No, Gay(1)

115 11 4
                                    

('')

Jinan bangun, ini sudah pagi...

Jinan bangun, ini sudah pagi...

Jinan bangun, ini sudah pagi...

Suara operator yang terus berulang selama lima kali tidak kunjung membangunkan si manis dari tidur nya, oh itu suara alarm yang ia sengaja setting begitu. Katanya sih agar tidak menganggu telinga tetangga disebelah kamar kos nya, tapi tentu saja suara google operator yang kecil itu tidak akan mampu membuatnya bangun.

Sengaja dia tuh, biar kesiangan.

"Ni si gembul kebiasaan, alarm nya udah bunyi juga bukan nya bangun malah lanjut merem!" gerutu Sena, pemuda manis itu dengan geram mematikan alarm milik Jinan berlanjut dengan membuka gorden kamar si tupai cantik yang berstatus sebagai sahabat karib nya.

"Mbul bangun!" Sena menarik selimut berwarna coklat yang membungkus tubuh kecil Jinan, dan menggeplak bokong si tupai.

Tentu saja hal itu membuat yang sedar tidur bangun, bangun dengan perasaan kesal.

"Ish apa sih Sena, hari ni aku kelas nya sore bukan pagi... mau tidur ajaa."

"Tetep aja Jinan, mau kelas jam berapapun kalo jam nya udah siang ya harus bangun!"

"Ish ngapain juga harus bangun? Kan gak ngapa-ngapain!"

"Ya ngapain kek, nugas kek beresin kamar juga tuh, bisa kan? Ayo buruan bangun, sarapan, beresin kamar!"

Jinan dengan perasaan yang super malas pun bangun dari tidur cantiknya, pemuda itu mendengus dan beranjak dari kasur lembut nya.

"Mandi, abis mandi turun sarapan dulu, baru beresin kamar,  itu sampah di sudut-sudut buang juga ya? Awas aja kalo enggak!"

"Yes mommy.."

"Heh!"

. . .

Menuruti 'perintah' Sena, Jinan pun membersihkan setiap sudut kamar nya tanpa terkecuali. Semua ia bersihkan sampai kinclong, memang Jinan tuh berbakat dalam bersih-bersih tapi karna dirinya malas saja jadilah kamar nya serupa kapal pecah.

"Ok sudah selesai, waktu nya rebahan lagi.."

Selama hampir seharian Jinan tidak melakukan aktivasi berarti, dirinya hanya asik bermain twitter dan mengemil saja. Terlihat seperti pengangguran dan buntelan pemalas yang setiap harinya melakukan kegiatan tidak berarti itu selama berulang, padahal dirinya seorang mahasiswa jurusan manajemen semester empat.

Saat bosan bermain aplikasi burung gendut itu Jinan memainkan gawai nya, berpindah pada aplikasi warna warni yang rupanya terlihat seperti kamera.

rengganis_amora
5 menit

Jinan membelakkan matanya saat melihat instastory teman perempuan nya, ah sebenarnya tidak bisa disebut teman juga sih karna sejujurnya Jinan tidak begitu mengenali si 'rengganis' ini. Yang membuatnya terkejut adalah foto yang di posting gadis itu, foto itu menunjukkan seorang pemuda yang menarik perhatian nya selama beberapa minggu ini.

Arbian. . .

Atau Jinan lebih suka memanggilnya Abian, pemuda tampan yang beberapa minggu ini selalu menarik perhatian nya. Jinan terpesona melihat ketampanan dan cekatan lelaki itu, bukan hanya wajah nya saja yang berhasil menjerat nya tapi kecerdasan dan kedermawanan nya juga berhasil membuat Jinan jatuh hati padanya.

"Mereka deket?" Jinan bertanya pada dirinya sendiri, dadanya sedikit mencolos melihat pemuda yang disukai nya berada di postingan si ratu kampus, julukan yang Jinan dengar untuk Rengganis ini.

SWEETCANDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang