang bukan kepalang.

Dilihat dari postingannya, Devan layaknya model yang melek akan style dan fashion. Sungguh keren, berwibawa, dan tampan tentunya hingga membuat Dara terkagum-kagum. Ia bahkan sangat senang menjadi teman tetangga sahabatnya itu.

Sedangkan Shilla hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tak heran. Ya, ia tak heran lagi melihat kelakuan Dara yang begitu mendamba pada laki-laki tampan. Tak heran sahabatnya ini mengusung tema Korea di Cafe nya tempat bekerja, walaupun demikian bos nya menyetujui dan terbukti banyak penggemar maupun tidak penggemar K-Pop datang ke Cafe ini.

Shilla meminum Jus buah naganya namun matanya memicing untuk memastikan siapa yang ia lihat mengingat Shilla memiliki mata minus. Lama-lama kedua laki-laki yang sedang tertawa itu semakin mendekat dan tebakan Shilla benar.

"Itu Devan sama Ranu Dateng"

Dara yang mendengarnya segera mengalihkan perhatiannya dari ponsel, "Gilaa, ganteng banget" celetuk Dara.

Ranu dan Devan hampir sama tingginya, proporsi badannya juga demikian seperti badan-badan atlet. Mereka berdua menggunakan baju olahraga dan Ranu sedang memainkan bola basket di tangannya.

Sesampainya di lapangan di samping cafe, mereka berdua mulai duel berebut dan saling menampilkan gaya terbaik untuk mencetak poin.

"Iya, mereka keren" Gumam Shilla akhirnya mengakui. Siapapun yang melihat kedua laki-laki itu pasti demikian, mereka sangat keren dan nampak terlatih memainkan bola basket.

"Aw, aww, ada babang ganteng-ganteng"

Dada dan Shilla otomatis melihat makhluk yang berceletuk itu. Yahya datang dan langsung duduk disamping Dara.

"Aw, keren kali lah orang itu"

"Ih, duduk disana Ndut. Kamu bau kuda tau gak!" Rengek Dara mengusir Yahya.

"Kau ini ngaca jugaklah, bau bawangnya kau kemana-mana" balas Yahya tak mau kalah.

"Sst, aku pukul juga kamu ntar ya Ndut" Dara sudah mengambil ancang-ancang untuk memukul Yahya.

Medan & Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang