BAB8- SOSOK DIBALIK VR DOMINO BAR

162 14 0
                                    

Zhang zhehan baru saja selesai dengan pekerjaannya hendak pulang kerumah. Ditengah kegiatan mengemudinya ponselnya berbunyi. Ia meraih ponsel sambil berusaha tetap fokus dengan kemudinya. Dalam panggilan terdengar suara yang tidak asing ditelinganya, hanya saja sedikit serak. Terdengar suara hembusan nafas yang tajam, berat dan terangah-engah. Orang itu mengatakan untuk dirinya berhati-hati dan segera pergi bersembunyi.

"Jianyang? Kaukah itu?" matanya seketika membesar saat dugaanya benar.

"Dimana kau sekarang? Apa kau baik-baik saja? Apakah kau bertemu dengan anak buah kepala polisi wang?" lanjut zhehan dengan begitu panik.

"Mereka tidak ada! Dia tidak mengirim bantuan apapun. Aku berusaha kabur sendiri, berlari kesana kemari selama berhari."

"...." zhehan. Jianyang dibebaskan setelah dinyatakan tidak bersalah, Ia berencana dipulangkan kenegara asalnya. Proses pembebasannya tentu akan menyeret dua pihak kepolisian, yakni taiwan dan china. Dengan kata lain, wang yibo saat ini mengetahui keberadaannya. Mengingat jika wang yibo adalah anak buah gongjun, kembali kechina sama saja kembali ketempat dirinya ditahan oleh gongjun. Waktu itulah Jianyang merencanakan upaya kaburnya.

Jianyang melarikan diri dibandara, bersembunyi hingga akhirnya berhasil pergi menjauh. Berlari tanpa arah dan tujuan, bersembunyi seperti seorang kriminal. Selama masa itu, jianyang hidup dalam penyamaran tanpa bekal uang sepeserpun. Nasib menjadikannya gelandangan, penampilannya kini begitu menyedihkan. Kurus, kotor, dekil dan compang-camping dengan noda darah yang mengering dibajunya. Jianyang terpaksa mengemis untuk bisa membeli setidaknya sebotol air.

"Zhehan berhati-hatilah, dia tidak sebaik itu. Pergi dan bersembunyi darinya!!!"

"apa maksudmu? Kepala polisi wang? Dia-.."

"...Dia anggota kelompok itu, dia anak buah Gongjun! Sekarang cepat pergi selamat dirimu sendiri!". Saking terkejutnya zhehan reflek menginjak rem mobilnya secara mendadak. Mendengar apa yang dikatakan Jianyang membuat jantungnya seakan berhenti berdetak. Keringat dingin jatuh dipelipis wajahnya. Rasanya sulit sekali menerima fakta yang dikatakan rekannya itu. Setelah bantuan wang yibo kepadanya, dia tidak bisa mencurigainya begitu saja. Tapi dia juga tidak bisa tidak percaya dengan apa yang dikatakan Jianyang. Hanya mendengar suaranya zhehan bisa merasakan kesulitan dan keletihan jianyang.

Berusaha tenang dan berpikir jernih zhehan bertanya, "Katakan dimana kamu sekarang, aku akan kesana menjemputmu"

"Tidak ada waktu!''  tegas Jianyang dengan nada bicara lebih keras, dia melanjutkan"Zhehan, memberitahumu segalanya itu sudah cukup untukku. Aku tidak tahu berapa lama lagi bisa bertahan, tapi setidaknya kau tidak harus sepertiku"

"Aku tahu kau saat ini sudah berhasil kabur dari penyanderaan, tapi semua itu bohong! Itu hanya akal-akalan kepala polisi wang. Dia sengaja mengirim kita kesana, dia tidak perduli sama sekali kepada kita! Jangan banyak berpikir, pergi dan sembunyi, anak buah Gongjun masih akan mengejar kita berdua". Kali ini dia mengatakan lebih perlahan, terdengar usaha meyakinkan zhehan.

Apa yang harus aku lakukan?

Jianyang tak berhenti terus memintanya pergi menyelamatkan diri, sementara dirinya masih terdiam dalam kebingungan. Ditengah rasa gelisahannya tiba-tiba terdengar suara tembakan disusul dengan pekik kesakitan Jianyang.

Sementara ditempat yang lain;

Saat tengah sibuk menelpon, Jianyang kecolong dengan tidak menyadari seseorang yang berjalan dengan senjata api ditangannya dari belakang. Pria berpakaian serba hitam dengan topi dan masker hampir menutupi wajahnya, berjalan dengan senjata api ditangannya tanpa memperdulikan sekitarnya yang masih ada orang berlalu lalang. Orang tidak dikenal itu menerobos masuk dengan begitu tenangnya hampir tidak disadari oleh Lu Jianyang. Entah memang karena dia tidak membuat suara sedikitpun atau mungkin karena Jianyang terlalu fokus hingga melupakan keselamatannya sendiri. Tanpa bertele-tele pria yang lebih tinggi postur tubuhnya dari Jianyang mengarahkan ujung pistol tepat dipilipis kepalanya. Mata Jianyang spontan membulat, perlahan memutar kepalanya melihat sosok pria itu. Belum sempurna posisi kepalanya menengok, sebuah peluru berhasil menembus kepalanya. Darah segar keluar deras dari kepalanya dengan beberapa muncratan mengenai pria itu. Senjata api yang digunakan adalah pistol jenis SS2 Subsonic yang dilengkapi dengan peredam sehingga nyaris tak mengeluarkan suara saat memuntahkan amunisi karena mengadopsi teknologi subsonic. Pandangannya perlahan kabur hingga akhirnya tubuhnya jatuh tersungkur mati ditempat dengan berlumur darah. Pria misterius  itu melepas maskernya sesaat sebelum mata jianyang tertutup. Diakhir hidupnya, pria malang itu berhasil merekam wajah sipenjahat.

BLACK HAND : Circle of Crime [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang