Project (prat 2)

102 12 11
                                    

. . .

Pemuda berkacamata yang bernama Eunseo pun beranjak dari tempat nya duduk, saat menyadari kehadiran Jiwon pemuda yang sempat menabrak nya beberapa hari yang lalu.

Asal kalian tau saja, setelah adegan saling menabrak pemuda bernama Jiwo itu kerap kali mendekati nya, dan jujur saja Eunseo merasa risih karna nya.

"Hei Seo!"

Astaga tolong biarkan Eunseo hidup dengan tenang hari ini saja, bisa kah? Dengan malas Eunseo membalikkan tubuh nya menghadap Jiwon yang tengah tersenyum padanya. Senyuman itu agak menjengkelkan jika dilihat dari mata Eunseo.

"Makanan nya belum abis, kenapa buru-buru pergi?" Jiwon berjalan menghampiri nya, setelah berada di hadapan Eunseo pemuda itu mengambil alih makanan yang tengah dipegang oleh Eunseo.

"Ayo duduk lagi, aku mau makan siang bareng. Sama kamu," Tangan kanan nya yang tidak memegang makanan, menggenggam tangan Eunseo dan membawanya kembali ke tempat tadi pemuda itu duduk.

"Tunggu ya, aku ambil makan dulu."

Ha, Jika sudah begini mau pergi pun susah pastinya. Baiklah, Eunseo akan kembali makan siang bersama dengan Jiwon. Ya ini bukan yang pertama teman-teman.

CUT

. . .

Beberapa staff berjalan cepat menghampiri Jisung dan mengipasi anak manis itu, sementara yang lain nya memberikan skrip yang akan dibaca oleh Jisung.

"Kamu lagi marahan sama Jeno?" tanya salah satu staff yang tengah memperbaiki riasan nya, "Huh? Enggak."

"Masa sih? kalian keliatan diem-dieman dari kemarin, bahkan duduk aja jauhan."

"Enggak ah, aku sama Jeno baik-baik aja tuh."

Staff tersebut memilih mengabaikan perkataan Jisung, dan kembali menyibukkan diri dengan menambah riasan di wajah manis Jisung.

Setelah semua selesai, para staff membiarkan Jisung duduk sendirian sembari menghafal dialog selanjutnya.

"Mending tanya nya sama Jeno aja, pasti dijawab jujur kalo sama Jeno." Ujar salah satu staff kepada teman nya yang tadi merias wajah Jisung, "Kita tunggu kabar dari staff SM yang lagi ngurusin Jeno."

Sebenarnya tidak ada masalah dengan mereka -Jeno dan Jisung- yang tiba-tiba berjauhan, hal itu tidak menghambat proses syuting juga malah menurut sutradara chemistry keduanya semakin bagus dilihat dilayar kaca. Tapi hal itu jelas menganggu di kehidupan nyata, suasana jadi agak sepi karna kedua nya yang seolah tengah perang dingin.

Sudah berusaha dicairkan oleh manager, tapi tidak membuahkan hasil apapun. Ya sudahlah, semuanya hanya bisa pasrah.

"Apa kata Jeno?"

"Kata Jeno, Jisung ngambek gara-gara Jeno gak nepatin janji buat nonton anime bareng."

"Oalah gara-gara itu doang toh," staff wanita itu tertawa sarkas, hanya gara-gara tidak jadi nonton bareng mereka berakhir dengan bermusuhan "Tapi bagi Jisung gak doang Yul, Jisung kecewa soalnya ini kedua kali nya mereka gagal nonton bareng."

SWEETCANDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang