Part 3

4 0 0
                                    

"finish" Gumam Ean kemudian Eca segera berlari ke kaca besar milik Ean

"IH EANN, GUE CANTIK BANGET YA AMPUNNN" Puji Eca untuk dirinya sendiri, Ean merangkul leher Eca secara tiba-tiba dan mempotret bayangan mereka dikaca dengan ponsel miliknya

"Liat" Ucap Eca penasaran dengan hasil foto diponsel Ean. Ean memperlihatkan foto tersebut kemudian tanpa aba-aba Eca merebut ponsel milik Ean

"Eca mau foto sendiri, pinjem" Izin Eca pada Ean, Ean mengiyakan dan mulai memperhatikan Eca

"Kok pipi Eca tembem si" Gerutu Eca kesal sambil melihat pipi di foto hasil jepretannya barusan

"kempot kaya gitu dibilang tembem"

"sok tembem" Cibir Ean kemudian Eca menatapnya sinis. Eca kembali ke kamar besar milik Ean. Ia marah dan menutup dirinya dengan selimut

"Lo ngambek? Dasar baperan" lanjut Ean mencibir Eca, Eca yang mendengar itu keluar dari selimutnya dan melempar bantal disebelahnya

"BACOT!! PSIKOPAT NYEBELINNN" Teriak Eca kesal kemudian Ean mendekati Eca dan menepuk-nepuk pelan kepala Eca

"Jangan marah gitu hulk mini"

"LO KALI HULK, GA DEH! LO MAH THANOS JANDA" Balas Eca kemudian Ean ganti memukul wajah Eca dengan bantal disebelahnya

"sakit anjing" Lanjut Eca kemudian Ean dengan wajah songongnya menjawab

"lemah anjing"

"Ga temen sama Ean" Ucap Eca kemudian ia memalingkan pandangannya dari Ean

"Eca kesel banget pokoknya sama Ean"

"Eca ga mau ngomong lagi sama Ean"

"Ean bakal Eca diemin" Ancam Eca sementara Ean tersenyum tipis, ia mendekatkan wajahnya pada telinga mungil milik Eca

"Yakin? mau dibantuin ga? di lakban mulutnya?" Tanya Ean berbisik, Eca spontan melihat Ean dan memukul keras perut Ean

"Gua marah ya sama lo. Marah beneran bodoamat" Ucap Eca tambah kesal dengan perilaku Ean

"lo lucu banget si, mpot" Lanjut Ean sangat gemas dengan pipi Eca. Sebenarnya ia berbohong mengenai pipi Eca yang kempot. Sudah ia duga, Eca akan marah dengan kata-katanya. Tidak ia sangka pipi Eca malah tambah menggemaskan ketika Eca marah. Ean yang sudah tidak kuat lagi menahan kegemasan pipi Eca akhirnya menggigit pipi Eca hingga berbekas

"JOROK EAN!!" Teriak Eca dan Ean tertawa puas. Sangat puas!

"Lagian kalo punya pipi jangan mbul mbul" Balas Ean dan Eca menangis kesal

"HUAAAA EAN LABIL BANGET, TADI DIBILANG EMPOT TERUS EMBULLL!"

"BERARTI GUE BENERAN GENDUT??" Tanya Eca kesal, ia menangis dengan dramatis

"Bacot ah, lo tuh udah bagus. Badan lo bagus, muka lo cantik. Ga gendut ga kurus cuma pendek" Jelas Ean dan Eca semakin tertohok

"Lo kalo ngomong jangan jujur jujur napa" Balas Eca kemudian Ean menarik napas panjang. Ia berharap kesabarannya tidak akan habis

"Jadi lo mau nya gimana? dibilang kempot marah dibilang mbul nangis, dibilang cantik proposional disuruh jangan jujur jujur" Tanya Ean penuh kesabaran kemudian Eca seketika merasa bersalah tapi sejujurnya ia lebih takut kalau Ean kehilangan kesabarannya, karena Ean kalau sudah marah suka lepas kendali dan biasanya cara ia memendam amarahnya adalah dengan membunuh setidaknya satu orang

"Maaf.. maksud Eca itu, Ean jangan ngatain Eca pendek"

"Terus gua harus bilang apa? Lo tinggi? Pengen banget lo dibilang tinggi sama gua?" Balas Ean dengan pedas tapi Eca yang tau Ean sedang marah, memilih untuk diam walaupun didalam hatinya ia dendam kesumat dengan pria didepannya

EANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang