BAB4- PERNYANDERAAN DUA POLISI PANGKAT TIGA

189 16 0
                                    

10.30 pm, Dermaga pelabuhan kapal laut.

Mobil hitam baru saja sampai dengan seorang pria bertubuh tinggi keluar dari dalamnya, berpenampilan rapi dengan jas hitam dan hiasan bross tepat dibagian dadanya. Langkahnya tegas menghampiri kerumunan orang yang sibuk mengangkat, memasukkan tumpukan box kedalam kapal laut. Box itu berisi ikan segar yang akan dikirim ke swiss dengan beberapa box berisi kokain yang sudah diselundupkan didalamnya. Rute yang digunakan adalah rute yang sama saat penyelundupan pertama kali ke Amerika serikat lima tahun yang lalu, menjadikan kartel paling sukses untuk memasok dan mendistribusikam kokain ke AS. Kartel itu dikenal dengan sebutan Doodlopend, sekaligus menjadi nama kelompok kejahatan tersebut yang dipimpin oleh pria berjas itu.

Doodlopend berarti jalan buntu, hal ini ungkapan yang
ditujukan untuk para polisi yang tidak akan bisa menghentikan rute ini.

Pria dengan tinggi badan 188 cm itu menjadi penggerak kelompok Doodlopend sejak tujuh tahun yang lalu. kelompok yang berisi pengedar dan pemasok narkoba & kokain, pedagang obat bius. Mendapat julukan sebagai Raja kokain yang menjadi buronan polisi dua tahun terakhir. Polisi sempat berhasil menagkapnya sebanyak dua kali. Penangkapan pertama, dia dibebaskan karena kurangnya bukti terhadap dirinya. Entah memang benar kurang/ada yang mengurangi. Lalu penangkapan kedua ia berhasil melarikan diri dan menghilangkan barang bukti lalu bersembunyi hingga sekarang tanpa bisa diketahui polisi. Untuk kali ini bisa dibilang mafia itu melakukannya secara terang-terangan seakan menantang polisi untuk bisa menangkap bahkan memenjarakannya. Yang paling menyebalkan, mafia itu sengaja meninggalkan secarik kertas bertuliskan;

"Demi tuhan tangkap aku sekarang, aku tidak bisa mengendalikan diriku. Aku hampir gila karena mereka terus-terusan mendesakku mengirim lebih banyak kokain".

~Gongjun

Jabat tangan menjadi bentuk kesepakatan si boss dengan pria tua didepanya sebelum pergi dengan barang dikapal miliknya. Mengeluarkan sebatang rokok dari balik jas nya, saat itulah kursi dibawakan untuknya oleh salah satu anak buahnya. Menghisap rokok ditangannya, memandangi kepergian kapal laut adalah sebuah pemandangan indah baginya. Belum habis rokok ditangannya, boss itu sudah beranjak dari duduknya berjalan kearah mobil. Dibuangnya puntung rokok itu secara sembarang. Anak buahnya serentak membungkuk saat dirinya berjalan melewati mereka dengan ekpresi wajah puas.

Dilokasi yang lain,
Sebuah ruangan tersembunyi, tidak terlalu luas dengan cahaya lampu samar-samar. Dua sosok pria dengan keadaan yang sangat menyedihkan terikat dalam keadaaan berdiri, luka dan lebam memenuhi sekujur tubuhnya dan beberapa terlihat masih segar. Dua pria lain juga terlihat berdiri dengan pesut ditangannya masing-masing. Langkah kaki memasuki ruangan itu, menghentikan aktivitas kedua pria yang sibuk memecut korbannya, Ikut membungkuk memberi hormat bersama kawannya yang lain. Pria misterius itu melepas jas yang dikenakannya lalu menggulung lengan kemejanya.Pemandangan yang sama persis saat terlihat sebuah cincin emas putih, memiliki ukiran yang mengesankan dengan batu safir ditengahnya, melingkar dijari telunjuknya. Berjalan kearah dua sandera didepannya, berdiri terdiam sejenak menunjukkan ekpresi yang tidak bisa diartikan. Kedua pria itu adalah polisi Zhang Zhehan dan rekanya, Lu Jianyang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BLACK HAND : Circle of Crime [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang