_•
Genino Dezaren pemuda berparas manis yang memiliki pipi seperti bakpao, Nino terkenal dengan sifat nya yang ceria dan ramah pada semua orang. Pemuda itu banyak disukai orang-orang karna sifat baik nya, di sekolah Nino dikenal sebagai Matahari nya SMANSA sifatnya yang hangat dan ramah membuat semua orang menyukai Nino.
Maka tak heran, jika anak itu dijuluki sebagai Matahari nya SMANSA.
Berbeda dengan Nino, Sergio cenderung memiliki sifat pendiam dan cuek terhadap apapun. tapi meskipun pendiam, Gio tetap dikenal oleh anak-anak SMANSA karna paras nya yang tampan. Sifat pendiam dan dingin nya itu justru disukai para gadis di SMANSA katanya sih terlihat seperti 'pangeran es didalam novel'.
Tapi menurut Nino, Sergio justru terlihat seperti Ijat di kartun Malaysia yang ia lihat. Bukan nya terlihat keren, Gio malah terlihat cupu dimatanya. Ya meskipun gaya nya tidak terlihat seperti kutu buku, tapi tetap saja. Bagi Nino, Gio itu cupu.
"ANJRIT anjrit anjrit! No lo ngerasain gak sih!!.."
"Mm? Ngerasain apaan ai kamu?"
"Itu tuh, tadi tuh hawa nya beda banget pas si Gio lewat!!"
"Apasih orang sama, panas gerah apa beda nya cegera?"
Cegera - Coba
Nino hanya memutar matanya, malas melihat Firgi - teman sekelasnya - yang tergila-gila pada sifat Ijat nya Gio. menurut Nino sifat pendiam nya Gio itu patut disebut Ijat.
"Lo gak ngerasain!"
"Ya enggak atuh, yang aku rasain mah ini teh panas, gerah, hareudang! Udah ah mending beli pop Ice caramel, daripada diem wae disini." Nino beranjak dari duduk nya dan pergi menuju stand pop Ice meninggalkan Firgi, yang masih memegangi dada nya. Entah kenapa Nino tidak terlalu peduli.
Saat sedang menunggu pop Ice nya dibuat, Nino menoleh pada Gio yang berdiri disamping nya. sedang menunggu minumannya mungkin. Nino tidak munafik, ia akui si Gio Ijat ini memang memiliki wajah yang tampan dan enak dipandang. Tapi jika Gio memiliki sifat yang ceria sedikit mungkin tampan nya akan berkali-kali lipat.
"Dek Nino, ini pop Ice nya." kata si teteh penjaga stand pop Ice sembari memberikan pesanan Nino.
"Ah iya, makasih Teh Irna." ujar Nino dengan cengiran khas nya, "Sama-sama dek Nino" balas si Teteh dengan senyuman hangat.
"Ini dek Gio, pesanan nya." si teteh lanjut memberikan pesanan Gio, yang hanya dibalas anggukan kepala.
Nino menatap Gio julid saat melihat respon nya pada si teteh terlihat sangat tidak ramah, kaya Ijat pokoknya mah. Melihat ekspresi julid Nino si teteh tertawa gemas, lucu pisan ekspresi nya teh.
"Ai kamu teh gak suka sama Gio?" tanya si teteh to the point, Teh Irna tau kalo Nino orang nya gak suka bertele-tele.
"Siapa? Aku?"
"Iya atuh, kan yang ada disini teh cuman kamu." balas si teteh, Nino meminum pop Ice nya sebelum menjawab.
"Bukan gak suka sih, cuman kaya ih dia teh kaya Ijat sifat nya nyebelin!"
Si teteh tertawa mendengar nya, kaya Ijat ceunah. "Naha jadi si Ijat, kan kata geng nya si Caca ge kaya pangeran es."
"Pangeran es naon na iyeu teh, sakitu jiga ijat pisan oge!!" protes Nino seolah tidak terima jika Gio mendapat gelar pangeran es.
Pangeran es apanya, keliatan kaya ijat banget juga.
"Ya ampun ahahahahaha, na ai kamu Nin aduh ahahahaha!" si teteh ketawa brutal. Nino hanya mendecak kesal, dan pergi mengambil cireng yang dia pesan di stand sebelah nya pop Ice.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETCANDY
Dla nastolatków一 JenHan Hanya cerita cerita singkat tentang mereka, yang menjadi mimpi indah si penulis. #oneshort #twoshort #bxb #Jenhan #JenoxHan